Kemana namja itu? Tadi dia bilang Cuma pergi sebentar.. sebentar
apanya? Sudah 2 jam aku menunggunya disini. Berkali-kali aku melirik jam
tangan putih yang melingkar di pergelanganku menghitung setiap detik
dia melanggar janjinya. Kuhela nafas panjang berusaha menyabarkan diri
sendiri, dia yang membuat janji denganku namun dia sendiri yang
melanggarnya, cih.. mau berubah menjadi malaikat sekalipun tetap saja
namja itu takkan pernah berubah sikap menyebalkannya. Dan itu terbukti
hari ini.
“mianhae~”
*****
Actually, That’s You
13
finally as a movie?
Girls’ Generation – Baby Baby
“Annyeong-hi Jyumuseo… semoga kau bermimp indah,Saranghae chagi.. kita bertemu di Seoul nanti”
Tuut,tuut,tuut,tuut
Saat telepon terputus menjadi awal dimana Hyejin tak bisa kembali dalam dunia mimpinya, matanya menerawang ke luar jendela menunjukkan langit hitam polos hanya beberapa bagian yang terlihat sedikit memutih karna awan.
“chagi..” bisiknya “kyu bilang chagi.. apa dia salah sambung?”
Hyejin’s pov
Dia benar-benar pulang ke Seoul rupanya, yang tadi malam itu ternyata sungguhan. Namun aku belum yakin untuk bagian dia memanggilku Chagi, mungkin dia salah sambung, ya.. mungkin dia lupa kalau dia sedang meneleponku. Hyukkie-oppa menyambar roti bakar incaranku di atas meja dan tanpa berpamitan langsung saja melengos pergi seolah tak terjadi apa-apa, heh.. Donghae-oppa yang ternyata menonton kejadian itu hanya tersenyum lalu mengangkat piring putih dan menaruh sepotong roti bakar diatasnya
“gomawo.. aku berharap kau oppaku daripada namja itu” bisikku di telinganya, Donghae-oppa malah tertawa mendengarku berujar seperti itu
“ne..si magnae itu sudah pamit denganmu?” tanyanya sembari menarik kursi di sebelahku lalu duduk disana, hanya anggukan yang mewakili jawabanku
“oppa, menurutmu …. Ahh, sudahlah tidak penting” sebentar, jika aku menceritakan masalah kemarin entah apa yang akan terjadi di Seoul nanti, mungkin setan itu akan mengamuk lagi. Ternyata membuat setan bukan. Maksudku raja setan itu mengamuk sangat mengerikan. Untunglah kami tidak tinggal satu atap
“wae?”
“annieyo.. tidak penting, oppa sudah sarapan?” kataku mengalihkan pembicaraan, Donghae oppa menatapku bingung namun akhirnya menjawab iya, aku tersenyum lalu mulai melahap roti yang tadi diberikannya. Hari ini shoot terakhir, besok kembali ke Seoul dan mungkin aku akan bertemu dengan si setan itu lagi, kenapa rasanya menyeramkan sekali begitu mendengar nama Seoul. Aish… merepotkan saja, dia benar-benar membuatku ketakutan semalam. Kenapa dia harus semanis itu?? Keromantisan namja itu justru menakutkanku, takutnya akan ini jebakan besar yang bisa membuatku kehilangan muka, mana lagi sekarang mau tidak mau mukaku sudah terkespos, dan namaku kabarnya sudah menjadi sesuatu yang tidak asing untuk telinga ELFs karena si ember Kangin-oppa.. eottokehyo? Membayangkannya tersenyum ah bukan menyeringai di depanku malah menambah kehoror-ran hari ini, di tambah lagi cara bercanda 12 namja yang bersamaku sekarang seakan meledekku habis-habisan di depan para fansnya yang kebetulan datang
“uljima!! Kalian ini seperti kerasukan saja” protesku, terdengar sangat frustasi, dan memag aku frustasi dengan tingkah meeka, ingin segera menyelesaikan semua ini dan kembali ke Seoul, tidur di ranjangku yang hangat dan nyaman
“kelihatannya kau merasa tertekan?” Tanya Donghae oppa, kurasa dia minta dibunuh detik ini juga
“ne, oppa dan aku semakin tertekan jika kau menanyaiku” balasku, Donghae oppa merangkulku cepat, tangan kirinya yang tengah memegang ponsel menjepret kejadian tadi dengan sengaja, dia melepaskan rangkulannya begitu jerian beberapa fans tadi semakin menggila
“kau apa-apaan?” tanyaku setengah panic
“Cuma berulah” jawabnya
‘MWO? Cuma berulah? Cuma oppa bilang itu bisa jadi masalah besar kau tau?” tanyaku, anak ini malah terkekeh, dan oke, hari ini aku melihat sisi menyebalkan dari Lee Donghae.
“e-mailnya sudah terkirim” katanya tiba-tiba
“e-mail untuk siapa?” tanyaku
“siapa lagi jika bukan magnae?”
Dia membunuhku.
“MWOYA?? Oppa, kenapa kau kirim e-mail itu?? Kau mau membunuhku perlahan-lahan?”
“apa hanya dengan e-mail kau bisa terbunuh? Tidak kan? Sudahlah.. kita bermain dengan magnae itu sebentar” Donghae oppa benar-benar memintaku untuk menggorengnya di atas wajan detik ini juga, darimana datangnya ide laknat itu?! Sejak kapan otaknya yang kukenal seperti anak kecil polos tanpa dosa itu pergi, atau mungkin karna dia terlalu banyak bergaul dengan perusak otak seperti Heechul-oppa, Kangin-oppa dan si setan itu makanya otaknya seperti ini. Aigoo~ kenapa Tuhan selalu mempertemukan aku dengan manusia-manusia unik?
Setelah sampai di Seoul, Eunhyuk oppa berpesan agar aku lebih berhati-hati di rumah. Appa mendapat dinas di luar kota mungkin dia akan sangat jarang pulang ke rumah.
“oppa akan pulang malam ini?” tanyaku saat kami dalam perjalanan menuju rumah, Eunhyuk oppa yang mengantarkanku pulang
“mollasseo.. waeyo?”
“malam ini aku ada siaran jika oppa pulang aku akan ke dorm atau menitipkan kunci rumah pada managermu, jika tidak akan kubawa” jelasku singkat
“berikan saja padaku, nanti biar aku yang bawa.. hari ini pekerjaan kamu tak begitu menumpuk mungkin jam setengan 11 sudah bisa pulang ke rumah” jawab Hyukkie oppa singkat
“jika kau tidak pulang aku harus ke dorm begitu?”
“bukankah itu bagus? Sekalian bertemu dengan si setan”
“ish..”
Kyuhyun’s pov
Kubolak-balikkan kertas skrip yang dari tadi membuat kepalaku pusing, membaca tulisan terlalu banyak memang begini akibatnya, aku pernah mendengar hal itu. Acara ini pasti akan sangat recok ditambah dengan member f(x), cih.. aku curiga pada si Amber. Dia kelihatannya memang pendiam, namun siapa yang tau jika sebenarnya dia pandai bersilat lidah? Kudengar dari Vic, bocah itu bekerja sama dengan hyung-hyungku entah dalam bentuk apa.. yang jelas itu sesuatu yang akan berdampak buruk untukku. Benar saja, firasatku berkata benar bocah itu memongkar semuanya dengan tidak langsung memancingku untuk menyerah bertingkah tanpa dosa. Kalian pikir aku akan semudah itu kalian kalahkan? Tidak mungkin. Aku Cho Kyuhyun mana mungkin kalah hanya dengan tantangan seenteng ini, kumanfaatkan sikap Amber yang sejak tadi memancingku untuk malah membogkar rahasianya, itu berhasil membuatnya menutup mulut. Sudah kubilang bukan? Cho Kyuhyun bukan lawan yang pantas untukmu.
Tadi itu benar-benar menjadi tempat paling menyebalkan dalam seumur hidupku. Namun, ada sedikit kebahagiaan dimana tadi aku berhasil mematahkan jurus Amber untuk membuatku mati kutu, seharusnya bocah itu mengerti.. tak ada yang bisa mengalahkan aku. Oke, karakterku mnejadi agak sombong belakangan ini. Begitu sampai di depan dorm, keributan-keributan -yang seharusnya aku sudah biasa akan hal itu- kembali terdengar, tak bisakah Tuhan membiarkan aku tinggal di dorm yang tenang seperti semalam?? Saat kubuka pintu dorm entah berapa pasang sepatu bertumpuk di depan kakiku. Kelihatannya alien –penghuni kamar atas- dari bulan datang menjamah bumi, karna sudah terlanjur berantakan seperti ini aku juga membuka sepatuku seenaknya dan ikut menumpukkannya di atas sepatu yang lainnya dan melangkah memasuki lorong kecil yang menyambungkan ruang tengah , kamarku dan ruang tamu. Langkahku terhenti begitu seorang yeoja berdiri tepat dihadapanku. Agak sedikit canggung bertemu dengannya di saat dorm berantakkan dan dipenuhi alien seperti ini.
“sedang apa kau disini?” tanyaku ketus sembari menyandarkan bahu kiriku ke tembok, yeoja itu menganggukan kepalanya dengan senyuman manis
“Sooyoung-eonnie baru saja mentraktir kami makan ramyun namun perut kami tak mampu menampung semuanya, jadi sebgaian kuantarkan kemari. Kebetulan oppadeul juga sedang bergabung di lantai 11 jadi aku kemari” astaga. Mendengarnya mengucapkan kalimat itu dengan kesan formal namun santai membuatku sesak nafas
“yak! Mengapa se-formal itu?? Memangnya aku ini orang asing?” tanyaku sewot
“mianhae, oppa. Kau terlihat menyeramkan mala mini” katanya santai, sembari membungkuk lalu melangkah melewatiku keluar dari dorm. Cih.. Seo Joo Hyun sekali lagi kau berlaku begitu padaku akan kupastikan kau kujadikan lauk makan para member” ancamku
“ne opppa”
Cih~ anak itu sudah mengerti bagaimana cara kerja mulutku. Percuma menggertaknya sampai seperti apapun. Dia pasti hanya akan tersenyum sambil mengangguk setuju. Lihat mereka, meskipun makanan pemberian namun mereka serakus itu berbeda sekali dengan saat Wookie yang memasaknya satu saja menambah piring pasti akan diomeli hyung yang lainnya. Mereka memang seperti itu,malas ikut menikmati makanan gratis dengan cara seperti itu aku pun memasuki kamarku dan disambut oleh Sungmin-hyung yang asik memainkan iPad –yang kutau itu bukan miliknya- dengan sebuah camilan di pangkuannya. Dia namja namun makan seperti yeoja sedikit demi sedikit dan sangat pelan
“kau sudah pulang Kyu?” katanya pelan
“ne, Hyung..”
“tadi hari terakhir pemotretan dan…”
Malas mendengarkan ceritanya, aku pun memutuskan untuk mengaktifkan ponselku yang tadi kunonakftifkan, ada sebuah e-mail masuk. Perasaan muak memenuhi tenggorokkanku ikan sarden sialan itu apa-apaan? Apa dia tidak sadar dongsaeng kecilnya ini mudah cemburu..
“ada scene dimana Donghae memeluk Hyejin” sambung Sungmin hyung seolah semakin ingin membuat otakku matang seperti sup
“aiish.. apa maksudmu hyung? Tolong jangan membuatku emosi malam ini” pintaku pelan
“aniya” balas Sungmin-hyung dia memperlihatkan layar iPad yang menunjukkan foto seorang yeoja yang kusukai itu dirangkul pundaknya oleh Siwon hyung, Sungmin –hyung memamerkan foto selanjutnya dimana yeoja itu dipeluk dari belakang olehnya, dan terakhir yang benar-benar membuatku mendidih adalah foto dimana yeoja itu menyandarkan pundaknya di bahu LEE DONGHAE. Oke, ini jelas menyebalkan. Sangat menyebalkan. Kenapa aku lebih memilih mengikuti permintaan kakakku untuk menemaninya di rumah sementara ia menyelesaikan tugas makalahnya daripada menemani Hyejin dan setidaknya memberikanku sebuah kenangan menyentuhnya.
“seharusnya kau seperti ini bukan seperti ini” Sungmin hyung menunjukkan sebuah foto yang semakin kesal dimana fotoku dan yeoja itu tengah berpose dengan jarak yang dekat, lalu di sebelahnya foto Yeoja itu bergandengan dengan Sungmin hyung. Kurasa sekarang Sungmin hyung berniat membuatku terkena penyakit darah tinggi di usia semuda ini. Aku mencibirnya dan berguling di atas kasur membelakanginya, mood untuk mengobrol malam ini sirna setelah melihat hasil pengambilan foto kemarin. Astaga… kenapa aku sebodoh ini?? Menyukainya namun kalah saing dengan orang yang sama sekali tak ada perasaan dengannya? Disisi lain memang benar aku belum mau mengalahkan ego dan kepala batuku, lagipula apa Hyejin pernah berlaku manis padaku seperti seorang gadis yang tengah jatuh cinta?? Tidak. Untuk apa aku berlaku manis padanya? Toh, akhirnya aku yang harus menyembunyikan mukaku jika para hyung berotak miring itu mengerjaiku atau meledekku di manapun itu. Itu sangat menyebalkan sekaligus sangat menganggu,
“ah.. Hyukkie sudah pulang” gumam Sungmin hyung ketika keributan semakin bertambah saat monyet itu datang,
“Annyeong oppa~”
Neo??? Sedang apa dia disini? Aku meloncat turun dari atas kasurku dan langsung membuka pintu, disaat yang tepat dimana yeja itu tengah melintas di depannya
“YAK!! Kenapa kau berdiri disitu?” hardikku saat melihatnya mematung di depan pintu kamarku, matanya menyelidik setiap lekuk wajahku lalu penampilanku dari ujung rambut sampai kaki
“berantakkan sekali” katanya ketus, YAK! Ada apa denganmu babo?? Kau mengajakku berkelahi??
Sial, kenapa aku harus duduk di sebelah yeoja yang sudah mengina penampilanku tadi, orang yang kuharapkan akan menyapaku dengan suara manis seperti barusan malah mendapatkan hinaan yang cukup memukul mundur semua kalimat yang sudah kusiapkan kembali ke otakku untuk dip roses ulang. Dia menyebalkan sekali hari ini. Katanya ingin membuatku tergila-gila, mungkin tergila-gila yang ia maksud adalah membuatku gila dalam arti berbeda dan berakhir menjadi aku Cho Kyuhyun pasien rumah sakit jiwa.
“kudengar sekarang kau jadwal siaran sesudah Youngstreet?” Tanya Leeteuk hyung membuka percakapan
“ne, oppa.. sebentar lagi aku berangkat ke kantor”
“Kyu kau yang antar” celetuk ikan sarden itu polos
“cih… kenapa tidak kau saja yang mengantarkannya?” balasku
“kau ingin kukirimkan foto saat aku berpelukan dengan yeoja chingu-mu ini setelah kuantarkan dia?” tawarnya dengan menaik-turunkan alisnya, sangat menjijikkan.
“aku dengan Donghae oppa saj….aaawwww… YAK! CHO KYUHYUN!!”
Kau ingin pergi dengan ikan itu haah?? Lee Hyejin? Langkahi dulu aku jika kau ingin pergi dengannya, kini kau harus pergi bersamaku mau tidak mau. Malam ini kau harus patuh padaku, hari ini waktunya namja chingu-mu ini yang menguasaimu.
Author’s pov
“aku dengan Donghae oppa saj….aaawwww… YAK! CHO KYUHYUN!!” Kyu menginjak kaki Hyejin sebelum Hyejin menyelesaikan kalimatnya, benar, dia Cemburu.
“mworago?” balas Kyu singkat, berlaku seolah tidak terjadi apapun, Hyejin mencubit lengannya kuat. Malam ini mereka bertemu, dan di mala mini juga mereka kembali bersitegang setelah adegan kyu menyanyikan sebuah lagu untuk Hyejin dan memanggilnya Chagiya~ pasangan macam apa ini?!
Setelah mengobrol banyak dan berbasa-basi sebentar dengan Donghae dan Leeteuk, Kyu menarik tangan Hyejin cepat dan menyeretnya keluar. Tak rela membiarkan Hyejin terlalu lama bersama namja lain yang sudah menguasainya seharian penuh dan membuatnya cemburu hingga tingkat akut seperti ini dengan foto-foto yang kyu anggap sangat romantic, tidak seperti fotonya yang terkesan sangat canggung, dan memang benar, hanya fotonya dan Hyejin yang paling terlihat canggung disbanding lainnya, yang paling bagus hanya dengan Kibum, dan Eunhyuk.
“kita mau kemana? Kenapa kau tak mengeluarkan mobilmu?” Tanya Hyejin saat mereka berdua melewati lapangan parker begitu saja, Kyu tak menjawab ia sibuk memasang masker yang menutupi sebagian wajahnya. “Yak! Jawab aku..” sungut Hyejin, Kyu mendesis pelan lalu menggandeng tangan Hyejin pelan, bukan menarik tapi menggandeng. Hyejin kebingungan dengan sikap namja yang ada disebelahnya ini. Kenapa dengan setan ini? Apa dia salah minum obat? Itulah pertanyaan yang memenuhi otak Hyejin.
