Sunday, February 20, 2011

Miwa part 6

Esoknya, kamu bersiap memenuhi janjimu dengan Justin.. Ponselmu berdering ada sms dari Adit, dia mengajakmu bertemu di pantai.. Karena masih pagi kamu berniat untuk menemui Adit dulu

Kamu : Adit!!!
Adit : miwa.. Ciee, mau kemana nih? Cantik banget
Kamu : bisa aja kamu :3..
Adit : kamu mau kencan ya?? Sama pacarmu itu... Iya kan?
Kamu : betul sekali, tapi masih 2 jam lagi.. Aku main denganmu saja ya? Ya?
Adit : okie dokie.. Tapi, sekarang musim dingin tak ada yang menarik di pantai, kemana sebaiknya ya?
Kamu : itu.. Ke cafe itu saja *menunjuk sebuah cafe
Adit : boleh :) ayo!

Adit menarik tanganmu menuju Cafe itu, kalian memesan Cappuchino, dan meminumnya..

Adit : ngomong-ngomong aku belum tau siapa pacarmu? Dan kenapa kamu bisa sangat akrab dengan sahabat-sahabat Justin :/ apa jangan-jangan......
Kamu : jangan-jangan apa??
Adit : Justin Bieber itu pacarmu lagi?! Kamu sudah menolak si Stev kan?
Kamu : haha :DD benar sekali..
Adit : waaah! Ramalanku tepat kan?
Kamu : ramalan apa?
Adit : itu lo?? Saat itu aku pernah bilang kalau kamu pasti nanti pacaran dengan Justin, ingat ga?
Kamu : ooh, oh iya,iya.. Hehe.. Maaf rada-rada lupa :p
Adit : payah -_-

Kamu melirik jammu, masih lama.. Waktu memang berjalan sangat lambat jika kamu sedang menunggu sesuatu.. Ponselmu berdering ada sms dari Justin.. Kamu langsung membukanya

"Shawty, datang ke.... (Alamat disamarkan) sebelum kita bertemu Ok?"

"Ngapain ke restoran perancis??"

Kamu : Dit, aku mau ketemuan sama Justin dulu ya, sampai jumpa lagi
Adit : ok, semoga sukses kencannya
Kamu : haha doakan ya

Kamu berlari kecil agar lebih cepat sampai ke alamat yang di berikan Justin, kamu awalnya agak ragu karena itu restoran yang terkenal sangat mahal.. Ada seorang pelayang yang menghampirimu

Pelayan : pasti anda miwa
Kamu : iya.. Itu memang saya
Pelayan : masuklah

Kamu dipersilahkan duduk di tempat yang memiliki pemandangan ke jalanan, pelayan itu membawakan sepotong kue khas perancis dan teh hangat

Kamu : maaf, aku tak memesan ini
Pelayan : tenang saja nona, ini sudah dibayar. Ah ini ada titipan untuk anda

Itu sebuah surat, kamu membukanya dan membacanya

"Jangan kira kalau aku Justin dulu, ini bukan Justin tapi Ryan, aku disuruh untuk memesankan kue untukmu.. Kudengar kau suka keju.. Jasi kupesankan kue keju.. Lagipula Justin ko yang menyuruhku jadi jangan berpikiran yang aneh-aneh ok?

Ah! Setelah mengenyangkan perut datang kemari .... (Alamat disamarkan)

-Ryan"

Kamu tersenyum membaca surat itu, dan mulai menyantap kue itu..

Kamu keluar dari restoran itu dan berjalan menuju lokasi selanjutnya, begitu sampai ternyata itu sebuah toko pakaian.. Kamu bingung untuk apa kemari.. Tapi kamu mencoba untuk masuk, lagi-lagi SPG yang ada disana menanyakan kamu pasti miwa, dan mulai mendandanimu..

