"What will you do in next week?" Itulah pertanyaan yang terlontar dari mulut Cody kemarin,
"I don't know, maybe studied hard on college"
"Well.. I just wondering that you will be my model in this new video klip" tawar Cody
"Hmmm.."
♪ ♩ ♪ ♩ ♪ ♩ ♪ ♩ ♪ ♩
"What do you think, Chel? Chel? Chel??" Maggie melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Rachel, saat mengetahui gadis berambut sebahu ini melamun
"What?? Eh?? What do you say? Sorry, I didn't hear it" jawab Rachel gelagapan, dia membenarkan posisi duduknya
"Kubilang tadi, jadi tidak kita jalan-jalan bareng Chaz dan Justin nanti sore.." Ujar Maggie dia hanya mengambil inti persoalan dari beberapa kalimat yang ia ucapkan sebelumnya
"Sepertinya tidak bisa Gie, aku harus ke kantor penerbit kirim contoh naskah"
"Eh? Kamu mau buat buku lagi Chel?" Tanya Maggie dia cukup terkejut mendengar apa yang dikatakan teman seapartementnya ini
"Iya.. Hehehehe, nanti beli ya, kalau sudah terbit biar masuk Best Seller" canda Rachel sambil tersenyum geli
"Pasti sobat! Apa sih yang enggak buat sayangku ini" Maggie bertingkah genit
"Aaaah.. Oppa, kau lucu sekali"
Gelak tawa terdengar dari meja Maggie dan Rachel di kantin, gelak tawa dan candaan yang segar, benar-benar menyenangkan melihat pasangan sahabat yang nyaris tak pernah bertengkar ini bersama-sama.
Donghae memantul-mantulkan bola basketnya ke dinding kampus, entah kenapa kini dia berniat menyendiri di tempatnya biasa bernyanyi dan membuat lagu dulu.
"Bosan..." Katanya pelan "yang lainnya di mana si, hilang layaknya di telan bumi"
Ponselnya berdering, Donghae segera mengangkat telepon dari Eunhyuk itu.
Eunhyuk : Hyung, dimana kau?
Donghae : Di tempat biasa.. Ada apa?
Eunhyuk : Cepat kemari!! Kita rayakan kepulangan Kibum
Donghae : HAH?! Dia kembali???
Eunhyuk : Tentu
Donghae : ini bukan tanggal 1 April jadi jangan bohongi aku
Eunhyuk : aku tak bercanda Ikan!
Donghae : apa?? Apa kau bilang? Ikan?
Eunhyuk : cepat Bodoh!!!
Donghae : iya,iya
Rachel duduk di halaman belakang sekolah menikmati angin musim semi yang terasa dingin ketika menyntuh pipinya. Hampir semua pemandangan Seoul terlihat dari sana.
"Saranghae" lirihnya, tak biasanya Rachel mengatakan kata itu. Kata dalam bahasa Korea yang artinya "Cinta / Aku Cinta padamu"
"Haha, aku bicara apa si?" Katanya lagi, dia tersenyum perih. "I Miss You Richard" Rachel menengadahkan kepalanya melihat kepulan asap di angkasa yang orang-orang sebut sebagai awan. Awan yang mulai terlihat berwarna Abu-abu itu terlihat bergerak ke arah Selatan. Dan angin bertiup semakin kencang, seperti berusaha untuk menerbangkan perasaan rindu Rachel pada sosok Richard.
"Sungguh membosankan" katanya lagi, dia memeluk kedua kaki yang ia lipat itu dan menyandarkan dagunya disana. Rambut kecoklatan dan bergelombang milik Rachel tertiup angin, dan membuatnya terlihat begitu lembut.
"Chel, sedang apa kau disini?" Sahut seseorang dari arah belakang, sepertinya Rachel agak asing dengan suara ini tapi dia memutuskan untuk menoleh dan melihat siapa pemilik suara yang memanggilnya barusan.
--------------
"Memangnya salah ya?? Ya sudah aku kembali ke lokasi" ucap Kibum dia bermaksud untuk pergi lagi ke lokasi Syutingnya
"Hei!! Kau bahkan belum mentraktir kami seperti janjimu!!" Sahut 6 teman lainnya berbarengan
"Memangnya aku pernah berjanji seperti itu?" Tanya Kibum
"Iyaaa"
*flash back*
"Hyung, mengapa kau harus tinggalkan kami?? Sesibuk itukah kau?" Tanya Leeteuk
"Ya begitulah, tapi aku janji akan segera kembali walau hanya saat-saat tertentu" katanya seraya menarik koper keluar kamar
"Aku janji ketika kembali akan kutraktir kalian nasi Goreng Beijing yang lebih enak dari buatan Hangeng!" Celetuk Kibum saat berpamitan dengan yang lainnya
"Hei, janji macam apa itu? Kau menghina masakanku hyung" protes Hangeng
"Biar saja"
*End*
"Aaaah, ya aku ingat, mana Hangeng, biar kita ajak sekalian" ujarnya lagi, dia melihat sekeliling tak di temukannya orang yang dia maksud, dan wajah teman-temannya kini tertunduk dan sunyi.