“kau ada siaran malam ini?” Tanya Kyu pelan
“ne, sebenarnya menjadi co. DJ.. waeyo?”
“kukira kau yang jadi DJnya baiklah pantas bosmu tidak mempermasalahkan apapun”
“apa maksudmu?”
“mala mini mau tidak mau kau harus jadi milikku. Percuma berontak, pakai masker ini… kau tidak lupa sekarang fans ku tak ada yang tak mengenalmu, mereka semua mengenalimu.. apalagi setelah kau menjadi model di CF kami.. semakin terkenalah kau… “ jelas Kyu, Hyejin mengambil masker dari tangan Kyu dan ikut memakainya
“maksudmu sebenarnya apa?”
“dasar bodoh!!!”
Kyu menarik Hyejin menuju satu tempat, di sebuah perempatan jalan yang sempit dan lampu tanda boleh menyebrang mulai dinyalakan Kyu menyebrang dengan terus menarik tangan Hyejin. Di pertengahan Jalan Hyejin melepaskan tangannya, kyu berbalik dan menatapnya, tatapan dingin yang menusuk.
“aku tidak ikut” tolak Hyejin dengan sopan, Kyu berdecak pelan seraya berkacak pinggang
“kau ini pernah kencan tidak?? Malam ini kita kencan!” ajak Kyu
“kencan apanya?? Aku lebih memilih kerja malam ini daripada kencan denganmu” balas Hyejin tajam, Kyu merendahkan tubuhnya, mensejajarkan wajahnya dengan Hyejin
“kau ini sedang mempermainkanku? Baiklah.. jika kau tidak ingin pergi… aku pergi sendiri”
Bel tanda sebentar lagi lampu penyebrangan akan mati bordering berkali-kali, Kyu berlari menyebrangi jalan meninggalkan Hyejin yang berdiam diri di tengah jalan. Kyu berdecak kesal kemudian melepaskan maskernya dan berteriak
“YAK!! YEOJA BABOYA, ayo kita berkencan!!!” teriaknya
“ANDWAE!!”
“terserah” Kyu kembali memasang maskernya dan melangkah pergi, Hyejin menghentak-hentakkan kakinya kesal
“apa sebenarnya namja itu? YAK!! Kenapa kau tinggalkan aku sendiri??!!!” Hyejin berteriak memanggil Kyu namun apa reaksi Kyu?? Tidak ada. Dia terus melangkah meninggalkan Hyejin sendirian di tengah jalan, ingin mengejar pun jalanan sangat ramai, satu-satunya cara hanya berdiam di tengah jalan hingga lampu merah kembali menyala.
“KAU BODOH HAH!!!!!!” jerit Donghae dan Eunhyuk dari sebrang telepon, Kyu sedikit menjauhkan ponselnya dari tangannya, dia tentu saja masih saying pada telinganya.
“bisa tidak pelan-pelan saja? Kau membuatku hampir tuli!!!” protes Kyu, matanya melihat sekeliling semua orang yang ada di dalam restoran memperhatikannya, seberapa keras itukah dua hyung-nya itu berteriak hingga semua orang memperhatikan Kyu?? Bisa jadi.
“bagaimana kami tidak meneriaki mu?! Kau meninggalkan orang yang akan kau ajak kencan di tengah jalan… dan juga dia adikku.. kau harus bertanggung jawab nanti jika terjadi sesuatu padanya” omel Eunhyuk, dari nada bicaranya terdengar jelas ia marah besar akan tingkah Kyu yang benar-benar kelewatan.
“mianhae hyung, aku emosi melihatnya menolakku.. aku juga dongsaengmu, dongsaeng yang tengah cemburu akibat foto-foto mesra 11 hyungku yang begitu mesra dengan orang yang kusukai”
“kenapa kau berlaku seperti itu jika kau cemburu, seharusnya kau berlaku lebih baik padanyaaa” sambar Donghae, Kyu menghela nafas panjang. Apa saja yang dia lakukan pasti hanya akan terlihat benar di matanya sendiri, di mata ornang lain perbuataanya pasti selalu menjadi kesalahan. Sama seperti dulu ia memutuskan untuk menyelesaikan pertunangannya dengan Hyejin, orang tua Kyu memarahinya habis-habisan hingga ia tak mau kembali ke rumah sampai kemarin saat noona-nya memintanya menemani membuat tugas kuliah.
“ne, Hyung… arrasseo, akan kucari dia sekarang, NE!!” Kyu langsung memutuskan teleponnya sebelum 2 hyungnya itu memarahinya lagi, dia berjanji akan mencari Hyejin sampai ketemu lalu meminta maaf padanya dan mengirimi 2 hyungnya itu foto saat Kyu mencium pipi Hyejin. 2 hyung sesat, yang selalu mengerjai adiknya itulah yang Kyu gumamkan berkali-kali. Mencium pipi-pun menjadi satu hal yang sangat tabu baginya, itu hanya akan membuat Kyu kehilangan muka dan semakin menjadi bahan ledekan para Hyungnya yang memang memiliki hobi balas dendam.
“kenapa harus di pipi?? Kalau begini caranya aku sulit menyamarkan wajah yeoja yang akan kucium” Kyu menggerutu dalam hatinya, ia membaringkan kepalanya di atas meja dan memperhatikan seisi restoran, perlahan mata Kyu tertutup dia mengantuk. Entah kenapa hari ini menjadi hari yang sangat melelahkan.
“cih ternyata dia ada disini..” gumam Hyejin saat memasuki restoran yang sama dengan Kyu, bermaksud memarahi Kyu dan mengamuk padanya namun saat dia melihat namja itu tertidur dengan pulasnya, niat buruknya memudar perlahan-lahan. Hyejin duduk di sebelah Kyu perlahan-lahan ia duduki sebagian sofa kuning yang kosong itu agar tak membangunkan Kyu.
“damai sekali kelihatannya kau tidur tuan muda~” bisik Hyejin, dia memangku dagunya di atas meja
“mau pesan apa?”
Hyejin menoleh cepat dan member sinyal agar pelayan itu mengecilkan suaranya
“kopi, dan pancake 2 porsi” Hyejin memesan sebuah makanan yang sejak dulu menjadi makanan impiannya, impian bodoh memang. Berkencan dengan sang kekasih dengan makan siang atau makan malam sebuah pancake dan secangkir kopi. Kesannya memang romantis namun sebagian orang pasti akan menganggapnya terlalu biasa untuk ukuran kencan, apalagi pasangannya seseorang seperti Kyuhyun atau bahkan lebih.
Kyu terbangun karna aroma pancake menyeruak memasuki indra penciumannya, Dia melihat sekeliling lalu menyadari Hyejin tengah duduk di depannya sibuk menyeruput kopi sembari menikmati pemandangan di luar jendela.
“sejak kapan kau disini?” Tanya Kyu
“sejak kau tak menyadari aku ada disini” jawab Hyejin datar, matanya masih terpaku pada pemandangan jalanan Seoul
“ini pancake siapa?” Tanya Kyu lagi
“jika ini ada didepanmu maka milik siapa lagi selain milikmu??”
Kyu tak menjawab lagi dia menarik piring yang berada di dekatnya dan memainkan garpunya di atas piringnya, Hyejin yang duduk di sebrangnya menatapnya bingung. Kenapa dengan orang ini?? Seperti orang yang kehilangan semangat hidupnya saja itulah kalimat yang mampir di otak Hyejin. Dia tidak mengambil pusing sifat Kyu yang jelas-jelas berubah drastis itu setelah melihat melihat Kyu menyuap sepotong kecil pancakenya namun ia masih terlihat lesu berbeda dengan di perempatan jalan tadi akhirnya Hyejin angkat suara memberikan komentar
“kau ini kenapa? Mendadak tenang seperti ini?”
“aaaahh.. kau ini berisik sekali, berhentilah bicara” jawab Kyu ketus dan dingin, dari sorot matanya terpancar sebuah kedongkolan. Dia marah padaku? Tanya Hyejin pada diri sendiri. Tapi kenapa? Kyu yang meninggalkannya di Perempatan seenaknya seharusnya yang marah saat ini Hyejin, kenapa Kyu?? Apa penolakan Hyejin kelewat keterlaluan hingga Kyu marah? Sejak kapan bocah ini jadi sangat sensitif
Hyejin’s pov
Bahkan setelah kami keluar dari restoran itu Kyu belum mau berbicara sekalipun, sikap dinginnya membuatku ketakutan sendiri. Sebenarnya untuk apa aku takut? Apa salahku??? Penyakit seenaknya kumat dan sudah sepantasnya aku memberontak bukan? Biasanya juga seperti itu.. kenapa hari ini dia terlihat seperti benar-benar tidak suka dengan perlawananku? Kumohon Cho Kyuhyun mengomellah seperti biasa.. buat aku merasa lebih baik dengan mendengarmu berteriak di telingaku, melihatmu memasang ekspresi marah di wajah itu.. ck!
“Ya! Kenapa kau diam saja? Jika kau marah luapkan saja.. aku tak suka melihatmu diam” lidahku menyusun kata dengan cepat hingga otakku sama sekali tak menyadarinya, Kyu melirikku tajam sembari terus melangkah membuatku semakin ngeri untuk berjalan di sebelahnya.
“mianhae” lirihku seraya merapatkan tubuhku dengannya, cih… asalkan mendengarnya berbicara lebih banyak daripada menatapku tajam aku rela mengubur rasa maluku dan menjual harga diriku dengan harga murah. Pfft HAHAHAHAHAHA!!!!
Omona~ kenapa dengan bocah ini?? Apa dia kesurupan, Kyu berhenti melangkah dan tertawa hingga dia memegangi perutnya dan kehilangan keseimbangan, aku sendiri hanya berdiri di pojokan dan berkacak pinggang memasang wajah heran sepertinya orang ini memang mengalami kerusakan besar di otaknya. Selama aku diam dalam keheranan Kyu semakin menggila dengan tawanya membuatku benar-benar kehilangan muka
“HEI TUAN!! APA KAU SUDAH GILA??? BERHENTI TERTAWA SEKARANG JUGA!!!!” teriakku frustasi, Kyu melirikku sebentar lalu menarik tanganku ke halte terdekat dan masih tertawa-tawa walau tak separah tadi, orang ini sepertinya memang rusak. Aku heran dengan otaknya sekarang, tadi tidur, lesu, tiba-tiba marah, dan sekarang tertawa lepas. Omo..omo .. jangan-jangan
“YAK!!!” teriakku keras sembari melepaskan genggaman Kyu paksa “Miccheosseo oppa? Sebaiknya kita ke rumah sakit jiwa sekarang juga!”
“hahahahaha… aniya, kita ke namsan tower mala mini, K-E-N-C-A-N ok?” kali ini orang gila baru yang ada di depanku memasang wajah genit, walaupun yang bisa kulihat hanya matanya namun aku yakin orang ini tengah memasang wajah genit dan berhasil membuatku bergidik ngeri. Orang ini benar-benar sudah gila sepertinya.
“jangan kira aku orang gila… aktingku bagus kan?? Kau ketakutan kan?”
MWO?? Orang ini mengerjaiku rupanya.. astaga… orang ini memang tak pernah sembuh penyakit menyebalkannya, dan selalu kumat disaat moodku buruk dan semakin menurunkan moodku untuk tersenyum malah sesekali aku ingin mencoba menendangnya.
“kau kesal sekarang?” ucapnya menggoda ditambah kedipan genit yang membuatku ingin muntah “malam ini mau tidak mau, siap atau tidak siap, kau akan melihat sisi agresif atau sifat yang membelakangi sifat asliku. Aku akan balas dendam dan kembali membuat matamu hanya melihatku, ini salahmu karna kau aku menjadi gila seperti ini”
Oke, kau juga sudah membuatku gila. Agresif katamu?
“Andwae… kita kencan tapi aku tak mau kau jadi agresif atau apalah.. itu cerita horror bagiku”
“siapa juga yang ingin agresif di depanmu.. itu sangat menjijikan”
Ish… orang ini menyebalkan! Dia benar-benar minta untuk kutendang. Orang ini memang bisa membuat siapa saja emosi di saat paling membahagiakan sekalipun ketika mulut setannya sudah bekerja. Ketika bis datang kami berjalan beriringan memasuki bis, kami sedikit terlihat akrab. Entah di detik keberapa aku kembali akrab dengan Kyu.. aku sendiri sering heran pasangan jenis apakah kami ini? Bertengkar namun di detik selanjutnya menjadi sangat akrab adakah pasangan lain yang seperti kami? Sepertinya tidak. Membayangkan bagaimana selama ini kami berhubungan saja sudah sangat menggelikan bagaimana melihat orang lain yang persisi seperti kami. Mungkin akhirnya akan terasa seperti menertawakan diri sendiri.
“kenapa kau mengajakku ke namsan? Untuk apa?” tanyaku polos, Kyu merogoh sesuatu dari dalam saku kemejanya dan menunjukkan sebuah gembok dan kunci di tangannya, alisku bertaut menatap dua benda yang tergantung di telunjuk Kyu
“kedengarannya kekanakan tapi aku ingin membuktikan sebuah legenda” katanya singkat seraya kembali menyakukan gembok dan kunci tadi
“apa itu?”
“entahlah.. menurut noona jika kita memasang gembok di pagar besi di depan namsan tower dan melempar kuncinya dari atas tower itu cinta akan terikat selamanya” jelas Kyu
“kau mau mempraktekannya denganku begitu?”
“tentu saja!! Kau mau dan rela jika aku mempraktekannya dengan Seohyun hah?!” gertak Kyu membuat lidahku kelu, orang ini memang selalu memanfaatkan suasana. Meski menyebalkan ada satu sisi dimana tingkah menyebalkannya ini sangat menyenangkan hati. Harus kuakui meski caranya mengungkapkan maksud ke Namsan sangat kekanakan namun dia romantis.
“YAK! Kita sudah sampai mau sampai kapan kau bengong dan tersenyum-senyum seperti orang gila begitu?”
‘Kyu romantis?’ kutarik lagi kalimat itu, mana ada orang romantis seperti ini?
Aku takjub akan jumlah ratusan atau bahkan ribuan mungkin ratus ribuan gembok yang tergantung dip agar besi depan namsan tower, berbagai warna dan ada beberapa yang sempat kubaca berisi sebuah permintaan, Kyu sibuk mencari tempat untuk menyangkutkan gemboknya. Orang itu kelihatannya benar-benar penasaran dengan kebenaran isu bodoh yang jelas-jelas tidak benar.
Kyuhyun’s pov
Malam yang berakhir dengan sesuatu yang sama sekali tak kuinginkan, yeoja itu bukannya membuang kunci yang sudah kuberikan padanya dia malah menghilangkannya entah dimana. Cih.. bodoh sekali orang itu
“mana kuncinya?” tanyaku begitu kami tiba di puncak Namsan
“mwo?? Kemana tadi… rasanya ada di saku celana..” ucapnya panik sembari meraba-raba sekitar celananya
“biar kubantu” tawarku, matanya melotot seperti mengancamku
“jangan cari kesempatan dalam kesempitan nappeun namja” sungutnya, kau kira aku ini orang seperti apa?? Siapa juga yang ingin…. Sudah jangan dibahas.
“mianhae~ sepertinya hilang”
Wajahnya saaat meminta maaf tadi benar-benar lucu, yeoja aneh.. dan benar-benar mudah untuk dibohongi, jelas-jelas kunci itu masih ada padaku tapi dia percaya bahwa aku sudah memberikannya. Kau bukan tandinganku dalam masalah berbohong Lee Hyejin, kau terlalu polos untuk menjadi lawanku. Tapi kenapa setiap kali kau dengan polosnya percaya dengan perkataanku justru aku semakin tertarik untuk membohongimu lebih jauh. Poneslku bordering keras, dia meneleponku. Sadarkah ia tentang kunci ini?
“CHO KYUHYUN?!! KUNCINYA ADA PADAMU KAN??” jeritnya di sebrang sana, sekeras mungkin aku berusaha menahan tawaku agar dia tak menyadari kebohongan dan kemenanganku mala mini
“YAK!! KAU MASIH ADA DISANA KAN?? JANGAN MENERTAWAKAN AKU?!” teriaknya frustasi, kusembunyikan ponselku ke bawah bantal dan meluapkan semua tawaku hingga Sungmin hyung menatapku heran, dia pasti berfikir aku sudah gila tertawa sendiri malam-malam begini.
“kenapa kau iini?” tanyanya
“aniya.. aku baru saja memenangkan game”
“setauku tadi kau sedang menelepon”
“game dengan Hyejin hyung”
“oh ya, aku ingin memberikan yeoja itu hadiah.. menurutmu apa sebaiknya hyung?” tanyaku mengalihkan pembicaraan
"belikan dia hadiah yang menurutmu menarik dan sangat cocok untuk dipakainya, sama seperti ketika kau membelikan jam yang seragam denganmu.. berikan dengan penuh senyuman" jelasnya tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya
"bantu aku hyung.. aku tak bisa jika memilih barang untuk wanita, setidaknya aku bisa menanyakan pendapatmu sebagai noonaku"
BRAAKK!!
