Saturday, April 30, 2011

Packed fro Love (22)

Ke-15 orang stres itu kembali masuk ke dalam villa sesaat setelah mereka rasa sudah cukup untuk bersenang-senang dan membuat kacau malam itu. Sekarang mereka semua duduk di lantai Granito dan menonton TV, ada Donghae yang sibuk mengotak-atik gitar dan Justin yang membantunya. Hanya beberapa orang yang konsentrasi menonton TV.

"Aaaaarrrggghh!!! Aku kalah!!!" Seru Kyu memecah keheningan
"Kubilang juga apa?? Aku pasti menang" balas Rachel dia mengangkat PSP putihnya tinggi-tinggi
"Aiiissshhh... Jangan banyak bicara ada babak kedua aku akan mengalahkanmu Amanda!" Sahutnya
"Itu juga kalau kau bisa mengalahkanku"
"Percaya diri sekali kau, Chel" komentar Maggie yang duduk di sebelah Chaz yang sibuk memainkan game (juga) di laptopnya
"Walau aku ber-PD ria aku bisa membuktikannya!" Kata Rachel dia menjulurkan lidahnya
"Tidak seperti Justin, yang beraninya cuma di mulut" timpal Chaz, Justin menoleh ke arah Chaz dan melemparkan bantal kecil ke arah kepalanya.
"Enak saja" katanya

"Eh,eh, besok pagi-pagi sekali kita ke danau ya" ajak Heechul seraya duduk di samping Kyu.
"Ngapain?" Tanya yang lainnya bersamaan
"Mancing, berenang, yaa.. Hal yang menyenangkan lainnya" jawabnya dia menatap Kyu, meminta tanggapannya
"Boleh" jawab Kyu
"Aku lebih ingin ke pantai" sahut Yesung dari kejauhan
"Pantai masih 1 km lagi dari sini.. Kalau mau kau saja sana sendiri"
"Aiissh.. Aku hanya mengungkapkan pendapat" Yesung memajukan bibirnya lalu melangkah menuju dapur
"Yesung-ah janganlah kau bunuh diri!!!!" Seru Donghae, dia meninggalkan gitarnya lalu mengejar Yesung menuju dapur
"Siapa yang mau bunuh diri Ikan?!" Terdengar suara teriakan Yesung dari kejauhan, Rachel yang mendengar hal itu hanya tersenyum tipis lalu kembali memainkan PSPnya

----------------------

Pagi-pagi sekali, sekitar pukul 7 pagi, danau sudah di tempati oleh sekumpulan anak-anak dengan tingkah teraneh sepanjang sejarah. Satu-satunya yang bersikap normal hanyalah Justin dan Siwon yang duduk di atas batu besar dan memancing

"Yeah man!! I pukul You yeah!yeah!" Terdengar suara yang berasal dari Donghae bangga sekali dia setelah berhasil melemparkan lumpur di samping danau dan mengenai sebagian wajah Chaz
"Eat This!!" Balas Chaz dia melempar lumpur ke arah Donghae namun ia berhasil mengelak
"No,no,no, tidak kena"

Di sisi lain, Kyu dan Rachel juga mengobrol dan duduk di atas batu karang, tiba-tiba Kyu menyuruh Rachel untuk berdiri. Tentu saja gadis itu menurut, dan Kyu langsung menarik tangan Rachel untuk diceburkannya ke danau berair bening itu. Gagal! Rachel tak berhasil ia ceburkan, justru senjata makan tuan, Kyu sendiri yang malah tercebur ke dalam danau

"Maaf tuan Evil, aku bukanlah gadis yang bisa dengan mudahnya kau kerjai" ledek Rachel
"Lihat pembalasan...." Kyu belum berhasil menyelesaikan kalimatnya dendamnya sudah terbalaskan karena Maggie tiba-tiba muncul dan mendorong Rachel hingga ia tercebur ke danau. Sialnya, Rachel menggenggam tangan Maggie sebelum ia jatuh, alhasil Maggie juga ikut jatuh.

"Kalau begini, bagaimana aku bisa dapat ikan" kata Justin
"Hahaha.. Kau tak ikut berenang Justin?" Tanya Siwon
"Tidak, mungkin nanti saat matahari sudah lebih tinggi" jawabnya
"Kalau begitu aku berenang dulu"

Justin tersenyum sambil mengangguk pelan, Siwon bisa dibilang tutor paling 'waras' dibanding yang lainnya. Dia sering mengajari Justin bagaimana bersikap yang sopan di depan karakter 'agak error' seperti Rachel, dan bagaimana menggunakan Gesture yang bisa menarik perhatian gadis-gadis.