Kamu : tu....tunggu, aku tak mau memakai Dress!
SPG : tenang saja, orang yang memerintahkan kami juga sudah mengatakan kalau kamu tak suka memakai dress

Kamu tersenyum, dan memakai pakaian yang diberikan SPG itu.. Rambutmu dibuat agak bergelombang,dan kamu terlihat sangat manis dan imut dengan kemeja berwarna biru muda berlengan panjang, Jeans warna gelap, dan sebuah sepatu boots warna hitam.. Ditambah sebuah rompi warna biru tua dan mantel warna hitam.. Kamu mengucapkan terima kasih pada semua orang yang ada disana

SPG : tunggu! Ini ada titipan untukmu

Sebuah surat lagi.. Kamu membukanya

"Ini aku Chaz, dan Chris.. Kami ditugaskan oleh Justin untuk memilihkanmu baju, kami tau warna favoritmu adalah biru, dan kamu tak suka memakai Dress.. Semoga kamu terlihat sangat cantik dengan pilihan kami.. Oh ya, datang alamat ini .... (Alamat disamarkan)

-Chris and Chaz"

Kamu tersenyum, dan melanjutkan perjalananmu.. Itu sebuah toko bunga.kamu melangkah masuk,

Penjaga toko : kamu miwa kan?
Kamu : iya.. Itu aku
Penjaga toko : seorang lelaki tampan memintaku memberikan ini padamu

Penjaga toko itu mengeluarkan setangkai bunga mawar berwarna putih, kamu tersenyum dan menghirup wanginya.. Sebelum kamu keluar dia memberimu sebuah surat lagi --"

"Kali ini Caitlin yang beraksi :DD... Semoga kamu suka bunganya, itu Justin yang pilihkan lo.. Temui Justin di .... (Alamat disamarkan)

-Caitlin"

Kamu sangat senang karena kamu bisa menemui Justin di sebuah Toko mainan, konon ada sebuah jam dinding berwarna hitam di toko itu, dan ketika kamu dan kekasihmu bertemu dan berpelukan atau berciuman di depan jam dinding itu ketika sedang berdentang itu artinya kalian akan jadi sepasang kekasih untuk selamanya.. Tapi kamu yakin Justin tak percaya hal yang seperti itu, kamu bergegas menuju tempat itu agar tak membuat Justin terlalu lama menunggu.

Singkat cerita kamu baru sampai di depan toko mainan itu.. Tapi tutup

Kamu : eh? Aku lupa.. Toko ini hanya akan buka jika Natal tiba.. Natal sudah lama lewat.. Baru akan buka lagi ketika Paskah atau Valentine.. Itu masih lama --" aku salah baca alamat kali

Tapi surat dari Caitlin dilihat dari manapun alamat tetap tak berubah benar di toko itu.. Sudah mulai turun salju

Kamu : aduh... Kemana ya?? Di belakang toko ini ada danau kan? Apa mungkin Justin di belakang ya..

Kamu melangkah menuju halaman belakang toko itu.. Tapi sepi tak ada siapapun, hanya ada sebuah boneka Teddy Bear besar berwarna biru muda memegang sebuah amplop warna ungu.. Kamu menghampiri boneka itu dan mengambil amplopnya, didalamnya ada sebuah kunci dan sebuah surat

"Gunakan kunci itu untuk membuka pintu besar di halaman belakang toko ini.. Dan gunakan kunci itu juga untuk membuka pintu hatiku

-Justin"

Kamu sangat senang, kamu mengambil boneka itu juga, dan membuka pintu besar yang dimaksud Justin, begitu kamu buka.. Suasana sangat gelap didalam, walaupun gelap disana sangat hangat kamu menyalakan lampunya, dan meletakan Teddy Bear itu di sebuah meja, dan melepaskan mantelmu.. Baru kali ini kamu masuk ke toko ini setelah 5 tahun tinggal di Atlanta, kamu melihat sekeliling, dan menemukan sesosok anak lelaki duduk di depan piano, dan memainkan piano itu.. Benar itu Justin, dia tampak sangat keren dengan Kemeja warna biru muda sepertimu, Jaket warna hitam, Celana panjang warna hitam, sepatunya tak terlihat.. Kamu mendekatinya, dan menutup kedua matanya

Justin : hey, siapa ini?
Kamu : masa tidak tau ini siapa..