"jangan pernah masuk ke kamar ini lagi Cho Kyuhyun!!!"
Cih, dia marah.. namja itu memang imut namun jika sudah naik darah dia akan sangat menyeramkan, mendengar candaan anak-anak seperti itu saja sudah naik darah dan terlihatlah sifat lelakinya, para Hyung berkumpul di ruang tengah dan sibuk dengan urusan masing-masing yang sebenarnya tidak penting sama sekali, EunHae bermain Kai Bai Po (permainan suit di Korea) dan yang selalu menang akhirnya Hyuk, Siwon dan Yesung berdiskusi tentang sesuatu yang sepertinya sangat kolot dan tidak cocok untuk anak muda sepertiku, sisanya berebut remote dan saling memaksa untuk menonton acara TV favoritnya lebih dulu.
Baiklah, pertama yang kuhampiri adalah pasangan yang tengah bermain suit seperti anak kecil
“Hyung, aku ingin memberikan adikmu hadiah apa sebaiknya?” tanyaku pada Hyuk-hyung, keduanya berhenti bermain dan saling bertukar pandangan pasti bingung dengan pertanyaanku. Cih.. dasar lemot
“kau serius?” Tanya Hyuk setengah berbisik seakan curiga padaku
"wanita itu suka sulap" sambar ikan sarden seenaknya
"cih.. maksudmu, wanita yang kau tembak suka sulap semua" ledekku dan Hyuk cepat membuat wajahnya memerah malu, dasar playboy
"cih.. kau ini aku bisa mengajarimu sulap" tawar ikan sarden itu dengan senyuman sok polosnya
"tidak terima kasih"
Aku beralih pada dua manusia yang tengah berdiskusi seperti dua orang tua murid yang saling bertukar pengalaman anaknya dirumah dan saling membandingkan.
"Hyung, wanita senangnya diberi hadiah apa?" tanyaku pelan bisa dibilang berbisik
"waa.. kau ingin memberinya hadiah.. dongsaeng kecilku??" babo! aku berbisik dia malah berteriak, keliatannya hyungku yang satu ini paling tidak bisa meredam suaranya
"pelan-pelan hyung" segera aku membekam mulutnya ketika beberapa pasang mata menatap kami berdua tajam dan tatapan curiga, ish.. aku benci jika sudah seperti ini di tambah lagi senyum jail di wajah pasangan monyet dan ikan yang member isyarat mereka akan membeberkan semuanya, dan benar
“Kyu sudah jatuh ke pelukan Hyejin sepenuhnya !!!” teriak mereka bersamaan disusul teriakan dan siulan-siulan gila yang semakin membuatku stress.. mereka memang benar-benar harus dibunuh mala mini juga, berani-beraninya membuat evil magnae ini kehilangan muka.
Esoknya,
Aku lebih memilih untuk meminta saran pada yeoja sesungguhnya alias pada Seo dan Sica, 2 jawaban berhasil kudapatkan
1. Wanita suka sesuatu yang sederhana tapi berkesan, itu jelas-jelas terlihat pendapat dari si sederhana Seohyunnie
2. Wanita suka sesuatu yang benar-benar indah, kali ini benar-benar mencerminkan Sica si mewah. Aku ambil pertengahannya saja, sesuatu yang sederhana,indah, dan berkesan. Apa itu? Melihat Donghae-hyung bersantai di ruang latihan membuatku tertarik untuk bertanya, apa jawabannya sama seperti semalam? ‘wanita suka sulap’ tunggu dulu. Berkesan, bukan berarti barangnya yang harus berkesan kan? Bisa jadi cara memberikannya yang harus berkesan.. baiklah aku kembali harus kehilangan muka dengan meminta ikan sarden ini mengajariku sulap. Dan aku sudah tau apa hadiah yang harus kuberikan
“hyung, karna kau sangat baik.. kau mau mengajariku sulap?”
Author’s pov
Hyuk membuka pintu rumahnya perlahan dan member sinyal pada Yesung,Kyu dan, Donghae yang sudah menunggu di luar dia yakin adiknya sudah lama pergi menuju studio siaran, dan mungkin akan pulang nanti sore.
“kau yakin dia sudah pergi?” Tanya Kyu khawatir sembari melihat sekeliling, memang sepi. Namun siapa yang tau jika Hyejin masih ada di kamarnya atau di kamar mandi
“sudahlah, langsung jalankan misi dan sampaikan apa rencana yang kau janjikan tadi” sahut Yesung tak sabaran
“baiklah begini…”
4 namja itu berempuk sebentar dan berdiskusi mengenai satu hal, sesekali mereka saling menunjuk dan protes tentang keputusan yang lainnya, selesai berempuk Kyu menghubungi seseorang melalui telpon genggamnya dan tersenyum menandakan semuanya berjalan baik. Donghae juga memberi sinyal baik setelah selesai menelepon para Hyung yang ada di dorm. Sebuah e-mail masuk ke ponsel Kyu dari Hyejin, Yesung ikut membacanya bersama Kyu
“Noona mu menyuruhku membeli kue tart kau harus temani aku perintah dari Ahra Eonnie”
“sesuai rencana” bisik Yesung
“baiklah hyung aku berangkat dulu.. kalian harus selesaikan semuanya sebelum aku kembali oke? Nanti kuhubungi lagi” ucap Kyu seraya melangkahkan kakinya keluar
“HWAITING!!” teriak Donghae saat mesin mobil Kyu berderu dan memacu mobil meninggalkan daerah rumah Hyejin
“sesuai rencana” bisik Yesung
“baiklah hyung aku berangkat dulu.. kalian harus selesaikan semuanya sebelum aku kembali oke? Nanti kuhubungi lagi” ucap Kyu seraya melangkahkan kakinya keluar
“HWAITING!!” teriak Donghae saat mesin mobil Kyu berderu dan memacu mobil meninggalkan daerah rumah Hyejin
Hyejin’s pov
Aku menunggu namja setan itu di depan kantor, Ahra-eonnie meneleponku di saat yang benar-benar tepat dimana jadwalku kosong dan pekerjaanku hanya memainkan pulpen sambil mengobrol dengan sunbae-sunbae yang sama-sama menganggur dan berkeliaran di kantor seperti pengangguran mencari pekerjaan. Tapi.. sebuah kue tart. Eonnie tak member tau ku kue macam apa yang harus dibeli, e-mail yang tadi kukirim sampai sekarang belum dibalas sepertinya dia sedang sibuk dengan urusannya. Aish.. lag-lagi aku harus bertemu si setan konyol yang berhasil membuatku emosi tingkat tinggi semalam, mengabaikan aku yang berteriak-teriak di rumah sementara dia sendiri mungkin tengah sibuk menertawakan aku. Orang itu harus kuberi pembalasan, eem.. aku mengalihkan ponselku ke profil diam dan berlagak tengah mengetik sesuatu, mobilnya datang. Waktunya balas dendam.
“oi! Noona sudah meneleponmu juga kan? Kajja, jangan buang waktu” ajak Kyu, terdengar sedikit lebih ramah. Aku sengaja tak memperhatikannya dan sibuk mengetik hal-hal tidak penting di ponselku dan tersenyum-senyum sendiri. Aku yakin kini Kyu menatapku heran, aku memasang sabuk pengaman dan kembali memainkan game di ponselku.
“Yak! Hari ini kau membagi dunia menjadi dua?”
“mwo?” tanyaku, orang ini benar-benar tidak pandai merangkai kata.
“kau hidup di duniamu sendiri.. senyum-senyum sendiri seperti orang gila atau mungkin kau itu memang autis”
“MWOYA? Seenaknya saja kau?!”
Aku memasang earphone di kedua telingaku dan memutar sebuah lagu, baiklah.. hana.. dul.. set!
“a! Kibum-oppa” seruku semangat seraya melepaskan earphone tadi dan berlagak berbincang dengan Kibum-oppa di telepon. Kyu melirikku tajam begitu aku semakin asik berbicara dengan Kibum-oppa, haha tentu saja itu pura-pura. Memangnya hanya kau saja yang bisa acting, aku juga bisa tuan Cho, sia-sia saja jika aku dekat dengan Kibum-oppa tapi tak mencuri ilmunya sama sekali
Sesekali aku meliriknya diam-diam, kesal, marah, muak dan perasaan yang menganggu lainnya bisa langsung kutangkap dari wajahnya. Hihi… aku berhasil mengerjaimu kan tuan raja setan??? Kau kesal? Tentu harus. Karna itu memang tujuanku, membuatmu kesal setengah mati, dan itu memang hal yang paling pantas untuk menjadi pembalasan dendamku,
“matikan telponnya, kita masuk daerah pom bensin!” perintahnya tegas, aku berusaha sekuat mungkin untuk menahan tawaku. Jangan sampai semuanya terbongkar hanya karna aku tertawa walaupun hanya sedikit. “YAK! Kau dengar aku tidak?!” teriaknya mengejutkan aku,
“kau bisa tidak untuk tidak berteriak?? Kau pikir aku ini tuli apa?”
“aku berteriak karna kau tak kunjung menyelesaikan telepon itu?!” omelnya, aku mengerucutkan bibirku dan berpura-pura memutuskan teleponku dengan Kibum-oppa, orang ini jika sudah cemburu sangat menyeramkan. Aku heran bagaimana Seohyunnie bisa tahan bahkan kebal pada tingkahnya yang seperti ini.
Akhirnya, kami tiba di took kue yang dimaksud oleh Ahra-eonnie, tidak seramai dugaanku namun wangi roti prancis yang khas benar-benar memenuhi seluruh toko kue ini aku tak begitu suka roti Prancis apalagi tartnya, sementara Kyu sibuk mencari kue yang dimaksud noona-nya aku melihat-lihat hiasan kue yang terpajang manis di sebuah etalase di depan took, sangat lucu dan menarik.
“kau melihat apa? Serius sekali?” sahut Kyu mengejutkanku
“ani”
“kajja, temani aku membeli sesuatu”
“apa?” Tanyaku namun Kyu tak menjawab dia menempelkan ponsel ke telinganya dan berbincang dengan seseorang disana entah dia tengah membalas dendam dengan berpura-pura menelepon orang lain atau memang sungguhan, aku masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengaman Kyu menaruh ponselnya sesaat setelah dia berpamitan dan berjanji akan menelepon lagi nanti. Rasa penasaran menghampiriku ketika Kyu tak bisa berhenti tersenyum, sesenang itukah? Apa telepon tadi berasal dari bank dan member tau dia baru saja mendapat hadiah undian, telponnya kembali bordering
“A! Yoona-ssi”
Ternyata.. dengannya, asik sekali, kulirik layar teleponnya dan itu sungguhan bukan acting belaka aish.. aku kena karma, membuat Kyu cemburu ternyata akhirnya Kyu membalasku dengan membuatku cemburu juga, ingin rasanta kuputuskan telepon itu melihatmu asik bertelepon ria dengan yeoja itu.
“MWO?? Jangan!! Akan kubunuh kau!! YAK!! Aaaiiissshhh.. yeoja ga~”
Kyu mendadak mebanting stir dan berbalik arah,jika saja di dalam mobil ini ada seorang aku yakin dia akan mati mendadak jika cara Kyu mengendara seperti ini, caranya mengendara benar-benar parah.
“YAK! Kau mau membuatku mati???” teriakku memarahinya
“aku lebih ingin menaikkan Yoona kedalam mobil ini dan membunuhnya sekarang juga!!!!” kata Kyu ketus, kenapa dengannya? Apa yang ada dikepalanya saat ini cuma Yoona? Tak bisakah sebutkan nama yang lain.
“kenapa dengannya?”
“dia akan membocorkan sesuatu dengan Hyung, akan kubunuh dia dan kupastikan dia dikirim ke neraka”
Bocah ini ternyata sangat menyeramkan.
Tidak. Seharusnya aku sudah tau dia memang sangat kejam, namun memang baru hari ini aku mendengarnya memaki orang sampai seperti itu, membuatku penasaran apa rahasia yang akan Yoona bocorkan sampai membuatnya seperti ini. Baiklah, aku senang Yoona membuatnya emosi seperti ini. Ini akan jadi sangat keren.
Kyuhyun’s pov
Yoona~ya.. kau akan benar-benar kupenggal malam ini. Berani-beraninya kau mengobrak-abrik kamarku dan membongkar berbagai macam informasi dari Ahra-noona. Dan kenapa harus disaat Heechul-hyung akan memulai acara radionya. Dua setan itu bisa saja langsung meng-on air-kan semua berita laknat yang seharusnya hanya menjadi konsumsi keluargaku dan teukie-hyung, jakkaman. Teukie-hyung… aaah!! Semuanya membuat otakku seperti akan meledak hari ini, sepertinya mulut ember Kangin-hyung menular pada Teukie-hyung, aku mengerem mobil mendadak sehingga Hyejin terpental ke depan dan kembali memaki-maki aku, jariku bergerak cepat mencari nomor Teuki-hyung dan langsung meneleponnya
"KAU BOCORKAN APA PADA 2 SETAN LAKNAT ITU HYUNG?" teriakku frustasi saat suara khasnya menyambut teleponku, suara tawanya ramai sekali sudah kuduga bukan Ahra-noona yang membeberkan semuanya, dia orang yang paling bisa kupercaya untuk menyimpan semua rahasiaku, selain Teukie-hyung sepertinya namun setelah kejadian ini aku takkan menceritakan apapun yang bersifat pribadi pada Teukie-hyung dia takkan kupercaya selamanya.
"hahahaha mianhae nae dongsaeng~ aku hanya bermain-main sebentar" katanya dengan nada meledek, oke Hyung, kau benar-benar memaksaku untuk memenggal kepalamu malam ini juga. baiklah sekarang aku punya dua malam ini, yang kelihatannya sangat enak untuk dijadikan makan malam para member bahkan mungkin seluruh staff SM.
"kau minta kupenggal Hyung" ancamku pelan
"YAK! SOPAN SEKALI KAU PADA HYUNG MU" putri mars itu mengambil alih ponsel sekarang
"Yak, Kim Hee Chul aku sedang tak ingin berdebat denganmu"
telepon terputus.
dengan begini aku tidak tau siapa yang akan dipenggal, bahkan mungkin bisa jadi aku yang akan dipenggal oleh Heechul-hyung, sekarang aku tak bisa lagi mempercayai mulutku untuk berbicara otak Setanku sepertinya harus kembali kutahan untuk tak mengumbar kalimat tidak sopan jika berhadapan dengan Heechul-hyung. Kuakui Heechul-hyung sangat kuat.
sekarang bagaimana? apa sebaiknya aku pasrah menjadikan seluruh rahasia masa sekolahku menjadi rahasia umum dan bahan pembicaraan orang-orang di luar sana? tentu saja tidak.
"kenapa kau diam saja sekarang?" Hyejin angkat suara, aku menoleh padanya. mood untuk berbicara dengan siapapun sirna malam ini, jariku kembali mengetik sebuah pesan untuk Yesung-hyung kelihatannya hanya dia yang bisa kupercaya hari ini.
'Hyung, kalian masih di rumah Hyejin? sudah selesai kah tugas kalian untuk malam nanti ?
-Gyu'
'ne, hanya tinggal menghias-hias sedikit lagi dan makanan. kami terpaksa meanggil Ryeowook-ah datang kau tak ingin kue kami menjadi sangat beracun jika yang membuatnya duet bodoh EunHae bukan?
-Yesung'
'aaah.. baiklah
-Gyu'
'bagaimana denganmu? berhasilkah rencana kita?
-Yesung'
'moodku turun, para Hyung dan Yoona~ya menghancurkan semuanya
-Gyu'
'aah.. masalah rahasia terbongkar itu?? tenang saja, itu hanya pura-pura.. kau lupa itu bagian dari salah satu rencana kita bukan? nyalakan radio di mobilmu, biarkan Hyejin mendengarnya.. kau harus tunjukkan kemampuan beraktingmu
-Yesung'
astaga.. bagaimana bisa aku lupa dengan rencanaku sendiri? aiish.. aku benar-benar bodoh
'ahahaha arrasseo.. untuk sesaat aku mengira hal itu nyata, oh ya.. katakan pada Teukie-hyung untuk jalankan saja rencana B jangan gunakan radio segala.. ini sangat berbahaya
-Gyu'
kurasa Yesung-hyung sudah mengerti apa maksudku jadi dia tidak membalas, semoga saja dia tak membalas karna terlalu sibuk dengan urusannya di rumah yeoja ini, baiklah.. waktunya untuk kembali fokus pada rencanaku
"Cho Kyuhyun~ kau masih hidup kan?"
"tentu saja. kau pikir aku mati apa? aku masih hidup.. kita makan siang"
aku kembali memutar balik arah mobilku menuju restoran terdekat yang ada di sekitar sini, bagaimana caranya aku mengulur waktu sampai malam?