------------------

Matahari sudah sangat tinggi, benar saja ini pukul 11 siang, semua penghuni villa bermalas-malasan di dalam villa, ada juga yang di gazebo.

♪ I want to fly well, I want to fly well, tobikata wo shiranai dake ♪

Siapa pemilik suara lembut itu ? (Author : YUI :p) itu Rachel, kini gadis itu yang mengambil alih kepemilikaan Gitar, dia duduk diatas ayunan dan memainkan gitar itu, ada Yesung yang menontonnya dari gazebo

"Suaramu bagus!" Pujinya
"Hahahaha... Bagus?? Kurasa kau harus ke THT"
"Hee?? Telingaku tak rusak, enak saja kau!?"
"Habisnya, kau bilang suaraku bagus, jadi penyanyi kamar mandi saja aku gagal audisi"
"Ya sudah jadi penyanyi asli saja" kata Yesung dengan wajah polos, Rachel menepuk keningnya
"Jadi penyanyi kamar mandi saja aku sudah gagal total bagaimana jadi penyanyi asli???? Kau mau aku merusak telinga orang banyak??"
"Aku kan hanya memberi saran" kata Yesung lagi
"Jika kau ingin aku jadi penyanyi, aku mau, asalkan kita bertukar pita suara dulu" ucap Rachel tiba-tiba
"Boleh.... MWO?? Bertukar pita suara?? Mi-cheo-sseo?? Tidak-tidak!" Tolaknya
"Makanya..."

"Rasanya tadi aku tidak melihat kau berenang.. Ada apa Justin?" Tanya Chaz
"Kau ingin aku masuk RS?? Udara tadi pagi itu dingin, air juga pasti dingin, Babo! (Bodoh!)"
"Hohoho.. Maaf aku lupa"
"Sebenarnya aku juga ingin.. Gara-gara ini kegiatan menyenangkan yang seharusnya bisa kulakukan jadi tak bisa kulakukan hanya karena suhu" keluh Justin, ia memegangi dadanya
"Lagipula, itu balasan atas tindakan cerobohmu.."
"Aku menyesal keluar dari hotel malam itu.. Sungguh menyesal" ucap Justin
"Sudahlah, tak ada gunanya menyesali hal yang sudah lewat, mereka takkan kembali"

Justin diam, dia menatap Chaz, tak lama senyuman simpul mengembang di wajahnya dan diakhiri dengan tawa yang cukup keras
"Dapat darimana kau kata-kata sebijaksana itu?? Kau sedang baca khalil gibran?" Ujar Justin -- wew, ajaib Justin tau Khalil Gibran --

---------------------

"Chel, mau ikut aku?" Tanya Justin saat melihat Rachel menganggur di atas ayunan
"Kemana?"
"Satu tempat" kata Justin sambil tersenyum, Rachel tak bisa menolak jika sudah melihat senyuman itu, dia mengangguk, dan meletakan gitar Donghae di Gazebo

"Cody, jangan melamun begitu... Seperti bukan kau" ucap Sari
"aku bosan, dan rindu pada seseorang" jawab Cody
"Aku tau siapa dia.. Aku juga menrindukannya, memang aku tak sedekat kau, tapi aku juga rindu padanya" jelas Sari dia duduk di sebelah Cody yang masih terlihat merenungi sesuatu
"Jika satu saat Rachel mengajakmu bertemu, tolong ajak aku ikut serta.. Walaupun aku tak diundang. Kumohon"
"Tak usah memohon, aku pasti akan mengajakmu juga" ucap Sari

----------------------

"Kau mau membawaku kemana?" Tanya Rachel di tengah perjalanan

"Tadi, Leeteuk bilang gadis suka sekali jika diajak ske sebuah taman bunga, apalagi jika disana banyak bunga faavoritnya, dia akan sangat menyukainya.. Tapi, aku tak tau apa bunga favorit Rachel, dan aku tak tau apa disini ada taman bunga atau tidak" batin Justin,

"Justiiin" panggil Rachel
"Eh? Iya? Apa?"
"Kau mau membawaku kemana?" Tanya Rachel
"Ke satu tempat, tempat yang spesial"

"Yesung juga bilang, hal paling romantis di dunia ini adalah mengungkapkan perasaan dengan latar pemandangan indah... Hmmmm, apa aku bisa menemukan tempat dan melakukan hal itu" Justin kembali meragukan dirinya sendiri
"Tidak! Tidak! Ini bukan Justin.. Kau bisa Justin! Maju! Never Say Never!!"