Justin melepaskan tanganmu, dan menoleh kebelakang.. Dia berdiri dan memelukmu

Justin : kau tau hari apa ini?
Kamu : apa? Aku tak tau
Justin : hari jadi kita yang ketiga bulan :) masa kamu lupa?
Kamu : benar juga.. Hahaha :D aku lupa.. Maaf, ya?
Justin : tidak apa-apa.. Aku ada tempat menarik ikut aku
Kamu : memangnya tidak apa-apa berkeliaran di toko yang tutup seperti ini?
Justin : toko ini sudah ku sewa jauh-jauh hari ko :p ayo, kita buat legenda itu jadu kenyataan

Justin menarik lenganmu menuju sebuah tempat.. Kamu mengenal tempat itu, itu tempat Jam dinding yang memiliki legenda itu

Justin : aku sebenarnya tak percaya legenda itu..
Kamu : lalu? Kenapa kamu mengajakku kemari?
Justin : hanya ingin membuktikan apakah legenda itu nyata atau tidak
Kamu : :)

Justin mendekatkan wajahnya berniat menciummu.. Kamu mendorong Justin, dia terlihat bingung

Kamu : aku tidak mau dicium olehmu kalau hanya untuk membuktikan sebuah legenda yang tak kau percaya
Justin : kenapa? Apa itu salah
Kamu : tentu saja.. Itu artinya kamu tak melakukannya atas dasar Cinta
Justin : jadi aku harus bagaimana

Jarum jam hampir mengenai angka 12.. Kamu memandang Justin, Justin terlihat bingung, kamu melihat ke arah jam

3,2,1

Kamu memeluk Justin bertepatan dengan dentangan pertama dari jam itu.. Justin tentu kaget.. Kamu melepaskan pelukanmu

Justin : apa yang kau lakukan?
Kamu : aku sudah membuat legenda itu jadi nyata, aku baca di internet kalau sudah banyak kekasih yang berciuman di tempat ini walaupun di waktu jam akan berdentang.. Tapi jam tak pernah berdentang sama sekali, aku tak mau itu juga terjadi pada kita, jadi aku memelukmu.. Dan kita berhasil membuktikan legenda itu :)
Justin : benarkah? Waah, seandainya aku menciummu tadi pasti jam ini takkan berdentang selamanya
Kamu : haha :D itu kan cuma legenda Justin, mana mungkin jam dinding ini takkan berdentang selamanya jika kita berciuman di depannya
Justin : iya juga ya..

Kamu mengajak Justin keluar, Justin menurut kamu membawa Teddy Bear tadi, Justin mengajakmu ke sebuah tempat lagi, kamu penasaran apa itu

Begitu kalian sampai ternyata itu sebuah bukit yang memiliki pemandangan sebuah danau..

Justin : ayo kita ke danau itu

Kamu mengangguk, Justin menggenggam tanganmu menuju Danau itu, kalian sampai karena air sangat dingin jadi tak ada yang berani menaiki perahu untuk mengelilingi danau itu, walaupun kecewa kalian duduk di pinggir Danau.. Kalian saling diam

Justin : menurutmu kita benar-benar akan jadi kekasih selamanya?
Kamu : tentu saja tidak Justin
Justin : eh? Apa maksudmu??
Kamu : masa kita pacaran seumur hidup?? Pasti akan ada pernikahan nanti.. Kamu gimana si?
Justin : kalau begitu..