“malam ini mau tidak mau kau harus kencan denganku”
Omo.. jangan sampai kalimat itu keluar dari mulutku lagi. Otakku berfikir keras mencari sebuah alas an atau satu hal yang bisa membuatku mengulur waktu mengantar yeoja ini pulang ke rumahnya yang jelas Hyejin harus sampai di rumah sekitar pukul 8 malam setelah itu ya.. rencana selanjutnya, puncak dari acara hari ini, aku tidak yakin para Hyung akan siap dan sudah selesai dengan semua persiapan lewat jam 8 malam mengingat Teukkie-hyung dan si monyet ada jadwal SUKIRA. Aku mulai tidak yakin semuanya akan berjalan sesuai rencana.
Author’s pov
“makan siang dengan Shabu-Shabu.. ini pengalaman yang jelas tak boleh kulupakan” ujar Hyejin begitu paket Shabu-shabu yang dipesan tadi sampai di meja mereka, Kyu terkekeh dan melirik jam tangannya mengitung berapa jam lagi dia harus mengulur-ulur waktu
“apanya yang tak boleh dilupakan? Makan siang dengan Shabu-shabu itu hal biasa, di Jepang sana pagi,siang, atau subuh sekalipun mereka makan makanan ini. Kau saja yang tidak tau” bantah Kyu
“tentu saja aku tidak tau.. kapan aku pernah ke Jepang? Kau tau kan Hyukkie-oppa itu pelitnya minta ampun, mengajak adiknya untuk menyaksikannya konsernya di luar negri saja dia tidak mau membelikan tiket konser di Seoul sangat jarang bahkan tidak pernah harus aku terus yang mengeluarkan uang”
Kyu menahan tawanya mendengar cerita seperti itu, dia tak menyangka ternyata Hyungnya yang satu itu sangat pelit bahkan pada keluarga sekalipun, benar-benar konyol menurutnya
"sampai sekarang dia masih seperti itu?" tanya Kyu penasaran, Hyejin mengangguk cepat sembari memainkan ponselnya
"jangan menertawakan aku" kata Hyejin cepat
"siapa juga yang menertawakanmu"
----
setelah 5 menit menunggu Kyu datang dengan membawa sebuah nampan berisi apa yang tadi Hyejin pesan, Hyejin memenangkan permainan suit dengan Kyu tadi jadi wajar Kyu yang mengantri dan memesan makanan. dengan wajah kusut Kyu duduk di sebrang Hyejin yeoja itu tersenyum bangga setelah merasa berhasil mengerjai Kyu hari ini, lagipula tidak ada istilah traktir-mentraktir hari ini semua membayar apa yang mereka pesan sendiri, dibandingkan meja yang lainnya dalam restoran itu mungkin hanya meja Kyu dan Hyejin saja yang paling ribut dan ramai masalah sepele seperti mencuri 'hanya sepotong kentang goreng' saja mereka bertengkar ditambah lagi dengan sikap keras kepala dari tuan Cho Kyuhyun yang kumat di saat mereka bertengkar seperti itu menukar gelas minuman saja dpermasalahkan dan berbagai keributan lainnya, namun sesaat menjadi hening saat Hyejin kembali dari membeli 2 buah eskrim, Kyu menatapnya aneh
"serakus apa kau sebenarnya? beli eskrim saja sebanyak itu?" ledeknya
"tentu saja satu lagi untukmu babo?!" ucap Hyejin sedikit membentak seraya menyodorkan salah satu dari eskrim itu ke arah Kyu
"kau benar-benar membelikannya untukku?"
"kalau tidak mau akan kubuang OK?" ancam Hyejin, dengan cepat Kyu menyambut es krim itu dan menjilatnya dengan pipi memerah, Hyejin terkekeh pelan melihat perubahan warna pipi namja itu haha.. unik sekali dia, pikir Hyejin
"ngomong-ngomong es krim itu sudah kujilat"
"MWO?!" Kyu menoleh cepat dan langsung melemparkan es krim itu entah kemana, dia melap sekitar mulutnya dengan tisu dengan wajah jijik. tawa Hyejin meledak begitu melihat ekspresi Kyu tadi
"hahaha.. tentu saja aku bercanda" katanya di sela-sela tawa kerasnya, dengan sengaja Kyu menyenggol tangan Hyejin hingga es krimnya juga jatuh ke tanah. senyuman puas mengembang di bibir Kyu dia menarik Hyejin pergi dari tempat itu sebelum yeoja itu mengamuk dan mengomelinya di tempat umum seperti restoran tadi.
"kita impas OK? kau menjatuhkan es krimku, dan tadi aku sudah menjatuhkan es krimmu, kita i-m-p-a-s" Kyu mengeja kalimat terakhirnya membuat Hyejin semakin dongkol akan perbuatan Kyu tadi. seperti biasanya sikap seenaknya Kyu kumat disaat-saat momen menyenangkan menyelimuti mereka, Kyu terus menarik Hyejin hingga mereka masuk ke sebuah toko kaset game. apa lagi tujuan Kyu selain mencari game baru? ditambah lagi ada ratu permainan game komputer disebelahnya debat tentang kualitas game pun dimulai sejak Kyu menanyakan pendapat Hyejin mengenai game yang akan dibelinya. perdebatan yang seru memang jika hanya menontonnya satu sama lain beradu tentang pendapatnya mulai dari kualitas dan proses cara memainkannya bahkan sampai karakter yang diceritakan di dalamnya juga ikut di bahas habis. dasar maniak game.
"gomawoyo, kalau kau tak membantuku memilih tadi, mungkin akhirnya kaset game yang kubeli tadi akan kuberikan pada si ikan sarden" kata Kyu malu-malu saat mereka berada di kasir setelah berdebat cukup lama dan akhirnya membeli 2 kaset game terbaru.
"ne.. aku juga tak begitu mengerti memang, tapi aku senang kau menerima pendapatku" ucap Hyejin, mereka berdua tersenyum dan saling beradu pandang. romantis.
"25,800 won"
"ne?" Kyu meminta pengulangan setelah tersadar dari lamunannya
"25,800 won tuli." ledek Hyejin "mwo? kau bilang aku tuli?? jika aku tak memperhatikan wajahmu aku takkan meminta pengulangan" balas Kyu seraya memberikan beberapa lembar uang kertas untuk membayar apa yang dia beli
"aku saja bisa mendengarnya berarti kau tuli"
"setiap telinga manusia itu berbeda"
"oh ya? lalu apa gunanya telinga sebesar itu hah? apa hanya kau gunakan untuk menggoda penggemar yeojamu?"
"YAK!!! seenaknya saja kau??aku tidak seplayboy ikan sarden?! apanya yang menggoda penggemar yeoja.. aaah... kau cemburu kan?"
"cemburu???? Cemburu kau bilang?! aaaiiiiissshhh... lebih baik aku cemburu pada oppaku yang mencium kera daripada aku cemburu padamu"
"YAAK!!"
bertengkar lagi.
suasana di dalam mobil begitu sepi dan sangat sepi kecuali suara musik-musik yang mengalun melalui speaker radio. Kyu mengendarai mobilnya dan menggumamkan beberapa kali lagu yang sempat diputar di radio, sementara Hyejin mengangguk-anggukan kepalanya mengikuti irama lagu sampai akhirnya lagu Super Junior diputar juga, dan yang membuat suasana semakin canggung adalah lagu itu No Other, entah ada masalah apa dengan lagu itu hingga suasana menjadi secanggung ini, sesekali Hyejin melirik Kyu yang ada di sebelahnya yang tengah fokus mengemudikan mobilnya dan kembali mengalihkan pandangannya keluar kaca jendela pemandangan malam kota Seoul terlihat jelas dari sana. di saat itu, Kyu melirik Hyejin sesekali dengan sengaja Kyu menyanyikan beberapa part dari lagu No Other
"kau sedang pamer ya? mentang-mentang itu lagumu" sindir Hyejin
"aku bukan pamer tapi merasa bangga, kenapa kau tidak bangga mendengar suara orang yang ada disebelahmu ini lagunya diputar di radio?"
Hyejin tak menjawab lagi, tangannya dengan cepat memindahkan channel radio dan sialnya di channel selanjutnya dan terus menerus semuanya memutar lagu Super Junior, dia berdecak kesal sampai salah saru radio memutar lagu selain Super Junior, bukan Super Junior memang tapi lagu Kyuhyun sendiri
"kelihatannya semua stasiun radio membentuk jam tertentu untuk membuatmu besar kepala tuan Cho" kata Hyejin menyerah pada keadaan dimana dia merasa sangat malu mendengar lagu yang sepertinya sengaja di putar radio untuknya dan Kyuhyun.
"di acara radiomu kau gunakan nama samaran atau terang-terangan menggunakan nama Lee Hyejin?" tanya Kyu tiba-tiba dari nadanya bicara terdengar sebuah kekhawatiran
"nama samaran tentu saja.. Jyuhyun haha sebenarnya bos ku yang memberikannya"
"benarkah? nama itu mendekati namaku" Kyu mulai merasa besar kepala
"aish.." sungut Hyejin, kembali hening. Hyejin kembali menikmati pemandangan di luar kaca jendela.
"lagu selanjutnya yang diputar B1A4 - Only Learnt the Bad Things.. woow, lagu ini baru saja aku dapatkan tadi haha, Let's Fly B1A4!!!" penyiar radio memutar lagu yang ia maksud, kali ini Kyu yang merasa terpojokkan liriknya seperti menyindir kelakuannya selama ini, dan memang benar. lagu ini seperti menceritakan perlakuan Kyu selama ini dalam hubungannya dengan Hyejin
"aku memang tak pernah romantis di matamu tapi, malam ini aku berjanji untuk membuatmu benar-benar terkesan. akan kupastikan mulai malam ini aku berhasil membuat matamu hanya melihatku" bisik Kyu dalam hatinya, sembari melirik yeoja yang duduk di sebelahnya. orang yang entah apa alasannya begitu ia kagumi dan ia sayangi, orang yang berhasil mengaduk-aduk emosinya selama ini.
Hyejin's pov
tepat pukul 8 malam Kyu sampai di depan rumahku, dia turun lebih dulu dan membukakan pintu mobil untukku,orang ini.. apa dia kehabisan obatnya, dia menyambutku dengan seulas senyuman yang benar-benar manis tak terasa aku juga mengembangkan sebuah senyuman manis. ya, aku akui senyumannya kali ini memang benar-benar mengingatkan aku pada Kyu yang dulu sukses membuat jantungku serasa meloncat keluar dari tubuhku. senyuman manis yang akan selalu aku ingat, dan itu kembali membuat jantungku berdetak tak keruan saat melihatnya lagi malam ini.
"Hyung meninggalkan sesuatu katanya disini, jadi boleh aku mampir sebentar" Kyu terlihat sedikit ling-lung ketika ia mengucapkan kalimat itu, dia menggaruk-garuk bagian belakang telinganya membuatku terkekeh pelan.
"oppa, meninggalkan apa memangnya?" tanyaku
"katanya ia meninggalkan flash disk di kamarnya" jawab Kyu agak terbata
"biar kuambilkan" tawarku, Kyu menahan tanganku dia mendahuluiku melangkah memasuki halaman rumah dan meminta kunci untuk membuka pintu depan, aku menatapnya curiga. ada apa dengan orang ini? seperti menyembunyikan sesuatu saja, aku masuk lebih dulu dan mulai memunguti beberapa surat yang berserakan di depan pintu masuk dan membacanya satu per satu semuanya surat untuk oppa ku, dari penggemarnya semua.. ckckck beginilah nasib seorang adik yang memiliki kakak setenar oppa. aku menyimpan beberapa amplop surat itu di atas meja makan dan melepaskan jaket jeans yang kupakai lalu melangkah memasuki kamar.
eh? ini kamarku bukan?
di tepi-tepi kamar terpasang lilin yang memberikan aroma terapi di kamarku, terdapat beberapa balon berwarna merah dan biru tua yang tersusun di lantai juga ada yang melayang sampai ke langit-langit kamar, yang membuatku tak mampu menahan tawa adalah saat tau siapa yang melakukan semua ini. oppa, Donghae-oppa, dan Yesung-oppa kreatif sekali mereka, itu terbukti dari selembar foto yang tergeletak di atas kasurku aku mengangkat selembar foto itu dan membaca sebuah tulisan di belakangnya
"tengok ke arah belakang, hadiah menakjubkan akan kau dapatkan" itu isinya, hadiah apa? ini bukan hari ulang tahunku. kenapa mereka membuat kamarku jadi seperti ini. saat berbalik seorang namja melangkah perlahan mendekatiku dia Kyuhyun. mau apa dia? seriangaian setan terkembang sempurna di bibirnya membuat firasat buruk dan suasana berubah menjadi agak tidak enak,
"chagi~ ireonsig eurowihan" katanya seraya menunjukkan se-bucket bunga aster putih
"untukku?" tanyaku masih tidak yakin, Kyu menyodorkan bunga aster putih itu ke tanganku, dengan perasaan canggung aku menerima bucket bunga itu
"kau tau.. jika seorang namja memberikan pasangannya se-bucket bunga aster putih itu memiliki arti khusus yang lebih romantis dari bunga mawar" katanya diakhiri senyuman yang menarik ujung bibirku untuk membentuk seulas senyuman juga
"apa itu?" tanyaku, senyuman Kyu semakin melebar
"Cinta yang Setia"
aku berpura-pura menghirup aroma bunga aster ini untuk menutupi pipiku yang memerah malu, Kyu menarik turun bucket bunga itu
"jangan sembunyikan wajahmu.. aku masih ingin melihatnya~" katanya lembut
"aish.. uljima!! kau membuatku malu"
"kenapa malu?? ada yang menonton kita? tidak ada kan?"
"berani berlaku macam-macam kutendang kepalamu" oke, Kyu kelihatannya sangat agresif malam ini aku harus tetap menapak di bumi, jangan sampai melayang terlalu jauh karna kalimat-kalimatnya yang aneh itu
"kau percaya sihir?" tanya Kyu tba-tiba
"eh?"
Kyuhyun's pov
"kau percaya sihir?" tanyaku berusaha untuk tidak terpancing gertakan bodohnya
"eh?"
astaga.. betapa bodohnya manusia ini, aku heran.. bagamana bisa aku menyukai orang sebodoh dia
BRUAK!! GEDUBRAK!!
"AARRGGHH!!! AKU TIDAK TAHAN LAGI!!!! JONG WOON-HYUNG KENAPA KAU TAK BISA BERHENTI MENGELUS WAJAHKU??"
aku dan Hyejin menolehkan wajah kami cepat, ikan sarden itu berdiri di ambang pintu dan menuding Yesung-hyung yang tersungkur di lantai, aku curiga dia menendang hyungnya sendiri seolah tidak mengenal ke biasaan Hyungnya yang memang hobi mengelus wajah para dongsaengnya.
"eh?" responnya 1 detik setelah ia berteriak sekeras itu dan memunculkan sekujur tubuhnya di depan aku dan Hyejin, wajahnya terlihat sangat bodoh, seorang yeoja datang dan menariknya ke arah kiri dengan cara menjenggut rambutnya, ternyata ada juga yeoja sesadis orang itu
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA"
batal semua, pertunjukkan sulap yang sudah kurencakan dengan semua Hyung batal, karena si ikan sarden yang tak bisa menahan nafsunya untuk tak memarahi dan -dugaanku benar- menendang Hyungnya. tak kusangka dia juga sangat menyeramkan sama seperti kekasih yang tak pernah ia akui Im Yoon Ah, ratu Setan dari planet mars. jelas aku tak mau berdampingan dengannya sekalipun dia hanya 11:12 tingkahnya denganku, aku takut ikan sarden itu juga tak segan-segan menendang kepalaku jika aku benar-benar jadi kekasih dari Yoona, akhirnya kami semua, memutuskan untuk menggelar acara api unggun dadakan untuk menggantikan magic show yang batal. si ikan sarden memamerkan kebolehannya dalam memainkan sulap. aku juga, dan hal yang paling membuatku malu adalah dengan mempraktekan hal yang seharusnya di lakukan tadi, saputangan merah yang tadinya kosong aku selipkan ke dalam tanganku dan ketika aku kembali menariknya keluar diatasnya sudah tertulis tulisan "Lee Hye Jin Saranghaeyo~" aku melakukan hal itu, dan mendapat sambutan tepuk tangan dari para Hyung juga Yoona dan Hyejin.
"dan klimaksnya~~~~" obsesi bodoh si Hyuk Jae untuk menjadi MC memaksaku untuk mengatakan klimaks dari semua acara -yang setelah kupikir-pikir - sangat bodoh ini
"Hyejin.. Would you marry me?"
"Chingudeul~ aku akan menampilkan sebuah foto unik yang sangat jarang ditemukan" sambar Heechul hyung merusak suasana
"FOTO CHO KYUHYUN DAN ISTRINYA SAAT SMP!!!!" jerit Yoona sembari menarik kertas putih yang menutupi sebuah foto dengan ukuran jumbo terpampang jelaslah fotoku dan Hyejin saat SMP dulu. DARIMANA MEREKA MENDAPATKANNYA?????