Saat sampai di parkiran, Justin membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Rachel masuk, gadis itu menanggapinya biasa saja.

"Sebenarnya Justin ini ada perlu apa denganku??" Kali ini Batin Rachel yang bertanya-tanya

"Wish me luck!" Itu kalimat pertama yang diucapkan Justin saat memasuki mobil, Rachel menatapnya bingung

"Hehe, aku sering mengatakan hal itu ketika akan mengendarai sebuah mobil, aneh ya?"
"Tidaak.. Itu unik"

Sepanjang perjalanan Justin dan Rachel di manjai dengan pemandangan yang hijau dan menakjubkan, Rachel menyukai pemandangan yang indah ini, tapi tidak dengan Justin dia bingung memilih tempat untuk berhenti

"Kenapa Korea harus punya pemandangan indah si?!" Protesnya dalam hati

Dari kejauhan Justin melihat sesuatu yang berbeda di ujung sana, ada pemandangan serba putih. Mustahil jika itu padang salju. Tanpa pikir panjang Justin memberhentikan mobil berwarna putih bersih itu. Dan meminta Rachel untuk turun

"Sudah sampai ya?" Hanya itu kalimat yang terucap dari mulut Rachel

Setelah Rachel keluar dari mobil, Justin tanpa pikir panjang menariknya mendekati pemandangan serba putih yang dilihatnya dari tengah jalan tadi. Justin yakin ini akan sangat spesial, karena dia yakin itu tempat yang bagus

"Mana Rachel?" Tanya Kyu pada yang lain
"Entah.."
"Hmmm"

"Indahnyaaaa~" ucap Rachel terkagum

Hamparan Golden Flower kini ada di hadapan Justin dan Rachel, bunga yang kelopaknya berwarna putih dan ditengahnya berwarna kuning keemasan itu memang sangat indah. Memang Golden Flower bukanlah bunga asli dari Korea, bunga yang biasanya digunakan untuk pewangi di teh hitam (black tea) ini ternyata jauh lebih indah dibanding pantulannya di televisi.

"Kau suka?" Tanya Justin
"Ya! Aku sangat menyukai bunga ini.. Yaa.. Memang tak seindah tulip, tapi aku suka bunga ini" jawab Rachel

"Ikut aku" Justin menggenggam tangan Rachel dan mengajaknya berlari melintasi ratusan pohon gloden flower yang rata-rata tingginya hanya selutut. Mereka bermain disana, bercanda, dan saling menjahili. Tak biasanya mereka seakrab ini, setelah lelah bermain mereka duduk di sebuah tempat dimana tak ada pohon Golden Flower letaknya di tengah kumpulan bunga itu. Mereka kembali bercanda dan meletakan bunga itu di telinga masing-masing

"Haaah, aku tak pernah merasa sedamai ini sebelumnya" ujar Rachel dia menutup matanya seperti menikmati wangi Golden Flower yang tersebar dimana-mana
"Sama denganku"

Kembali hening, Justin tertunduk dan memikirkan sesuatu atau sedang mempertimbangkan apa lagi yang akan dia katakan, sedangkan Rachel memainkan rerumputan dan sesekali memandang Justin yang terdiam di sebelahnya.

"Chel" panggil Justin tiba-tiba

--------------------

Kyuhyun kembali masuk ke kamarnya, sudah ada Sungmin,Kibum, dan Donghae disana.

"Hoi! Kyu! Kenapa kau?" Tanya Donghae saat melihat Kyu yang masuk ke kamar dengan wajah agak kusut
"Entahlah aku juga tidak tau" jawabnya "oh ya, aku mau tanya.. Rasa jatuh cinta itu bagaimana si?"

Tawa memecah di antara 3 orang yang lainnya, tak biasanya Kyuhyun menanyakan hal itu, seiseng-isengnya Kyuhyun tak mungkin dia menanyakan pertanyaan sebodoh ini.