Kamu memandang Justin, dia mengeluarkan sebuah kotak beludru dia memintamu untuk membukanya, begitu kamu buka isinya bukalah sebuah cincin tapi kecoa mainan kamu melemparnya karena kaget.. Justin tertawa puas

Kamu : ga lucu JUSTIN!!! *cemberut
Justin : maaf, maaf Shawty.. Maaf ya?
Kamu : kamu jahat!
Justin : habisnya, kamu terlihat sangat serius.. Eh, lihat ada Ryan disana
Kamu : mana? Memangnya mau apa dia disini

Kamu kembali menoleh ke arah Justin, dia tersenyum manis.. Di tangannya sudah ada kotak yang berisi sebuah cincin.. Kamu kaget

Justin : kamu mau kan jadi pendamping hidupku?
Kamu : ya! Aku mau!!!

Kamu memeluk Justin, lalu Justin memasangkan cincin itu..

Berbulan-bulan berlalu.. Cincin itu masih kamu pasang di jarimu.. Kamu tinggal di rumah Justin untuk beberapa minggu, malam itu Mom Pattie dan yang lainnya sedang keluar, kamu sendirian di dapur

Tak lama Justin masuk, dia tampak sangat lelah.. Kamu menghampirinya

Kamu : malam Justin :)
Justin : jangan ganggu aku

Justin membantingkan tubuhnya duduk di sebuah sofa, kamu mendekatinya

Kamu : ada apa? Apa ada masalah??
Justin : KUBILANG JANGAN GANGGU AKU!! *membentak
Kamu : aku hanya bertanya apa ada masalah.. Apa itu salah?
Justin : aku sudah bilang dari tadi jangan ganggu aku!! Apa kamu tak punya telinga
Kamu : heh! Aku hanya coba untuk bertanya!! Siapa tau aku bisa pecahkan masalahm Bodoh!!!
Justin : kamu tak bisa!! Kamu takkan bisa menyelesaikannya!! Tinggalkan aku sendiri
Kamu : Ok, kalau itu maumu

Kamu berlari keluar ke halaman depan, dan menangis disana

Kamu : kenapa harus terjadi lagi

Justin terdiam di dalam, dia membanting ponselnya lalu mengejarmu

Kamu berniat untuk pulang ke rumahmu, saat kamu akan melangkah ada yang menahanmu, kamu menghapus airmatamu

Kamu berbalik itu Justin, dia menggenggam tanganmu erat sekali, dia mendekatkan wajahmu

Kamu : sebaiknya aku pergi sebelum kejadian saat itu terulang lagi
Justin : jangan, aku mohon jangan tinggalkan aku..
Kamu : kamu butuh waktu untuk sendiri kan? Aku akan pergi
Justin : jangan! Kalau kubilang jangan ya jangan
Kamu : ada apa lagi?
Justin : kamu ingat saat kita pertama kali bertemu?
Kamu : iya, kamu babak belur dihajar orang yang tak dikenal
Justin : kamu menyelematkanku dari mereka dan menyembuhkan rasa sakitku.. Hari berlalu, orang tuamu bercerai, kamu terpaksa tinggal bersamaku,
Kamu : iya, di sebuah pantai kita bermain sepuasnya,
Justin : lalu aku mengajakmu ke sebuah danau dan ..
Kamu : kamu mengungkapkan perasaanmu.. Aku ingat semuanya :)
Justin : dan aku berjanji takkan mengulangi kesalahan orang tuamu, da mbumu tertawa dan tesenyum selama kamu tinggal disini
Kamu : ya, aku juga ingat yang satu itu :)
Justin : satu lagi, aku takkan membiarkanmu sendirian di kegelapan malam

Kamu kaget, dan tak menyangka Justin akan berkata seperti itu

Justin menatapmu serius, kamu tak bisa berkata apa-apa lagi, kamu terdiam..

Justin : maaf, sudah membentakmu tadi.. Aku lepas kendali, aku...