"OPPA?!!!" jerit Hyejin seraya berlari mengejar Heechul-hyung yang sudah berlari sembari mengacung-acungkan foto besar itu
"YAAK!!" teriakku tak mau kalah, enak saja memamerkan foto memalukan itu di depan umum, aku bersumpah untuk menggoreng Kim Hee Chul jika aku berhasil menangkapnya nanti
The End
“mianhae~”
*****
Actually, That’s You
13
finally as a movie?
Girls’ Generation – Baby Baby
“Annyeong-hi Jyumuseo… semoga kau bermimp indah,Saranghae chagi.. kita bertemu di Seoul nanti”
Tuut,tuut,tuut,tuut
Saat telepon terputus menjadi awal dimana Hyejin tak bisa kembali dalam dunia mimpinya, matanya menerawang ke luar jendela menunjukkan langit hitam polos hanya beberapa bagian yang terlihat sedikit memutih karna awan.
“chagi..” bisiknya “kyu bilang chagi.. apa dia salah sambung?”
Hyejin’s pov
Dia benar-benar pulang ke Seoul rupanya, yang tadi malam itu ternyata sungguhan. Namun aku belum yakin untuk bagian dia memanggilku Chagi, mungkin dia salah sambung, ya.. mungkin dia lupa kalau dia sedang meneleponku. Hyukkie-oppa menyambar roti bakar incaranku di atas meja dan tanpa berpamitan langsung saja melengos pergi seolah tak terjadi apa-apa, heh.. Donghae-oppa yang ternyata menonton kejadian itu hanya tersenyum lalu mengangkat piring putih dan menaruh sepotong roti bakar diatasnya
“gomawo.. aku berharap kau oppaku daripada namja itu” bisikku di telinganya, Donghae-oppa malah tertawa mendengarku berujar seperti itu
“ne..si magnae itu sudah pamit denganmu?” tanyanya sembari menarik kursi di sebelahku lalu duduk disana, hanya anggukan yang mewakili jawabanku
“oppa, menurutmu …. Ahh, sudahlah tidak penting” sebentar, jika aku menceritakan masalah kemarin entah apa yang akan terjadi di Seoul nanti, mungkin setan itu akan mengamuk lagi. Ternyata membuat setan bukan. Maksudku raja setan itu mengamuk sangat mengerikan. Untunglah kami tidak tinggal satu atap
“wae?”
“annieyo.. tidak penting, oppa sudah sarapan?” kataku mengalihkan pembicaraan, Donghae oppa menatapku bingung namun akhirnya menjawab iya, aku tersenyum lalu mulai melahap roti yang tadi diberikannya. Hari ini shoot terakhir, besok kembali ke Seoul dan mungkin aku akan bertemu dengan si setan itu lagi, kenapa rasanya menyeramkan sekali begitu mendengar nama Seoul. Aish… merepotkan saja, dia benar-benar membuatku ketakutan semalam. Kenapa dia harus semanis itu?? Keromantisan namja itu justru menakutkanku, takutnya akan ini jebakan besar yang bisa membuatku kehilangan muka, mana lagi sekarang mau tidak mau mukaku sudah terkespos, dan namaku kabarnya sudah menjadi sesuatu yang tidak asing untuk telinga ELFs karena si ember Kangin-oppa.. eottokehyo? Membayangkannya tersenyum ah bukan menyeringai di depanku malah menambah kehoror-ran hari ini, di tambah lagi cara bercanda 12 namja yang bersamaku sekarang seakan meledekku habis-habisan di depan para fansnya yang kebetulan datang
“uljima!! Kalian ini seperti kerasukan saja” protesku, terdengar sangat frustasi, dan memag aku frustasi dengan tingkah meeka, ingin segera menyelesaikan semua ini dan kembali ke Seoul, tidur di ranjangku yang hangat dan nyaman
“kelihatannya kau merasa tertekan?” Tanya Donghae oppa, kurasa dia minta dibunuh detik ini juga
“ne, oppa dan aku semakin tertekan jika kau menanyaiku” balasku, Donghae oppa merangkulku cepat, tangan kirinya yang tengah memegang ponsel menjepret kejadian tadi dengan sengaja, dia melepaskan rangkulannya begitu jerian beberapa fans tadi semakin menggila
“kau apa-apaan?” tanyaku setengah panic
“Cuma berulah” jawabnya
‘MWO? Cuma berulah? Cuma oppa bilang itu bisa jadi masalah besar kau tau?” tanyaku, anak ini malah terkekeh, dan oke, hari ini aku melihat sisi menyebalkan dari Lee Donghae.
“e-mailnya sudah terkirim” katanya tiba-tiba
“e-mail untuk siapa?” tanyaku
“siapa lagi jika bukan magnae?”
Dia membunuhku.
“MWOYA?? Oppa, kenapa kau kirim e-mail itu?? Kau mau membunuhku perlahan-lahan?”
“apa hanya dengan e-mail kau bisa terbunuh? Tidak kan? Sudahlah.. kita bermain dengan magnae itu sebentar” Donghae oppa benar-benar memintaku untuk menggorengnya di atas wajan detik ini juga, darimana datangnya ide laknat itu?! Sejak kapan otaknya yang kukenal seperti anak kecil polos tanpa dosa itu pergi, atau mungkin karna dia terlalu banyak bergaul dengan perusak otak seperti Heechul-oppa, Kangin-oppa dan si setan itu makanya otaknya seperti ini. Aigoo~ kenapa Tuhan selalu mempertemukan aku dengan manusia-manusia unik?
Setelah sampai di Seoul, Eunhyuk oppa berpesan agar aku lebih berhati-hati di rumah. Appa mendapat dinas di luar kota mungkin dia akan sangat jarang pulang ke rumah.
“oppa akan pulang malam ini?” tanyaku saat kami dalam perjalanan menuju rumah, Eunhyuk oppa yang mengantarkanku pulang
“mollasseo.. waeyo?”
“malam ini aku ada siaran jika oppa pulang aku akan ke dorm atau menitipkan kunci rumah pada managermu, jika tidak akan kubawa” jelasku singkat
“berikan saja padaku, nanti biar aku yang bawa.. hari ini pekerjaan kamu tak begitu menumpuk mungkin jam setengan 11 sudah bisa pulang ke rumah” jawab Hyukkie oppa singkat
“jika kau tidak pulang aku harus ke dorm begitu?”
“bukankah itu bagus? Sekalian bertemu dengan si setan”
“ish..”
Kyuhyun’s pov
Kubolak-balikkan kertas skrip yang dari tadi membuat kepalaku pusing, membaca tulisan terlalu banyak memang begini akibatnya, aku pernah mendengar hal itu. Acara ini pasti akan sangat recok ditambah dengan member f(x), cih.. aku curiga pada si Amber. Dia kelihatannya memang pendiam, namun siapa yang tau jika sebenarnya dia pandai bersilat lidah? Kudengar dari Vic, bocah itu bekerja sama dengan hyung-hyungku entah dalam bentuk apa.. yang jelas itu sesuatu yang akan berdampak buruk untukku. Benar saja, firasatku berkata benar bocah itu memongkar semuanya dengan tidak langsung memancingku untuk menyerah bertingkah tanpa dosa. Kalian pikir aku akan semudah itu kalian kalahkan? Tidak mungkin. Aku Cho Kyuhyun mana mungkin kalah hanya dengan tantangan seenteng ini, kumanfaatkan sikap Amber yang sejak tadi memancingku untuk malah membogkar rahasianya, itu berhasil membuatnya menutup mulut. Sudah kubilang bukan? Cho Kyuhyun bukan lawan yang pantas untukmu.
Tadi itu benar-benar menjadi tempat paling menyebalkan dalam seumur hidupku. Namun, ada sedikit kebahagiaan dimana tadi aku berhasil mematahkan jurus Amber untuk membuatku mati kutu, seharusnya bocah itu mengerti.. tak ada yang bisa mengalahkan aku. Oke, karakterku mnejadi agak sombong belakangan ini. Begitu sampai di depan dorm, keributan-keributan -yang seharusnya aku sudah biasa akan hal itu- kembali terdengar, tak bisakah Tuhan membiarkan aku tinggal di dorm yang tenang seperti semalam?? Saat kubuka pintu dorm entah berapa pasang sepatu bertumpuk di depan kakiku. Kelihatannya alien –penghuni kamar atas- dari bulan datang menjamah bumi, karna sudah terlanjur berantakan seperti ini aku juga membuka sepatuku seenaknya dan ikut menumpukkannya di atas sepatu yang lainnya dan melangkah memasuki lorong kecil yang menyambungkan ruang tengah , kamarku dan ruang tamu. Langkahku terhenti begitu seorang yeoja berdiri tepat dihadapanku. Agak sedikit canggung bertemu dengannya di saat dorm berantakkan dan dipenuhi alien seperti ini.
“sedang apa kau disini?” tanyaku ketus sembari menyandarkan bahu kiriku ke tembok, yeoja itu menganggukan kepalanya dengan senyuman manis
“Sooyoung-eonnie baru saja mentraktir kami makan ramyun namun perut kami tak mampu menampung semuanya, jadi sebgaian kuantarkan kemari. Kebetulan oppadeul juga sedang bergabung di lantai 11 jadi aku kemari” astaga. Mendengarnya mengucapkan kalimat itu dengan kesan formal namun santai membuatku sesak nafas
“yak! Mengapa se-formal itu?? Memangnya aku ini orang asing?” tanyaku sewot
“mianhae, oppa. Kau terlihat menyeramkan mala mini” katanya santai, sembari membungkuk lalu melangkah melewatiku keluar dari dorm. Cih.. Seo Joo Hyun sekali lagi kau berlaku begitu padaku akan kupastikan kau kujadikan lauk makan para member” ancamku
“ne opppa”
Cih~ anak itu sudah mengerti bagaimana cara kerja mulutku. Percuma menggertaknya sampai seperti apapun. Dia pasti hanya akan tersenyum sambil mengangguk setuju. Lihat mereka, meskipun makanan pemberian namun mereka serakus itu berbeda sekali dengan saat Wookie yang memasaknya satu saja menambah piring pasti akan diomeli hyung yang lainnya. Mereka memang seperti itu,malas ikut menikmati makanan gratis dengan cara seperti itu aku pun memasuki kamarku dan disambut oleh Sungmin-hyung yang asik memainkan iPad –yang kutau itu bukan miliknya- dengan sebuah camilan di pangkuannya. Dia namja namun makan seperti yeoja sedikit demi sedikit dan sangat pelan
“kau sudah pulang Kyu?” katanya pelan
“ne, Hyung..”
“tadi hari terakhir pemotretan dan…”
Malas mendengarkan ceritanya, aku pun memutuskan untuk mengaktifkan ponselku yang tadi kunonakftifkan, ada sebuah e-mail masuk. Perasaan muak memenuhi tenggorokkanku ikan sarden sialan itu apa-apaan? Apa dia tidak sadar dongsaeng kecilnya ini mudah cemburu..
“ada scene dimana Donghae memeluk Hyejin” sambung Sungmin hyung seolah semakin ingin membuat otakku matang seperti sup
“aiish.. apa maksudmu hyung? Tolong jangan membuatku emosi malam ini” pintaku pelan
“aniya” balas Sungmin-hyung dia memperlihatkan layar iPad yang menunjukkan foto seorang yeoja yang kusukai itu dirangkul pundaknya oleh Siwon hyung, Sungmin –hyung memamerkan foto selanjutnya dimana yeoja itu dipeluk dari belakang olehnya, dan terakhir yang benar-benar membuatku mendidih adalah foto dimana yeoja itu menyandarkan pundaknya di bahu LEE DONGHAE. Oke, ini jelas menyebalkan. Sangat menyebalkan. Kenapa aku lebih memilih mengikuti permintaan kakakku untuk menemaninya di rumah sementara ia menyelesaikan tugas makalahnya daripada menemani Hyejin dan setidaknya memberikanku sebuah kenangan menyentuhnya.
“seharusnya kau seperti ini bukan seperti ini” Sungmin hyung menunjukkan sebuah foto yang semakin kesal dimana fotoku dan yeoja itu tengah berpose dengan jarak yang dekat, lalu di sebelahnya foto Yeoja itu bergandengan dengan Sungmin hyung. Kurasa sekarang Sungmin hyung berniat membuatku terkena penyakit darah tinggi di usia semuda ini. Aku mencibirnya dan berguling di atas kasur membelakanginya, mood untuk mengobrol malam ini sirna setelah melihat hasil pengambilan foto kemarin. Astaga… kenapa aku sebodoh ini?? Menyukainya namun kalah saing dengan orang yang sama sekali tak ada perasaan dengannya? Disisi lain memang benar aku belum mau mengalahkan ego dan kepala batuku, lagipula apa Hyejin pernah berlaku manis padaku seperti seorang gadis yang tengah jatuh cinta?? Tidak. Untuk apa aku berlaku manis padanya? Toh, akhirnya aku yang harus menyembunyikan mukaku jika para hyung berotak miring itu mengerjaiku atau meledekku di manapun itu. Itu sangat menyebalkan sekaligus sangat menganggu,
“ah.. Hyukkie sudah pulang” gumam Sungmin hyung ketika keributan semakin bertambah saat monyet itu datang,
“Annyeong oppa~”
Neo??? Sedang apa dia disini? Aku meloncat turun dari atas kasurku dan langsung membuka pintu, disaat yang tepat dimana yeja itu tengah melintas di depannya
“YAK!! Kenapa kau berdiri disitu?” hardikku saat melihatnya mematung di depan pintu kamarku, matanya menyelidik setiap lekuk wajahku lalu penampilanku dari ujung rambut sampai kaki
“berantakkan sekali” katanya ketus, YAK! Ada apa denganmu babo?? Kau mengajakku berkelahi??
Sial, kenapa aku harus duduk di sebelah yeoja yang sudah mengina penampilanku tadi, orang yang kuharapkan akan menyapaku dengan suara manis seperti barusan malah mendapatkan hinaan yang cukup memukul mundur semua kalimat yang sudah kusiapkan kembali ke otakku untuk dip roses ulang. Dia menyebalkan sekali hari ini. Katanya ingin membuatku tergila-gila, mungkin tergila-gila yang ia maksud adalah membuatku gila dalam arti berbeda dan berakhir menjadi aku Cho Kyuhyun pasien rumah sakit jiwa.
“kudengar sekarang kau jadwal siaran sesudah Youngstreet?” Tanya Leeteuk hyung membuka percakapan
“ne, oppa.. sebentar lagi aku berangkat ke kantor”
“Kyu kau yang antar” celetuk ikan sarden itu polos
“cih… kenapa tidak kau saja yang mengantarkannya?” balasku
“kau ingin kukirimkan foto saat aku berpelukan dengan yeoja chingu-mu ini setelah kuantarkan dia?” tawarnya dengan menaik-turunkan alisnya, sangat menjijikkan.
“aku dengan Donghae oppa saj….aaawwww… YAK! CHO KYUHYUN!!”
Kau ingin pergi dengan ikan itu haah?? Lee Hyejin? Langkahi dulu aku jika kau ingin pergi dengannya, kini kau harus pergi bersamaku mau tidak mau. Malam ini kau harus patuh padaku, hari ini waktunya namja chingu-mu ini yang menguasaimu.
Author’s pov
“aku dengan Donghae oppa saj….aaawwww… YAK! CHO KYUHYUN!!” Kyu menginjak kaki Hyejin sebelum Hyejin menyelesaikan kalimatnya, benar, dia Cemburu.
“mworago?” balas Kyu singkat, berlaku seolah tidak terjadi apapun, Hyejin mencubit lengannya kuat. Malam ini mereka bertemu, dan di mala mini juga mereka kembali bersitegang setelah adegan kyu menyanyikan sebuah lagu untuk Hyejin dan memanggilnya Chagiya~ pasangan macam apa ini?!
Setelah mengobrol banyak dan berbasa-basi sebentar dengan Donghae dan Leeteuk, Kyu menarik tangan Hyejin cepat dan menyeretnya keluar. Tak rela membiarkan Hyejin terlalu lama bersama namja lain yang sudah menguasainya seharian penuh dan membuatnya cemburu hingga tingkat akut seperti ini dengan foto-foto yang kyu anggap sangat romantic, tidak seperti fotonya yang terkesan sangat canggung, dan memang benar, hanya fotonya dan Hyejin yang paling terlihat canggung disbanding lainnya, yang paling bagus hanya dengan Kibum, dan Eunhyuk.
“kita mau kemana? Kenapa kau tak mengeluarkan mobilmu?” Tanya Hyejin saat mereka berdua melewati lapangan parker begitu saja, Kyu tak menjawab ia sibuk memasang masker yang menutupi sebagian wajahnya. “Yak! Jawab aku..” sungut Hyejin, Kyu mendesis pelan lalu menggandeng tangan Hyejin pelan, bukan menarik tapi menggandeng. Hyejin kebingungan dengan sikap namja yang ada disebelahnya ini. Kenapa dengan setan ini? Apa dia salah minum obat? Itulah pertanyaan yang memenuhi otak Hyejin.
“kau ada siaran malam ini?” Tanya Kyu pelan
“ne, sebenarnya menjadi co. DJ.. waeyo?”