"Kemana dia?" Tanya Kibum lagi "hei, jawab aku?"
"Dia keluar dari Super Junior, tak kau ketahui kah hal itu Hyung?" Ucap Kyuhyun dari ujung ruangan, Kibum memang tidak tau tentang hal ini tentu kaget, berita yang pernah terdengar di telinganya dulu yang ia anggap sebagai lelucon ternyata sungguhan.
"Ya, aku memang tidak tau hal itu"
Kelas sudah kosong, hanya tinggal Justin yang duduk di kursinya dan sibuk menggambar di sketch book miliknya.
"Jika di rumah pasti aku takkan sempat menyelesaikan yang satu ini.. Setelah selesai, aku akan minta pendapat Leeteuk lalu pulang" katanya seolah berbicara sendiri
"Aww" rintihnya, sakit yang menusuk itu datang lagi. Justin meletakan sketch book dan pensilnya di meja.
"Lagi-lagi... Sepertinya aku dipaksa untuk pulang" batin Justin. Justin segera membereskan perlengkapannya dan memasukannya ke tas. Sebelum semakin parah rasa sakitnya, Justin memutuskan untuk pulang dan istirahat di kasurnya, daripada pingsan di kampus dan berakhir dengan berbaring di rumah sakit dan membuat semua orang khawatir padanya.
---------------
"Oh kau.." Rachel mengalihkan pandangannya kembali ke depan "dasar Bodyguard kau selalu tau aku ada dimana.. Kapanpun itu" katanya lagi, orang yang tadi menanyakan alasan kenapa Rachel ada disini kini duduk di sebelahnya
"Itu haruskan?" Katanya seraya memangku tas gendongnya
"Ya.. Tapi itu membuatku kaget, terkadang"
"Maaf, jika aku membuatmu kaget" katanya lagi, Rachel menengok ke arah kanan, dan tersenyum tipis. Dia memang tak begitu mengenal orang ini yang dia tau hanyalah nama, usianya, dan kapan dia ulang taun. Tapi orang ini juga pembaca buku Rachel, dia bilang dia akan jadi bodyguard Rachel selama Gadis cantik ini kuliah di Kyuhee
"Hey" panggil Rachel
Hening
"Hey"
Hening lagi
"Hey Siwon! Apa yang kau lamunkan?" Tanya Rachel
"Aku? Aku sedang menikmati wajah cantikmu,Miina (gadis cantik)"
"nae seongjil geondeurijima! (jangan membuatku grogi)" ucap Rachel, dia memang terkadang merasa grogi jika Siwon menatapnya dengan tatapan seperti itu
"Jangan seperti itu.. Dilihat seperti ini saja kau sudah grogi apalagi dibeginikan" dengan beraninya Siwon mendorong kepala Rachel dan mencium keningnya dengan cepat.
Justin yang saat itu baru saja lewat, terdiam disana dan melihat kejadian itu dengan jelas. Dia melihat gadis idamannya dicium keningnya oleh salah satu tutornya. Tutor yang membantunya untuk mendapatkan hati Rachel. Tebak saja sendiri apa yang dia rasakan sekarang
Rachel membeku sebentar lalu memukuli Siwon, karena kesal. Wajahnya memerah tanda bahwa ia malu.
"Omo, mi-cheo-sseo? bukkeurowo (ya ampun, apa kau gila? Ini memalukan)" keluh Rachel masih dengan wajah yang memerah
"Hahaha Mianhe, Miina"
"Aaaah! Oppa!" Jerit Rachel dia mengejar Siwon yang sudah berlari meninggalkannya disana
Suara Rachel sampai di telinga Justin, dia menghela nafas panjang. Dan melanjutkan langkahnya, saat sampai di pintu keluar, tak sengaja Rachel yang sedang berlari menabrak Justin. Otomatis mereka berdua terjatuh.