Kamu meletakan jarimu di mulut Justin, dan tersenyum

Kamu : ssst... Aku tau, kamu kumaafkan
Justin : thanks Shawty ;)
Kamu : genit kamu
Justin : genit-genit gini juga kamu naksir kan?
Kamu : haha :D

Bertahun-tahun berlalu,kamu dan Justin bukanlah lagi sepasang remaja, kalian sudah dewasa.. Tanggal 14 Februari adalah hari yang sangat penting untuk kalian berdua ya,ini hari pernikahanmu dengan Justin, kalian tampak sangat bahagia

Saat pelemparan bunga, kamu melihat Chris dan Adit yang memegangnya

Justin : Chris! Aku menunggu undanganmu
Kamu : aku juga semoga kalian awet ya

Adit dan Chris : siapa juga yang mau nikah dengan orang seperti dia!!!!

Adit dan Chris memang berpacaran tapi mereka tak pernah bisa akur hampir setiap hari adalah hari dimana mereka HARUS bertengkar, tapi mereka tetap awet sampai sekarang, kamu dan Justin membeli sebuah rumah di Bahama.. Rumahnya tidak terlalu besar seperti istana.. Hanya rumah penduduk biasa, kamu dan Justin sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing.. Kamu dengan Taylor menjadi rekan yang sangat baik.. Justin juga ketenarannya terus membumbung tinggi, walaupun sibuk dengan pekerjaan masing-masing.. Kalian tetap saling berkomunikasi..

Kamu dan Justin pergi ke sebuah pantai

Justin : kalau kita punya anak, aku mau laki-laki duluan
Kamu : --" seenaknya saja memutuskan
Justin : jadi anak keduanya perempuan, dan ketika mereka dewasa anak laki-laki itu bisa melindungi adiknya
Kamu : -_-" kamu ini ada-ada saja
Justin : kenapa? Apa itu salah.. Itu kan cita-cita seorang calon ayah
Kamu : itu masih sangat lama Justin..
Justin : memangnya kenapa?? Saat itu kita harus bersama.. Janji?
Kamu : tak usah seperti itu
Justin : janji??
Kamu : iya,iya Janji

Justin menarik tanganmu ke bibir pantai kalian bermain air disana.. Tiba-tiba semua menjadi putih

Trak!

Pensil yang kamu pegang terjatuh, semua berbeda, kamu tak sedang di pantai.. Kamu duduk di tempat dimana kamu dan Taylor pertama bertemu, gitar akustik di pangkuanmu.. Dan ada sebuah kertas kosong dihadapanmu kamu baru ingat kalau kamu sedang menciptakan lagu

Taylor : dari tadi bengong terus.. Udah jadi belum lagunya?? *duduk di hadapanmu
Kamu : hah? Bukannya aku lagi di pantai.. Main air sama Justin??
Taylor : Justin siapa?
Kamu : Justin Bieber...
Taylor : hah? Kemarin kalian bertemu dan malah bertengkar..
Kamu : a..apa??

Kamu mencoba untuk mengingat, benar kemarin kamu tak sengaja menabrak Justin dan kopi yang sedang dipegangnya tumpah mengenai bajumu,

Kamu : sekarang tahun berapa?
Taylor : hah? Pertanyaan apa itu?? Tahun 2010
Kamu : eh? Harusnya kan tahun 2018???
Taylor : kamu mengigau??? Hei, bangun miwa..

Kamu bingung,

Taylor : kamu pasti menghayal terlalu jauh sehingga kamu terperangkap di dalamnya, itu bagus untuk kamu jadikan lagu lo... Ungkapkan saja
Kamu : benar juga

Kamu menumpahkan semua yang kamu rasakan di mimpi tadi

Yang pernah termiliki

Pertama bertemu kamu seorang anak yang memiliki segalanya
Tapi di mataku kamu hanya pemuda biasa
Aku tak pernah menganggap itu sebuah awal dimana cerita cinta yang takkan pernah tamat

Mereka katakan, apa kamu percaya?
kau melayang jatuh di hadapanku
Saat itu aku bisa melihatnya
Ya,ya,ya aku bisa melihatnya