"Kau sakit Kyu?" Kata mereka bersamaan
"Aku serius!"
"Kau seperti namja bodoh yang baru jatuh cinta saja!" Ledek mereka ber3, Kyu menundukan wajahnya mencoba menerka apa yang ia rasakan dan menebak pada siapa rasa ini tertuju

"Cody, aku ingin bertemu" begitulah isi pesan dari Selena untuk Cody. Cody meladeni permintaan Aselena untuk bertemu di toko kaset Rookiez

"Ada apa?" Tanya Cody membuka percakapan, Selena masih diam seakan tak ingin membuka percakapan untuk sementara waktu "apa ini karena amasalahmu dengan Justin? Aku tak bisa membantu untuk itu"

"Bukan" ucap Selena singkat
"Lalu?"
"Aku ingin mengenal gadis yang bernama Rachel Amanda itu, seperti apa dia sebenarnya" ujar Selena perkataanya tadi tentu membuat Cody kaget, apa maksud perkataan Selena ini?

"Apa?" Sahut Rachel
"Aku mau berkata satu hal, tapi kau jangan tertawa"
"Apa Justin?"
"Eeeem.. Janji, jangan tertawa" Justin mengangkat kelingkingnya, Rachel menatap kelingking Justin dengan pandangana bingung, lalu menyambutnya
"Chel,aku... Aku.. Aku" Ucap Justin terbata di otaknya mulai terpikir 1001 kalimat mengungkapkan cinta romantis seperti ajaran Kyu
"Apa??? Jangan membuatku penasaran"
"Aku.."

Hening
"Aku lapar"

Bukan pengungkapan cinta yang Justin ucapkan dia malah mengatakan hal itu? Apa saraf otaknya ada yang putus? Oh bukan, mungkin kegilaan Yesaung sudah tertular padanya

Rachel tertawa lepas, dia merasa aneh dengan tingkah Justin yang aneh seperti ini. Wajah Justin memerah karena malu, kenapa malah kata itu yang keluar? Batin Justin bertanya-tanya pada sistem kerja otaknya

"Kau kenapa Just??" Tanya Rachel
"Aku bercanda, kali ini serius"

Rachel menghapus senyuman geli dari wajahnya dan menatap Justin serius. Justin juga begitu kali ini dia takkan main-main, dia harus katakan semuanya sebelum menyesal di lain waktu

"Untuk apa kau tanyakan masalah Rachel?" Tanya Cody
"Aku hanya ingin tau Cody, aku bersumpah takkan berbuat sesuatu yang buruk padanya" ucap Selena
"Aku tak biasa menerka apa yang kau maksud Sel"

"Rachel, aku.. Aaaaaarrrgghh" Justin memegangi dadanya sakit yang menusuk dadanya itu datang lagi, kali ini berbeda ini lebih sakit dibanding biasanya.
"Justin? Gwenchanayo? (Ada apa?) Kau kenapa?" Tanya Rachel, dia memegangi Justin.
"Tidak.. Bukan apa-apa" bantahnya
"Apanya yang tidak apa-apa?"

Justin merasa semua Oksigen yang dia hirup berubah menjadi ribuan jarum yang menusuk, sakit sekali.

"Kita...kita pulang ya" ajak Rachel, Justin mengangguk, ia tak mau saakit ini semakin parah.

Dengan terpaksa Justin membiarkan Rachel yang mengemudi, dia duduk sambil terus memegangi dadanya, sakitnya mulai berkurang, tapi berubah menjadi sesak, sangat sesak. Seakan kadar oksigen menipis dari dalam mobil itu.

"Mau ke rumah sakit?" Tawar Rachel di tengah perjalanan
"Tidak." Jawab Justin singkat, dia menutup matanya berharap bisa beristirahat sebentar
"Baiklaah" ucap Rachel singkat

"Aku berani bersumpah Cody! Aku takkan berbuat apapun pada Rachel"
"Lalu kenapa kau begitu memaksa?? Sudahlah, biarkan aku pergi, urusanku menumpuk" Cody memasuki mobilnya, dan langsung tancap meninggalkan Selena disana.

Ponsel Selena berdering

"Kau tak berhasil?" Tanya seseorang di sebrang telepon
"Tidak! Sudah kubilang lakukan semuanya sendiri!!" Hardik Selena
"Maaf, aku tak bisa"
"Siapa sebenarnya kau?? Dari pertama bertemu aku tak pernah tau namamu?"
"Aku Lily Christopher, adik dari Justin Christopher.. Kau kenal kaan dengan kakakku?"
"Lily?!"

No comments:

Post a Comment