"Aaaaaw.. Justin?" Rachel mengangkat wajahnya dan melihat Justin duduk di depannya memegangi dadanya "kau tidak apa-apa?? Maaafkan kecerobohanku" katanya lagi
Justin tersenyum, "iya, kumaafkan uhuk! Uhuk! Maaf, aku buru-buru" Justin segera bangkit, begitu juga dengan Rachel, gadis itu menahan Justin
"Kau sakit?" Tanyanya
"No, I'm fine"
"Really? I don't think so"
"But I'm okay"
"Lalu, kenapa kau memegangi dadamu? Pasti karena kena kepalaku tadi"
"Bukan, tidak apa-apa ko" Justin langsung menarik tangannya dan memasukannya ke dalam saku jaket tebal warna merah yang ia kenakan
"Kelihatannya sudah sepi.. Aku pulang denganmu ya?" Pinta Rachel, Justin mengangguk. Dia berjalan di depan Rachel
Di sepanjang perjalanan, hampir setiap saat Justin terbatuk, dan hampir setiap saat Rachel menanyakan ada apa dengan Justin, Justin pun tak menjawab pertanyaan itu
-------------
Di depan rumah Rachel
"Kau yakin?? Mau mampir? Kebetulan aku punya coklat panas instan" tawar Rachel pada Justin
"Tidak,tidak usah.. Caitlin pasti menungguku di rumah, aku pulang ya.. sampai jumpa" Justin berpamitan, dia segera berlalu pergi sebelum sakit yang menusuk itu datang lagi.
"Apa Justin benar-benar baik-baik saja?" Tanya Rachel pada dirinya sendiri, Justin itu sahabatnya jaadi wajar jika dia mengkhawatirkannya.
Rachel melangkah memasuki apartemennya, Maggie belum pulang dari kencannya bersama Chaz. Mungkin nanti malam mereka baru pulang. Selesai mengganti pakaiannya, Rachel menuju dapur yang disatukan dengan ruang makan dan membuat sup krim untu dirinya sendiri
"Padahal awal musim semi tapi tetap saja dingin seperti musim salju" ungkap Rachel saat ia sibuk mengaduk sup krimnya di panci.
-----------------
"Hmmm, mari kita lihaaat" Rachel meletakan telunjuknya di bawah bibir bagian bawahnya, dan memperhatikan rak yang berisi daging segar
"Cepatlah Chingu!" Protes Maggie
"Sebentar, aku bingung sebaiknya daging yang mana yang kita beli, Stronoganof, atau daging sapi asap"
"Keduanya saja" katanya asal
"Enak saja! Kau pikir uangnya cukup?"
"Stronoganof saja, lusa kita BBQ party di kawasan bukit kan? Dengan panitia lainnya?"
"Iya juga ya... Ya sudah"
Kyuhee memang akan mengadakan semacam pensi di awal musim semi ini, dan Rachel juga Maggie dipilih menjadi panitia. Dan lusa, mereka di ajak 10 pemuda yang menamakan mereka dengan sebutan Super Junior liburan di kawasan gunung sebelum pensi di mulai bulan depan. Entah suasana sekacau apa yang akan di terima Rachel disana nanti.
--------------
"Besok jadi kan?? Jadiii kaaaaaaaan????" Donghae kembali menanyakan pertanyaan itu untuk kesekian kalinya
"JADI!!" Sahut yang lainnya bersamaan, mereka mulai terngganggu mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Donghae, itu itu saja
"Eem, Hae, coba lihat villa bagus tidak?" Tanya Ryeowook yang sedang browsing mencari villa yang tepat. Hae menarik kursinya mendekati Ryeowook, dan mengangguk-ngangguk
"Bagus" katanya singkat
"Justin? Kau ikut?" Tanya Rachel, Justin mengangguk, dia sibuk menulis makalah yang tak kunjung selesai itu
"Pasti akan ramai!" Sahut Eunhyuk dan Heechul yang tiba-tiba muncul di sisi Justin. Entah datang darimana 2 mahluk asing ini (no offense)
Rachel tertawa kecil, dia mengeluarkan PSP dari dalam tas selempangnya untuk dimainkan.
"Mau tanding?" Tawar seseorang
"Boleh"
--------------------
Matahari sudah lama naik dan memberikan sinar terbaiknya, dan bis yang mengangkut 15 penumpang itu melaju di kawasan tol dengan lancar sedangkan penumpangnya yang memainkan beberapa game, dan tebak-tebakan yang tiada henti sampai Siwon melihat keluar jendela dan berseru pada yang lainnya
"Sampai!!!"
Tempat yang dituju memang sangatlah indah. Kawasannya benar-benar sepi, jalanan yang bukan terbuat dari aspal, tapi bukan juga tanah gunung yang lembab, pohon hijau dimana-mana. Dan jika menuju ujung jalanan pasti akan dimanjakan dengan pemandangan danau yang terlihat hijau karena pantulan bebatuan berlumut di dasarnya. Yang di kelilingi oleh pepohonan yang rimbun.
"Ini diaaaaaaa..... Rumah supeeeeer Juniooorrr!" Seru Yesung dan Shindong bersamaan mereka berlari mendekat setelah menyambut rumah itu.
Rumah yang terlihat kecil itu, di cat putih, di depannya terdapat sebuah Gazebo yang terbuat dari kayu yang masih sangaat bagus. Ayunan di samping kirinya. Jendela yang terlihat melengkung dan lain-lain
No comments:
Post a Comment