Apa kamu ingat kita duduk berdua menghadap ke lautan lepas
Kamu katakan aku percaya padamu untuk pertama kalinya
Berbagai macam masalah menghampiri dan mencoba menjatuhkan
Kamu adalah hal terbaik yang pernah termiliki

Kembali ke masa lalu dimana semua baru saja dimulai
Aku berada di tempat dimana kamu biasa disana
Kamu memberiku sebuah contoh yang mudah untuk kumengerti
Dan katakan aku takkan pernah mengulang kesalahan orang tuamu

Kita yang putuskan sekarang
Kita tak perlu mengambil contoh dari siapapun
Memang sulit untuk akuinya
Ya,ya ini yang aku bayangkan sejak tadi

Apa kamu ingat saat kita duduk berdua menghadap laut lepas
Kamu katakan aku percaya padamu untuk pertama kalinya
Berbagai macam masalah menghampiri dan mencoba menjatuhkan
Kamu adalah hal terbaik yang pernah termiliki
Apa kamu ingat dengan semua yang telah kita lalui
Kamu meminta maaf dan memintaku untuk percaya pertama kalinya
Berbagai macam masalah menghampiri dan mencoba menjatuhkan
Kamu adalah hal terbaik yang pernah termiliki

Dan aku ingat pertengkaran itu
Semuanya tertinggal dalam ingatanku
Aku menangis dan kamu mengejarku ke sebuah jalanan
Lambaikan tangan tanda perpisahan
Karena aku tau semuanya sudah berakhir
Dan kau memberiku sebuah kejutan
Kau bilang "aku takkan biarkanmu sendiri"

Kau katakan

Aku ingat saat kita duduk berdua menghadap laut lepas
Saat aku lihat matamu itu selalu seperti pertama kalinya
Aku jatuh cinta dengan semua masalah yang telah kita lalui
Kamu adalah hal terbaik yang pernah termiliki

Pegang tanganku dan buatlah ini jadi yang terakhir
Pegang tanganku jangan lihat masa lalu
Berbagai macam masalah menghampiri dan mencoba menjatuhkan
Kamu adalah hal terbaik yang pernah termiliki

Apa kamu percaya?
Kita akan buat semuanya jadi kenyataan
Aku bisa melihatnya sekarang

Taylor membaca hasil karyamu dia kagum dengan apa yang kamu tulis di kertas itu.

Brak!

Seorang pemuda berambut coklat, membuka pintu dengan kasarnya.. Dia terlihat sangat kesal.. Taylor dan kamu memandangnya bingung..

Taylor : ada apa Justin?
Justin : aku kesal! Kenapa kamu membuatkannya lagu sedangkan aku tidak?!
Kamu : kamu tidak berbakat si
Justin : apa kamu bilang!!!!!!!!!
Taylor : haha
Kamu : aku bilang kamu tidak berbakat kenapa memangnya cowo aneh
Justin : kamu seenaknya saja ya?!
Taylor : sudah jangan bertengkar nanti saling jatuh cinta lo
Justin dan Kamu : siapa yang sudi Jatuh cinta dengan orang seperti dia!!!!
Justin : dia pendek dan jelek
Kamu : ngaca dong! Kamu juga pendek dan jelek
Justin : apa?? Kamu cewe tapi kata-katamu kasar sekali??!
Kamu : untuk apa aku memanisi cowo tak sopan sepertimu!!!
Justin : hah!!! Apa??
Kamu : kamu bahkan tak bisa romantis dengan semua pacarmu, makanya kamu akan Jomblo seumur hidupmu!!!
Justin : apa kamu bilang!!!!! Kamu juga takkan pernah menemukan cinta sejatimu sampai sekarang, itu tandanya kamu tidak romantis!!!!