“kukira kau yang jadi DJnya baiklah pantas bosmu tidak mempermasalahkan apapun”
“apa maksudmu?”
“mala mini mau tidak mau kau harus jadi milikku. Percuma berontak, pakai masker ini… kau tidak lupa sekarang fans ku tak ada yang tak mengenalmu, mereka semua mengenalimu.. apalagi setelah kau menjadi model di CF kami.. semakin terkenalah kau… “ jelas Kyu, Hyejin mengambil masker dari tangan Kyu dan ikut memakainya
“maksudmu sebenarnya apa?”
“dasar bodoh!!!”
Kyu menarik Hyejin menuju satu tempat, di sebuah perempatan jalan yang sempit dan lampu tanda boleh menyebrang mulai dinyalakan Kyu menyebrang dengan terus menarik tangan Hyejin. Di pertengahan Jalan Hyejin melepaskan tangannya, kyu berbalik dan menatapnya, tatapan dingin yang menusuk.
“aku tidak ikut” tolak Hyejin dengan sopan, Kyu berdecak pelan seraya berkacak pinggang
“kau ini pernah kencan tidak?? Malam ini kita kencan!” ajak Kyu
“kencan apanya?? Aku lebih memilih kerja malam ini daripada kencan denganmu” balas Hyejin tajam, Kyu merendahkan tubuhnya, mensejajarkan wajahnya dengan Hyejin
“kau ini sedang mempermainkanku? Baiklah.. jika kau tidak ingin pergi… aku pergi sendiri”
Bel tanda sebentar lagi lampu penyebrangan akan mati bordering berkali-kali, Kyu berlari menyebrangi jalan meninggalkan Hyejin yang berdiam diri di tengah jalan. Kyu berdecak kesal kemudian melepaskan maskernya dan berteriak
“YAK!! YEOJA BABOYA, ayo kita berkencan!!!” teriaknya
“ANDWAE!!”
“terserah” Kyu kembali memasang maskernya dan melangkah pergi, Hyejin menghentak-hentakkan kakinya kesal
“apa sebenarnya namja itu? YAK!! Kenapa kau tinggalkan aku sendiri??!!!” Hyejin berteriak memanggil Kyu namun apa reaksi Kyu?? Tidak ada. Dia terus melangkah meninggalkan Hyejin sendirian di tengah jalan, ingin mengejar pun jalanan sangat ramai, satu-satunya cara hanya berdiam di tengah jalan hingga lampu merah kembali menyala.
“KAU BODOH HAH!!!!!!” jerit Donghae dan Eunhyuk dari sebrang telepon, Kyu sedikit menjauhkan ponselnya dari tangannya, dia tentu saja masih saying pada telinganya.
“bisa tidak pelan-pelan saja? Kau membuatku hampir tuli!!!” protes Kyu, matanya melihat sekeliling semua orang yang ada di dalam restoran memperhatikannya, seberapa keras itukah dua hyung-nya itu berteriak hingga semua orang memperhatikan Kyu?? Bisa jadi.
“bagaimana kami tidak meneriaki mu?! Kau meninggalkan orang yang akan kau ajak kencan di tengah jalan… dan juga dia adikku.. kau harus bertanggung jawab nanti jika terjadi sesuatu padanya” omel Eunhyuk, dari nada bicaranya terdengar jelas ia marah besar akan tingkah Kyu yang benar-benar kelewatan.
“mianhae hyung, aku emosi melihatnya menolakku.. aku juga dongsaengmu, dongsaeng yang tengah cemburu akibat foto-foto mesra 11 hyungku yang begitu mesra dengan orang yang kusukai”
“kenapa kau berlaku seperti itu jika kau cemburu, seharusnya kau berlaku lebih baik padanyaaa” sambar Donghae, Kyu menghela nafas panjang. Apa saja yang dia lakukan pasti hanya akan terlihat benar di matanya sendiri, di mata ornang lain perbuataanya pasti selalu menjadi kesalahan. Sama seperti dulu ia memutuskan untuk menyelesaikan pertunangannya dengan Hyejin, orang tua Kyu memarahinya habis-habisan hingga ia tak mau kembali ke rumah sampai kemarin saat noona-nya memintanya menemani membuat tugas kuliah.
“ne, Hyung… arrasseo, akan kucari dia sekarang, NE!!” Kyu langsung memutuskan teleponnya sebelum 2 hyungnya itu memarahinya lagi, dia berjanji akan mencari Hyejin sampai ketemu lalu meminta maaf padanya dan mengirimi 2 hyungnya itu foto saat Kyu mencium pipi Hyejin. 2 hyung sesat, yang selalu mengerjai adiknya itulah yang Kyu gumamkan berkali-kali. Mencium pipi-pun menjadi satu hal yang sangat tabu baginya, itu hanya akan membuat Kyu kehilangan muka dan semakin menjadi bahan ledekan para Hyungnya yang memang memiliki hobi balas dendam.
“kenapa harus di pipi?? Kalau begini caranya aku sulit menyamarkan wajah yeoja yang akan kucium” Kyu menggerutu dalam hatinya, ia membaringkan kepalanya di atas meja dan memperhatikan seisi restoran, perlahan mata Kyu tertutup dia mengantuk. Entah kenapa hari ini menjadi hari yang sangat melelahkan.
“cih ternyata dia ada disini..” gumam Hyejin saat memasuki restoran yang sama dengan Kyu, bermaksud memarahi Kyu dan mengamuk padanya namun saat dia melihat namja itu tertidur dengan pulasnya, niat buruknya memudar perlahan-lahan. Hyejin duduk di sebelah Kyu perlahan-lahan ia duduki sebagian sofa kuning yang kosong itu agar tak membangunkan Kyu.
“damai sekali kelihatannya kau tidur tuan muda~” bisik Hyejin, dia memangku dagunya di atas meja
“mau pesan apa?”
Hyejin menoleh cepat dan member sinyal agar pelayan itu mengecilkan suaranya
“kopi, dan pancake 2 porsi” Hyejin memesan sebuah makanan yang sejak dulu menjadi makanan impiannya, impian bodoh memang. Berkencan dengan sang kekasih dengan makan siang atau makan malam sebuah pancake dan secangkir kopi. Kesannya memang romantis namun sebagian orang pasti akan menganggapnya terlalu biasa untuk ukuran kencan, apalagi pasangannya seseorang seperti Kyuhyun atau bahkan lebih.
Kyu terbangun karna aroma pancake menyeruak memasuki indra penciumannya, Dia melihat sekeliling lalu menyadari Hyejin tengah duduk di depannya sibuk menyeruput kopi sembari menikmati pemandangan di luar jendela.
“sejak kapan kau disini?” Tanya Kyu
“sejak kau tak menyadari aku ada disini” jawab Hyejin datar, matanya masih terpaku pada pemandangan jalanan Seoul
“ini pancake siapa?” Tanya Kyu lagi
“jika ini ada didepanmu maka milik siapa lagi selain milikmu??”
Kyu tak menjawab lagi dia menarik piring yang berada di dekatnya dan memainkan garpunya di atas piringnya, Hyejin yang duduk di sebrangnya menatapnya bingung. Kenapa dengan orang ini?? Seperti orang yang kehilangan semangat hidupnya saja itulah kalimat yang mampir di otak Hyejin. Dia tidak mengambil pusing sifat Kyu yang jelas-jelas berubah drastis itu setelah melihat melihat Kyu menyuap sepotong kecil pancakenya namun ia masih terlihat lesu berbeda dengan di perempatan jalan tadi akhirnya Hyejin angkat suara memberikan komentar
“kau ini kenapa? Mendadak tenang seperti ini?”
“aaaahh.. kau ini berisik sekali, berhentilah bicara” jawab Kyu ketus dan dingin, dari sorot matanya terpancar sebuah kedongkolan. Dia marah padaku? Tanya Hyejin pada diri sendiri. Tapi kenapa? Kyu yang meninggalkannya di Perempatan seenaknya seharusnya yang marah saat ini Hyejin, kenapa Kyu?? Apa penolakan Hyejin kelewat keterlaluan hingga Kyu marah? Sejak kapan bocah ini jadi sangat sensitif
Hyejin’s pov
Bahkan setelah kami keluar dari restoran itu Kyu belum mau berbicara sekalipun, sikap dinginnya membuatku ketakutan sendiri. Sebenarnya untuk apa aku takut? Apa salahku??? Penyakit seenaknya kumat dan sudah sepantasnya aku memberontak bukan? Biasanya juga seperti itu.. kenapa hari ini dia terlihat seperti benar-benar tidak suka dengan perlawananku? Kumohon Cho Kyuhyun mengomellah seperti biasa.. buat aku merasa lebih baik dengan mendengarmu berteriak di telingaku, melihatmu memasang ekspresi marah di wajah itu.. ck!
“Ya! Kenapa kau diam saja? Jika kau marah luapkan saja.. aku tak suka melihatmu diam” lidahku menyusun kata dengan cepat hingga otakku sama sekali tak menyadarinya, Kyu melirikku tajam sembari terus melangkah membuatku semakin ngeri untuk berjalan di sebelahnya.
“mianhae” lirihku seraya merapatkan tubuhku dengannya, cih… asalkan mendengarnya berbicara lebih banyak daripada menatapku tajam aku rela mengubur rasa maluku dan menjual harga diriku dengan harga murah. Pfft HAHAHAHAHAHA!!!!
Omona~ kenapa dengan bocah ini?? Apa dia kesurupan, Kyu berhenti melangkah dan tertawa hingga dia memegangi perutnya dan kehilangan keseimbangan, aku sendiri hanya berdiri di pojokan dan berkacak pinggang memasang wajah heran sepertinya orang ini memang mengalami kerusakan besar di otaknya. Selama aku diam dalam keheranan Kyu semakin menggila dengan tawanya membuatku benar-benar kehilangan muka
“HEI TUAN!! APA KAU SUDAH GILA??? BERHENTI TERTAWA SEKARANG JUGA!!!!” teriakku frustasi, Kyu melirikku sebentar lalu menarik tanganku ke halte terdekat dan masih tertawa-tawa walau tak separah tadi, orang ini sepertinya memang rusak. Aku heran dengan otaknya sekarang, tadi tidur, lesu, tiba-tiba marah, dan sekarang tertawa lepas. Omo..omo .. jangan-jangan
“YAK!!!” teriakku keras sembari melepaskan genggaman Kyu paksa “Miccheosseo oppa? Sebaiknya kita ke rumah sakit jiwa sekarang juga!”
“hahahahaha… aniya, kita ke namsan tower mala mini, K-E-N-C-A-N ok?” kali ini orang gila baru yang ada di depanku memasang wajah genit, walaupun yang bisa kulihat hanya matanya namun aku yakin orang ini tengah memasang wajah genit dan berhasil membuatku bergidik ngeri. Orang ini benar-benar sudah gila sepertinya.
“jangan kira aku orang gila… aktingku bagus kan?? Kau ketakutan kan?”
MWO?? Orang ini mengerjaiku rupanya.. astaga… orang ini memang tak pernah sembuh penyakit menyebalkannya, dan selalu kumat disaat moodku buruk dan semakin menurunkan moodku untuk tersenyum malah sesekali aku ingin mencoba menendangnya.
“kau kesal sekarang?” ucapnya menggoda ditambah kedipan genit yang membuatku ingin muntah “malam ini mau tidak mau, siap atau tidak siap, kau akan melihat sisi agresif atau sifat yang membelakangi sifat asliku. Aku akan balas dendam dan kembali membuat matamu hanya melihatku, ini salahmu karna kau aku menjadi gila seperti ini”
Oke, kau juga sudah membuatku gila. Agresif katamu?
“Andwae… kita kencan tapi aku tak mau kau jadi agresif atau apalah.. itu cerita horror bagiku”
“siapa juga yang ingin agresif di depanmu.. itu sangat menjijikan”
Ish… orang ini menyebalkan! Dia benar-benar minta untuk kutendang. Orang ini memang bisa membuat siapa saja emosi di saat paling membahagiakan sekalipun ketika mulut setannya sudah bekerja. Ketika bis datang kami berjalan beriringan memasuki bis, kami sedikit terlihat akrab. Entah di detik keberapa aku kembali akrab dengan Kyu.. aku sendiri sering heran pasangan jenis apakah kami ini? Bertengkar namun di detik selanjutnya menjadi sangat akrab adakah pasangan lain yang seperti kami? Sepertinya tidak. Membayangkan bagaimana selama ini kami berhubungan saja sudah sangat menggelikan bagaimana melihat orang lain yang persisi seperti kami. Mungkin akhirnya akan terasa seperti menertawakan diri sendiri.
“kenapa kau mengajakku ke namsan? Untuk apa?” tanyaku polos, Kyu merogoh sesuatu dari dalam saku kemejanya dan menunjukkan sebuah gembok dan kunci di tangannya, alisku bertaut menatap dua benda yang tergantung di telunjuk Kyu
“kedengarannya kekanakan tapi aku ingin membuktikan sebuah legenda” katanya singkat seraya kembali menyakukan gembok dan kunci tadi
“apa itu?”
“entahlah.. menurut noona jika kita memasang gembok di pagar besi di depan namsan tower dan melempar kuncinya dari atas tower itu cinta akan terikat selamanya” jelas Kyu
“kau mau mempraktekannya denganku begitu?”
“tentu saja!! Kau mau dan rela jika aku mempraktekannya dengan Seohyun hah?!” gertak Kyu membuat lidahku kelu, orang ini memang selalu memanfaatkan suasana. Meski menyebalkan ada satu sisi dimana tingkah menyebalkannya ini sangat menyenangkan hati. Harus kuakui meski caranya mengungkapkan maksud ke Namsan sangat kekanakan namun dia romantis.
“YAK! Kita sudah sampai mau sampai kapan kau bengong dan tersenyum-senyum seperti orang gila begitu?”
‘Kyu romantis?’ kutarik lagi kalimat itu, mana ada orang romantis seperti ini?
Aku takjub akan jumlah ratusan atau bahkan ribuan mungkin ratus ribuan gembok yang tergantung dip agar besi depan namsan tower, berbagai warna dan ada beberapa yang sempat kubaca berisi sebuah permintaan, Kyu sibuk mencari tempat untuk menyangkutkan gemboknya. Orang itu kelihatannya benar-benar penasaran dengan kebenaran isu bodoh yang jelas-jelas tidak benar.
Kyuhyun’s pov
Malam yang berakhir dengan sesuatu yang sama sekali tak kuinginkan, yeoja itu bukannya membuang kunci yang sudah kuberikan padanya dia malah menghilangkannya entah dimana. Cih.. bodoh sekali orang itu
“mana kuncinya?” tanyaku begitu kami tiba di puncak Namsan
“mwo?? Kemana tadi… rasanya ada di saku celana..” ucapnya panik sembari meraba-raba sekitar celananya
“biar kubantu” tawarku, matanya melotot seperti mengancamku
“jangan cari kesempatan dalam kesempitan nappeun namja” sungutnya, kau kira aku ini orang seperti apa?? Siapa juga yang ingin…. Sudah jangan dibahas.
“mianhae~ sepertinya hilang”
Wajahnya saaat meminta maaf tadi benar-benar lucu, yeoja aneh.. dan benar-benar mudah untuk dibohongi, jelas-jelas kunci itu masih ada padaku tapi dia percaya bahwa aku sudah memberikannya. Kau bukan tandinganku dalam masalah berbohong Lee Hyejin, kau terlalu polos untuk menjadi lawanku. Tapi kenapa setiap kali kau dengan polosnya percaya dengan perkataanku justru aku semakin tertarik untuk membohongimu lebih jauh. Poneslku bordering keras, dia meneleponku. Sadarkah ia tentang kunci ini?
“CHO KYUHYUN?!! KUNCINYA ADA PADAMU KAN??” jeritnya di sebrang sana, sekeras mungkin aku berusaha menahan tawaku agar dia tak menyadari kebohongan dan kemenanganku mala mini
“YAK!! KAU MASIH ADA DISANA KAN?? JANGAN MENERTAWAKAN AKU?!” teriaknya frustasi, kusembunyikan ponselku ke bawah bantal dan meluapkan semua tawaku hingga Sungmin hyung menatapku heran, dia pasti berfikir aku sudah gila tertawa sendiri malam-malam begini.
“kenapa kau iini?” tanyanya
“aniya.. aku baru saja memenangkan game”
“setauku tadi kau sedang menelepon”
“game dengan Hyejin hyung”
“oh ya, aku ingin memberikan yeoja itu hadiah.. menurutmu apa sebaiknya hyung?” tanyaku mengalihkan pembicaraan
"belikan dia hadiah yang menurutmu menarik dan sangat cocok untuk dipakainya, sama seperti ketika kau membelikan jam yang seragam denganmu.. berikan dengan penuh senyuman" jelasnya tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya
"bantu aku hyung.. aku tak bisa jika memilih barang untuk wanita, setidaknya aku bisa menanyakan pendapatmu sebagai noonaku"
BRAAKK!!
"jangan pernah masuk ke kamar ini lagi Cho Kyuhyun!!!"
Cih, dia marah.. namja itu memang imut namun jika sudah naik darah dia akan sangat menyeramkan, mendengar candaan anak-anak seperti itu saja sudah naik darah dan terlihatlah sifat lelakinya, para Hyung berkumpul di ruang tengah dan sibuk dengan urusan masing-masing yang sebenarnya tidak penting sama sekali, EunHae bermain Kai Bai Po (permainan suit di Korea) dan yang selalu menang akhirnya Hyuk, Siwon dan Yesung berdiskusi tentang sesuatu yang sepertinya sangat kolot dan tidak cocok untuk anak muda sepertiku, sisanya berebut remote dan saling memaksa untuk menonton acara TV favoritnya lebih dulu.
Baiklah, pertama yang kuhampiri adalah pasangan yang tengah bermain suit seperti anak kecil
“Hyung, aku ingin memberikan adikmu hadiah apa sebaiknya?” tanyaku pada Hyuk-hyung, keduanya berhenti bermain dan saling bertukar pandangan pasti bingung dengan pertanyaanku. Cih.. dasar lemot
“kau serius?” Tanya Hyuk setengah berbisik seakan curiga padaku
"wanita itu suka sulap" sambar ikan sarden seenaknya
"cih.. maksudmu, wanita yang kau tembak suka sulap semua" ledekku dan Hyuk cepat membuat wajahnya memerah malu, dasar playboy
"cih.. kau ini aku bisa mengajarimu sulap" tawar ikan sarden itu dengan senyuman sok polosnya
"tidak terima kasih"
Aku beralih pada dua manusia yang tengah berdiskusi seperti dua orang tua murid yang saling bertukar pengalaman anaknya dirumah dan saling membandingkan.
"Hyung, wanita senangnya diberi hadiah apa?" tanyaku pelan bisa dibilang berbisik
"waa.. kau ingin memberinya hadiah.. dongsaeng kecilku??" babo! aku berbisik dia malah berteriak, keliatannya hyungku yang satu ini paling tidak bisa meredam suaranya
"pelan-pelan hyung" segera aku membekam mulutnya ketika beberapa pasang mata menatap kami berdua tajam dan tatapan curiga, ish.. aku benci jika sudah seperti ini di tambah lagi senyum jail di wajah pasangan monyet dan ikan yang member isyarat mereka akan membeberkan semuanya, dan benar
“Kyu sudah jatuh ke pelukan Hyejin sepenuhnya !!!” teriak mereka bersamaan disusul teriakan dan siulan-siulan gila yang semakin membuatku stress.. mereka memang benar-benar harus dibunuh mala mini juga, berani-beraninya membuat evil magnae ini kehilangan muka.
Esoknya,
Aku lebih memilih untuk meminta saran pada yeoja sesungguhnya alias pada Seo dan Sica, 2 jawaban berhasil kudapatkan
1. Wanita suka sesuatu yang sederhana tapi berkesan, itu jelas-jelas terlihat pendapat dari si sederhana Seohyunnie
2. Wanita suka sesuatu yang benar-benar indah, kali ini benar-benar mencerminkan Sica si mewah. Aku ambil pertengahannya saja, sesuatu yang sederhana,indah, dan berkesan. Apa itu? Melihat Donghae-hyung bersantai di ruang latihan membuatku tertarik untuk bertanya, apa jawabannya sama seperti semalam? ‘wanita suka sulap’ tunggu dulu. Berkesan, bukan berarti barangnya yang harus berkesan kan? Bisa jadi cara memberikannya yang harus berkesan.. baiklah aku kembali harus kehilangan muka dengan meminta ikan sarden ini mengajariku sulap. Dan aku sudah tau apa hadiah yang harus kuberikan
“hyung, karna kau sangat baik.. kau mau mengajariku sulap?”
Author’s pov
Hyuk membuka pintu rumahnya perlahan dan member sinyal pada Yesung,Kyu dan, Donghae yang sudah menunggu di luar dia yakin adiknya sudah lama pergi menuju studio siaran, dan mungkin akan pulang nanti sore.
“kau yakin dia sudah pergi?” Tanya Kyu khawatir sembari melihat sekeliling, memang sepi. Namun siapa yang tau jika Hyejin masih ada di kamarnya atau di kamar mandi
“sudahlah, langsung jalankan misi dan sampaikan apa rencana yang kau janjikan tadi” sahut Yesung tak sabaran
“baiklah begini…”
4 namja itu berempuk sebentar dan berdiskusi mengenai satu hal, sesekali mereka saling menunjuk dan protes tentang keputusan yang lainnya, selesai berempuk Kyu menghubungi seseorang melalui telpon genggamnya dan tersenyum menandakan semuanya berjalan baik. Donghae juga memberi sinyal baik setelah selesai menelepon para Hyung yang ada di dorm. Sebuah e-mail masuk ke ponsel Kyu dari Hyejin, Yesung ikut membacanya bersama Kyu
“Noona mu menyuruhku membeli kue tart kau harus temani aku perintah dari Ahra Eonnie”
“sesuai rencana” bisik Yesung
“baiklah hyung aku berangkat dulu.. kalian harus selesaikan semuanya sebelum aku kembali oke? Nanti kuhubungi lagi” ucap Kyu seraya melangkahkan kakinya keluar
“HWAITING!!” teriak Donghae saat mesin mobil Kyu berderu dan memacu mobil meninggalkan daerah rumah Hyejin
“sesuai rencana” bisik Yesung
“baiklah hyung aku berangkat dulu.. kalian harus selesaikan semuanya sebelum aku kembali oke? Nanti kuhubungi lagi” ucap Kyu seraya melangkahkan kakinya keluar
“HWAITING!!” teriak Donghae saat mesin mobil Kyu berderu dan memacu mobil meninggalkan daerah rumah Hyejin
Hyejin’s pov
Aku menunggu namja setan itu di depan kantor, Ahra-eonnie meneleponku di saat yang benar-benar tepat dimana jadwalku kosong dan pekerjaanku hanya memainkan pulpen sambil mengobrol dengan sunbae-sunbae yang sama-sama menganggur dan berkeliaran di kantor seperti pengangguran mencari pekerjaan. Tapi.. sebuah kue tart. Eonnie tak member tau ku kue macam apa yang harus dibeli, e-mail yang tadi kukirim sampai sekarang belum dibalas sepertinya dia sedang sibuk dengan urusannya. Aish.. lag-lagi aku harus bertemu si setan konyol yang berhasil membuatku emosi tingkat tinggi semalam, mengabaikan aku yang berteriak-teriak di rumah sementara dia sendiri mungkin tengah sibuk menertawakan aku. Orang itu harus kuberi pembalasan, eem.. aku mengalihkan ponselku ke profil diam dan berlagak tengah mengetik sesuatu, mobilnya datang. Waktunya balas dendam.
“oi! Noona sudah meneleponmu juga kan? Kajja, jangan buang waktu” ajak Kyu, terdengar sedikit lebih ramah. Aku sengaja tak memperhatikannya dan sibuk mengetik hal-hal tidak penting di ponselku dan tersenyum-senyum sendiri. Aku yakin kini Kyu menatapku heran, aku memasang sabuk pengaman dan kembali memainkan game di ponselku.
“Yak! Hari ini kau membagi dunia menjadi dua?”
“mwo?” tanyaku, orang ini benar-benar tidak pandai merangkai kata.
“kau hidup di duniamu sendiri.. senyum-senyum sendiri seperti orang gila atau mungkin kau itu memang autis”
“MWOYA? Seenaknya saja kau?!”
Aku memasang earphone di kedua telingaku dan memutar sebuah lagu, baiklah.. hana.. dul.. set!
“a! Kibum-oppa” seruku semangat seraya melepaskan earphone tadi dan berlagak berbincang dengan Kibum-oppa di telepon. Kyu melirikku tajam begitu aku semakin asik berbicara dengan Kibum-oppa, haha tentu saja itu pura-pura. Memangnya hanya kau saja yang bisa acting, aku juga bisa tuan Cho, sia-sia saja jika aku dekat dengan Kibum-oppa tapi tak mencuri ilmunya sama sekali
Sesekali aku meliriknya diam-diam, kesal, marah, muak dan perasaan yang menganggu lainnya bisa langsung kutangkap dari wajahnya. Hihi… aku berhasil mengerjaimu kan tuan raja setan??? Kau kesal? Tentu harus. Karna itu memang tujuanku, membuatmu kesal setengah mati, dan itu memang hal yang paling pantas untuk menjadi pembalasan dendamku,
“matikan telponnya, kita masuk daerah pom bensin!” perintahnya tegas, aku berusaha sekuat mungkin untuk menahan tawaku. Jangan sampai semuanya terbongkar hanya karna aku tertawa walaupun hanya sedikit. “YAK! Kau dengar aku tidak?!” teriaknya mengejutkan aku,
“kau bisa tidak untuk tidak berteriak?? Kau pikir aku ini tuli apa?”
“aku berteriak karna kau tak kunjung menyelesaikan telepon itu?!” omelnya, aku mengerucutkan bibirku dan berpura-pura memutuskan teleponku dengan Kibum-oppa, orang ini jika sudah cemburu sangat menyeramkan. Aku heran bagaimana Seohyunnie bisa tahan bahkan kebal pada tingkahnya yang seperti ini.
Akhirnya, kami tiba di took kue yang dimaksud oleh Ahra-eonnie, tidak seramai dugaanku namun wangi roti prancis yang khas benar-benar memenuhi seluruh toko kue ini aku tak begitu suka roti Prancis apalagi tartnya, sementara Kyu sibuk mencari kue yang dimaksud noona-nya aku melihat-lihat hiasan kue yang terpajang manis di sebuah etalase di depan took, sangat lucu dan menarik.
“kau melihat apa? Serius sekali?” sahut Kyu mengejutkanku
“ani”
“kajja, temani aku membeli sesuatu”
“apa?” Tanyaku namun Kyu tak menjawab dia menempelkan ponsel ke telinganya dan berbincang dengan seseorang disana entah dia tengah membalas dendam dengan berpura-pura menelepon orang lain atau memang sungguhan, aku masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengaman Kyu menaruh ponselnya sesaat setelah dia berpamitan dan berjanji akan menelepon lagi nanti. Rasa penasaran menghampiriku ketika Kyu tak bisa berhenti tersenyum, sesenang itukah? Apa telepon tadi berasal dari bank dan member tau dia baru saja mendapat hadiah undian, telponnya kembali bordering
“A! Yoona-ssi”
Ternyata.. dengannya, asik sekali, kulirik layar teleponnya dan itu sungguhan bukan acting belaka aish.. aku kena karma, membuat Kyu cemburu ternyata akhirnya Kyu membalasku dengan membuatku cemburu juga, ingin rasanta kuputuskan telepon itu melihatmu asik bertelepon ria dengan yeoja itu.
“MWO?? Jangan!! Akan kubunuh kau!! YAK!! Aaaiiissshhh.. yeoja ga~”
Kyu mendadak mebanting stir dan berbalik arah,jika saja di dalam mobil ini ada seorang aku yakin dia akan mati mendadak jika cara Kyu mengendara seperti ini, caranya mengendara benar-benar parah.
“YAK! Kau mau membuatku mati???” teriakku memarahinya
“aku lebih ingin menaikkan Yoona kedalam mobil ini dan membunuhnya sekarang juga!!!!” kata Kyu ketus, kenapa dengannya? Apa yang ada dikepalanya saat ini cuma Yoona? Tak bisakah sebutkan nama yang lain.
“kenapa dengannya?”
“dia akan membocorkan sesuatu dengan Hyung, akan kubunuh dia dan kupastikan dia dikirim ke neraka”
Bocah ini ternyata sangat menyeramkan.
Tidak. Seharusnya aku sudah tau dia memang sangat kejam, namun memang baru hari ini aku mendengarnya memaki orang sampai seperti itu, membuatku penasaran apa rahasia yang akan Yoona bocorkan sampai membuatnya seperti ini. Baiklah, aku senang Yoona membuatnya emosi seperti ini. Ini akan jadi sangat keren.
Kyuhyun’s pov
Yoona~ya.. kau akan benar-benar kupenggal malam ini. Berani-beraninya kau mengobrak-abrik kamarku dan membongkar berbagai macam informasi dari Ahra-noona. Dan kenapa harus disaat Heechul-hyung akan memulai acara radionya. Dua setan itu bisa saja langsung meng-on air-kan semua berita laknat yang seharusnya hanya menjadi konsumsi keluargaku dan teukie-hyung, jakkaman. Teukie-hyung… aaah!! Semuanya membuat otakku seperti akan meledak hari ini, sepertinya mulut ember Kangin-hyung menular pada Teukie-hyung, aku mengerem mobil mendadak sehingga Hyejin terpental ke depan dan kembali memaki-maki aku, jariku bergerak cepat mencari nomor Teuki-hyung dan langsung meneleponnya
"KAU BOCORKAN APA PADA 2 SETAN LAKNAT ITU HYUNG?" teriakku frustasi saat suara khasnya menyambut teleponku, suara tawanya ramai sekali sudah kuduga bukan Ahra-noona yang membeberkan semuanya, dia orang yang paling bisa kupercaya untuk menyimpan semua rahasiaku, selain Teukie-hyung sepertinya namun setelah kejadian ini aku takkan menceritakan apapun yang bersifat pribadi pada Teukie-hyung dia takkan kupercaya selamanya.
"hahahaha mianhae nae dongsaeng~ aku hanya bermain-main sebentar" katanya dengan nada meledek, oke Hyung, kau benar-benar memaksaku untuk memenggal kepalamu malam ini juga. baiklah sekarang aku punya dua malam ini, yang kelihatannya sangat enak untuk dijadikan makan malam para member bahkan mungkin seluruh staff SM.
"kau minta kupenggal Hyung" ancamku pelan
"YAK! SOPAN SEKALI KAU PADA HYUNG MU" putri mars itu mengambil alih ponsel sekarang
"Yak, Kim Hee Chul aku sedang tak ingin berdebat denganmu"
telepon terputus.
dengan begini aku tidak tau siapa yang akan dipenggal, bahkan mungkin bisa jadi aku yang akan dipenggal oleh Heechul-hyung, sekarang aku tak bisa lagi mempercayai mulutku untuk berbicara otak Setanku sepertinya harus kembali kutahan untuk tak mengumbar kalimat tidak sopan jika berhadapan dengan Heechul-hyung. Kuakui Heechul-hyung sangat kuat.
sekarang bagaimana? apa sebaiknya aku pasrah menjadikan seluruh rahasia masa sekolahku menjadi rahasia umum dan bahan pembicaraan orang-orang di luar sana? tentu saja tidak.
"kenapa kau diam saja sekarang?" Hyejin angkat suara, aku menoleh padanya. mood untuk berbicara dengan siapapun sirna malam ini, jariku kembali mengetik sebuah pesan untuk Yesung-hyung kelihatannya hanya dia yang bisa kupercaya hari ini.
'Hyung, kalian masih di rumah Hyejin? sudah selesai kah tugas kalian untuk malam nanti ?
-Gyu'
'ne, hanya tinggal menghias-hias sedikit lagi dan makanan. kami terpaksa meanggil Ryeowook-ah datang kau tak ingin kue kami menjadi sangat beracun jika yang membuatnya duet bodoh EunHae bukan?
-Yesung'
'aaah.. baiklah
-Gyu'
'bagaimana denganmu? berhasilkah rencana kita?
-Yesung'
'moodku turun, para Hyung dan Yoona~ya menghancurkan semuanya
-Gyu'
'aah.. masalah rahasia terbongkar itu?? tenang saja, itu hanya pura-pura.. kau lupa itu bagian dari salah satu rencana kita bukan? nyalakan radio di mobilmu, biarkan Hyejin mendengarnya.. kau harus tunjukkan kemampuan beraktingmu
-Yesung'
astaga.. bagaimana bisa aku lupa dengan rencanaku sendiri? aiish.. aku benar-benar bodoh
'ahahaha arrasseo.. untuk sesaat aku mengira hal itu nyata, oh ya.. katakan pada Teukie-hyung untuk jalankan saja rencana B jangan gunakan radio segala.. ini sangat berbahaya
-Gyu'
kurasa Yesung-hyung sudah mengerti apa maksudku jadi dia tidak membalas, semoga saja dia tak membalas karna terlalu sibuk dengan urusannya di rumah yeoja ini, baiklah.. waktunya untuk kembali fokus pada rencanaku
"Cho Kyuhyun~ kau masih hidup kan?"
"tentu saja. kau pikir aku mati apa? aku masih hidup.. kita makan siang"
aku kembali memutar balik arah mobilku menuju restoran terdekat yang ada di sekitar sini, bagaimana caranya aku mengulur waktu sampai malam?
“malam ini mau tidak mau kau harus kencan denganku”
Omo.. jangan sampai kalimat itu keluar dari mulutku lagi. Otakku berfikir keras mencari sebuah alas an atau satu hal yang bisa membuatku mengulur waktu mengantar yeoja ini pulang ke rumahnya yang jelas Hyejin harus sampai di rumah sekitar pukul 8 malam setelah itu ya.. rencana selanjutnya, puncak dari acara hari ini, aku tidak yakin para Hyung akan siap dan sudah selesai dengan semua persiapan lewat jam 8 malam mengingat Teukkie-hyung dan si monyet ada jadwal SUKIRA. Aku mulai tidak yakin semuanya akan berjalan sesuai rencana.
Author’s pov
“makan siang dengan Shabu-Shabu.. ini pengalaman yang jelas tak boleh kulupakan” ujar Hyejin begitu paket Shabu-shabu yang dipesan tadi sampai di meja mereka, Kyu terkekeh dan melirik jam tangannya mengitung berapa jam lagi dia harus mengulur-ulur waktu
“apanya yang tak boleh dilupakan? Makan siang dengan Shabu-shabu itu hal biasa, di Jepang sana pagi,siang, atau subuh sekalipun mereka makan makanan ini. Kau saja yang tidak tau” bantah Kyu
“tentu saja aku tidak tau.. kapan aku pernah ke Jepang? Kau tau kan Hyukkie-oppa itu pelitnya minta ampun, mengajak adiknya untuk menyaksikannya konsernya di luar negri saja dia tidak mau membelikan tiket konser di Seoul sangat jarang bahkan tidak pernah harus aku terus yang mengeluarkan uang”
Kyu menahan tawanya mendengar cerita seperti itu, dia tak menyangka ternyata Hyungnya yang satu itu sangat pelit bahkan pada keluarga sekalipun, benar-benar konyol menurutnya
"sampai sekarang dia masih seperti itu?" tanya Kyu penasaran, Hyejin mengangguk cepat sembari memainkan ponselnya
"jangan menertawakan aku" kata Hyejin cepat
"siapa juga yang menertawakanmu"
----
setelah 5 menit menunggu Kyu datang dengan membawa sebuah nampan berisi apa yang tadi Hyejin pesan, Hyejin memenangkan permainan suit dengan Kyu tadi jadi wajar Kyu yang mengantri dan memesan makanan. dengan wajah kusut Kyu duduk di sebrang Hyejin yeoja itu tersenyum bangga setelah merasa berhasil mengerjai Kyu hari ini, lagipula tidak ada istilah traktir-mentraktir hari ini semua membayar apa yang mereka pesan sendiri, dibandingkan meja yang lainnya dalam restoran itu mungkin hanya meja Kyu dan Hyejin saja yang paling ribut dan ramai masalah sepele seperti mencuri 'hanya sepotong kentang goreng' saja mereka bertengkar ditambah lagi dengan sikap keras kepala dari tuan Cho Kyuhyun yang kumat di saat mereka bertengkar seperti itu menukar gelas minuman saja dpermasalahkan dan berbagai keributan lainnya, namun sesaat menjadi hening saat Hyejin kembali dari membeli 2 buah eskrim, Kyu menatapnya aneh
"serakus apa kau sebenarnya? beli eskrim saja sebanyak itu?" ledeknya
"tentu saja satu lagi untukmu babo?!" ucap Hyejin sedikit membentak seraya menyodorkan salah satu dari eskrim itu ke arah Kyu
"kau benar-benar membelikannya untukku?"
"kalau tidak mau akan kubuang OK?" ancam Hyejin, dengan cepat Kyu menyambut es krim itu dan menjilatnya dengan pipi memerah, Hyejin terkekeh pelan melihat perubahan warna pipi namja itu haha.. unik sekali dia, pikir Hyejin
"ngomong-ngomong es krim itu sudah kujilat"
"MWO?!" Kyu menoleh cepat dan langsung melemparkan es krim itu entah kemana, dia melap sekitar mulutnya dengan tisu dengan wajah jijik. tawa Hyejin meledak begitu melihat ekspresi Kyu tadi
"hahaha.. tentu saja aku bercanda" katanya di sela-sela tawa kerasnya, dengan sengaja Kyu menyenggol tangan Hyejin hingga es krimnya juga jatuh ke tanah. senyuman puas mengembang di bibir Kyu dia menarik Hyejin pergi dari tempat itu sebelum yeoja itu mengamuk dan mengomelinya di tempat umum seperti restoran tadi.
"kita impas OK? kau menjatuhkan es krimku, dan tadi aku sudah menjatuhkan es krimmu, kita i-m-p-a-s" Kyu mengeja kalimat terakhirnya membuat Hyejin semakin dongkol akan perbuatan Kyu tadi. seperti biasanya sikap seenaknya Kyu kumat disaat-saat momen menyenangkan menyelimuti mereka, Kyu terus menarik Hyejin hingga mereka masuk ke sebuah toko kaset game. apa lagi tujuan Kyu selain mencari game baru? ditambah lagi ada ratu permainan game komputer disebelahnya debat tentang kualitas game pun dimulai sejak Kyu menanyakan pendapat Hyejin mengenai game yang akan dibelinya. perdebatan yang seru memang jika hanya menontonnya satu sama lain beradu tentang pendapatnya mulai dari kualitas dan proses cara memainkannya bahkan sampai karakter yang diceritakan di dalamnya juga ikut di bahas habis. dasar maniak game.
"gomawoyo, kalau kau tak membantuku memilih tadi, mungkin akhirnya kaset game yang kubeli tadi akan kuberikan pada si ikan sarden" kata Kyu malu-malu saat mereka berada di kasir setelah berdebat cukup lama dan akhirnya membeli 2 kaset game terbaru.
"ne.. aku juga tak begitu mengerti memang, tapi aku senang kau menerima pendapatku" ucap Hyejin, mereka berdua tersenyum dan saling beradu pandang. romantis.
"25,800 won"
"ne?" Kyu meminta pengulangan setelah tersadar dari lamunannya
"25,800 won tuli." ledek Hyejin "mwo? kau bilang aku tuli?? jika aku tak memperhatikan wajahmu aku takkan meminta pengulangan" balas Kyu seraya memberikan beberapa lembar uang kertas untuk membayar apa yang dia beli
"aku saja bisa mendengarnya berarti kau tuli"
"setiap telinga manusia itu berbeda"
"oh ya? lalu apa gunanya telinga sebesar itu hah? apa hanya kau gunakan untuk menggoda penggemar yeojamu?"
"YAK!!! seenaknya saja kau??aku tidak seplayboy ikan sarden?! apanya yang menggoda penggemar yeoja.. aaah... kau cemburu kan?"
"cemburu???? Cemburu kau bilang?! aaaiiiiissshhh... lebih baik aku cemburu pada oppaku yang mencium kera daripada aku cemburu padamu"
"YAAK!!"
bertengkar lagi.
suasana di dalam mobil begitu sepi dan sangat sepi kecuali suara musik-musik yang mengalun melalui speaker radio. Kyu mengendarai mobilnya dan menggumamkan beberapa kali lagu yang sempat diputar di radio, sementara Hyejin mengangguk-anggukan kepalanya mengikuti irama lagu sampai akhirnya lagu Super Junior diputar juga, dan yang membuat suasana semakin canggung adalah lagu itu No Other, entah ada masalah apa dengan lagu itu hingga suasana menjadi secanggung ini, sesekali Hyejin melirik Kyu yang ada di sebelahnya yang tengah fokus mengemudikan mobilnya dan kembali mengalihkan pandangannya keluar kaca jendela pemandangan malam kota Seoul terlihat jelas dari sana. di saat itu, Kyu melirik Hyejin sesekali dengan sengaja Kyu menyanyikan beberapa part dari lagu No Other
"kau sedang pamer ya? mentang-mentang itu lagumu" sindir Hyejin
"aku bukan pamer tapi merasa bangga, kenapa kau tidak bangga mendengar suara orang yang ada disebelahmu ini lagunya diputar di radio?"
Hyejin tak menjawab lagi, tangannya dengan cepat memindahkan channel radio dan sialnya di channel selanjutnya dan terus menerus semuanya memutar lagu Super Junior, dia berdecak kesal sampai salah saru radio memutar lagu selain Super Junior, bukan Super Junior memang tapi lagu Kyuhyun sendiri
"kelihatannya semua stasiun radio membentuk jam tertentu untuk membuatmu besar kepala tuan Cho" kata Hyejin menyerah pada keadaan dimana dia merasa sangat malu mendengar lagu yang sepertinya sengaja di putar radio untuknya dan Kyuhyun.
"di acara radiomu kau gunakan nama samaran atau terang-terangan menggunakan nama Lee Hyejin?" tanya Kyu tiba-tiba dari nadanya bicara terdengar sebuah kekhawatiran
"nama samaran tentu saja.. Jyuhyun haha sebenarnya bos ku yang memberikannya"
"benarkah? nama itu mendekati namaku" Kyu mulai merasa besar kepala
"aish.." sungut Hyejin, kembali hening. Hyejin kembali menikmati pemandangan di luar kaca jendela.
"lagu selanjutnya yang diputar B1A4 - Only Learnt the Bad Things.. woow, lagu ini baru saja aku dapatkan tadi haha, Let's Fly B1A4!!!" penyiar radio memutar lagu yang ia maksud, kali ini Kyu yang merasa terpojokkan liriknya seperti menyindir kelakuannya selama ini, dan memang benar. lagu ini seperti menceritakan perlakuan Kyu selama ini dalam hubungannya dengan Hyejin
"aku memang tak pernah romantis di matamu tapi, malam ini aku berjanji untuk membuatmu benar-benar terkesan. akan kupastikan mulai malam ini aku berhasil membuat matamu hanya melihatku" bisik Kyu dalam hatinya, sembari melirik yeoja yang duduk di sebelahnya. orang yang entah apa alasannya begitu ia kagumi dan ia sayangi, orang yang berhasil mengaduk-aduk emosinya selama ini.
Hyejin's pov
tepat pukul 8 malam Kyu sampai di depan rumahku, dia turun lebih dulu dan membukakan pintu mobil untukku,orang ini.. apa dia kehabisan obatnya, dia menyambutku dengan seulas senyuman yang benar-benar manis tak terasa aku juga mengembangkan sebuah senyuman manis. ya, aku akui senyumannya kali ini memang benar-benar mengingatkan aku pada Kyu yang dulu sukses membuat jantungku serasa meloncat keluar dari tubuhku. senyuman manis yang akan selalu aku ingat, dan itu kembali membuat jantungku berdetak tak keruan saat melihatnya lagi malam ini.
"Hyung meninggalkan sesuatu katanya disini, jadi boleh aku mampir sebentar" Kyu terlihat sedikit ling-lung ketika ia mengucapkan kalimat itu, dia menggaruk-garuk bagian belakang telinganya membuatku terkekeh pelan.
"oppa, meninggalkan apa memangnya?" tanyaku
"katanya ia meninggalkan flash disk di kamarnya" jawab Kyu agak terbata
"biar kuambilkan" tawarku, Kyu menahan tanganku dia mendahuluiku melangkah memasuki halaman rumah dan meminta kunci untuk membuka pintu depan, aku menatapnya curiga. ada apa dengan orang ini? seperti menyembunyikan sesuatu saja, aku masuk lebih dulu dan mulai memunguti beberapa surat yang berserakan di depan pintu masuk dan membacanya satu per satu semuanya surat untuk oppa ku, dari penggemarnya semua.. ckckck beginilah nasib seorang adik yang memiliki kakak setenar oppa. aku menyimpan beberapa amplop surat itu di atas meja makan dan melepaskan jaket jeans yang kupakai lalu melangkah memasuki kamar.
eh? ini kamarku bukan?
di tepi-tepi kamar terpasang lilin yang memberikan aroma terapi di kamarku, terdapat beberapa balon berwarna merah dan biru tua yang tersusun di lantai juga ada yang melayang sampai ke langit-langit kamar, yang membuatku tak mampu menahan tawa adalah saat tau siapa yang melakukan semua ini. oppa, Donghae-oppa, dan Yesung-oppa kreatif sekali mereka, itu terbukti dari selembar foto yang tergeletak di atas kasurku aku mengangkat selembar foto itu dan membaca sebuah tulisan di belakangnya
"tengok ke arah belakang, hadiah menakjubkan akan kau dapatkan" itu isinya, hadiah apa? ini bukan hari ulang tahunku. kenapa mereka membuat kamarku jadi seperti ini. saat berbalik seorang namja melangkah perlahan mendekatiku dia Kyuhyun. mau apa dia? seriangaian setan terkembang sempurna di bibirnya membuat firasat buruk dan suasana berubah menjadi agak tidak enak,
"chagi~ ireonsig eurowihan" katanya seraya menunjukkan se-bucket bunga aster putih
"untukku?" tanyaku masih tidak yakin, Kyu menyodorkan bunga aster putih itu ke tanganku, dengan perasaan canggung aku menerima bucket bunga itu
"kau tau.. jika seorang namja memberikan pasangannya se-bucket bunga aster putih itu memiliki arti khusus yang lebih romantis dari bunga mawar" katanya diakhiri senyuman yang menarik ujung bibirku untuk membentuk seulas senyuman juga
"apa itu?" tanyaku, senyuman Kyu semakin melebar
"Cinta yang Setia"
aku berpura-pura menghirup aroma bunga aster ini untuk menutupi pipiku yang memerah malu, Kyu menarik turun bucket bunga itu
"jangan sembunyikan wajahmu.. aku masih ingin melihatnya~" katanya lembut
"aish.. uljima!! kau membuatku malu"
"kenapa malu?? ada yang menonton kita? tidak ada kan?"
"berani berlaku macam-macam kutendang kepalamu" oke, Kyu kelihatannya sangat agresif malam ini aku harus tetap menapak di bumi, jangan sampai melayang terlalu jauh karna kalimat-kalimatnya yang aneh itu
"kau percaya sihir?" tanya Kyu tba-tiba
"eh?"
Kyuhyun's pov
"kau percaya sihir?" tanyaku berusaha untuk tidak terpancing gertakan bodohnya
"eh?"
astaga.. betapa bodohnya manusia ini, aku heran.. bagamana bisa aku menyukai orang sebodoh dia
BRUAK!! GEDUBRAK!!
"AARRGGHH!!! AKU TIDAK TAHAN LAGI!!!! JONG WOON-HYUNG KENAPA KAU TAK BISA BERHENTI MENGELUS WAJAHKU??"
aku dan Hyejin menolehkan wajah kami cepat, ikan sarden itu berdiri di ambang pintu dan menuding Yesung-hyung yang tersungkur di lantai, aku curiga dia menendang hyungnya sendiri seolah tidak mengenal ke biasaan Hyungnya yang memang hobi mengelus wajah para dongsaengnya.
"eh?" responnya 1 detik setelah ia berteriak sekeras itu dan memunculkan sekujur tubuhnya di depan aku dan Hyejin, wajahnya terlihat sangat bodoh, seorang yeoja datang dan menariknya ke arah kiri dengan cara menjenggut rambutnya, ternyata ada juga yeoja sesadis orang itu
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA"
batal semua, pertunjukkan sulap yang sudah kurencakan dengan semua Hyung batal, karena si ikan sarden yang tak bisa menahan nafsunya untuk tak memarahi dan -dugaanku benar- menendang Hyungnya. tak kusangka dia juga sangat menyeramkan sama seperti kekasih yang tak pernah ia akui Im Yoon Ah, ratu Setan dari planet mars. jelas aku tak mau berdampingan dengannya sekalipun dia hanya 11:12 tingkahnya denganku, aku takut ikan sarden itu juga tak segan-segan menendang kepalaku jika aku benar-benar jadi kekasih dari Yoona, akhirnya kami semua, memutuskan untuk menggelar acara api unggun dadakan untuk menggantikan magic show yang batal. si ikan sarden memamerkan kebolehannya dalam memainkan sulap. aku juga, dan hal yang paling membuatku malu adalah dengan mempraktekan hal yang seharusnya di lakukan tadi, saputangan merah yang tadinya kosong aku selipkan ke dalam tanganku dan ketika aku kembali menariknya keluar diatasnya sudah tertulis tulisan "Lee Hye Jin Saranghaeyo~" aku melakukan hal itu, dan mendapat sambutan tepuk tangan dari para Hyung juga Yoona dan Hyejin.
"dan klimaksnya~~~~" obsesi bodoh si Hyuk Jae untuk menjadi MC memaksaku untuk mengatakan klimaks dari semua acara -yang setelah kupikir-pikir - sangat bodoh ini
"Hyejin.. Would you marry me?"
"Chingudeul~ aku akan menampilkan sebuah foto unik yang sangat jarang ditemukan" sambar Heechul hyung merusak suasana
"FOTO CHO KYUHYUN DAN ISTRINYA SAAT SMP!!!!" jerit Yoona sembari menarik kertas putih yang menutupi sebuah foto dengan ukuran jumbo terpampang jelaslah fotoku dan Hyejin saat SMP dulu. DARIMANA MEREKA MENDAPATKANNYA?????
"OPPA?!!!" jerit Hyejin seraya berlari mengejar Heechul-hyung yang sudah berlari sembari mengacung-acungkan foto besar itu
"YAAK!!" teriakku tak mau kalah, enak saja memamerkan foto memalukan itu di depan umum, aku bersumpah untuk menggoreng Kim Hee Chul jika aku berhasil menangkapnya nanti
The End
No comments:
Post a Comment