Kenyataannya kamu dan Justin selalu bertengkar sepanjang hari, dan setiap waktu jika bertemu.. Sangat berbeda dengan bayangan yang tadi muncul.. Kamu keluar, entah kenapa airmatamu menetes.. Justin berhenti mengejekmu.. Taylor, menatap Justin

Justin : aku keterlaluan ya?
Taylor : aku rasa..
Justin : apa itu? *menunjuk kertas yang dipegang Taylor
Taylor : lagu buatan miwa

Justin membacanya

Justin : bagus sekali :)
Taylor : aku rasa dia membuat itu karena membayangkan sesuatu darimu
Justin : dariku??
Taylor : iya.. Datangi dia.. Kamu akan kaget dengan jawabannya

Justin langsung mengejarmu, dia tau kamu selalu ada di atap Hall di depan kantor Universal

Justin : miwa??

Kamu menghiraukan Justin, airmatamu terus menetes.. Justin membuka jaketnya lalu memakaikannya padamu.. Dia menatapmu lembut

Justin : maaf aku keterlaluan ya tadi?
Kamu : tidak, bukan karena ejekanmu.. Aku ingat dengan apa yang kubayangkan tadi.. Ternyata tak selamanya apa yang kita impikan itu sesuai dengan kenyataan
Justin : bayangan apa?

Kamu menceritakan semuanya dari A sampai Z Justin mendengarkan ceritamu, selesai bercerita dia memelukmu.. Kamu tentu kaget ini pertama kalinya Justin memelukmu

Justin : aku mau mengaku tentang sesuatu..
Kamu : mengaku? Mengaku apa?
Justin : aku menyukaimu Miwa..
Kamu : eh?
Justin : iya, aku menyukai semua hal tentang dirimu.. Aku mau kamu jadi kekasihku
Kamu : ap...apa?? Kamu tidak salah?
Justin : iya, aku takkan ulangi kesalahan orang tuamu, membuatmu tertawa dan tersenyum jika berada disisiku.. Lalu, aku takkan membiarkanmu sendirian di kegelapan malam :)

Kamu menangis terharu dan memeluk Justin,

Justin : kamu mau jadi kekasihku?
Kamu : iya.. Aku mau!! Sangat mau!!
Justin : haha... *melepaskan pelukanmu* kalau begitu kamu siap?
Kamu : siap untuk apa?
Justin : gimana si?! Membuat semua impianmu itu jadi nyata lah! Aku janji akan seromantis di bayanganmu itu
Kamu : tapi...aku tak mau kamu kecelakaan atau semacamnya
Justin : --" tentu saja aku juga tidak mau

Justin menarik tanganmu, dan mengajakmu ke toko mainan yang ada di mimpimu.. Kamu bingung mau apa kemari

Justin : ayo masuk
Kamu : ma...mau apa?

Di dalam toko itu Justin, menciummu di depan jam dinding legenda itu.. Tepat saat jam itu berdentang

Kamu : Justin...kamu...
Justin : kita mulai cerita kita sendiri dari sini.. Cerita itu boleh kamu simpan lumayan kan untuk cerita anak-anak kita nanti sebelum tidur
Kamu : hahahaha :DD

Justin mengajakmu kembali ka ke kantor Universal, kalian tampak sangat akrab..

Taylor : ehem,ehem... Aku batuk
Kamu : mau obat??
Taylor : tidak.. Tidak terima kasih
Justin : apa mau kubawakan air?
Taylor : kamu apaan si? Tumben,tumbenan
Justin : yaaa..apa salahnya,
Taylor : :) pasti karena orang ini *merangkulmu

Wajah Justin memerah, kamupun begitu

Taylor : kelihatannya aku menganggu, nikmati waktu kalian berdua ya
Kamu dan Justin : makasih Dewi Cintaku

Kamu dan Justin saling berpandangan, Taylor tertawa kecil, dan keluar dari ruangan itu

Justin : eeem...
Kamu : apa?
Justin : emmm...
Kamu : apa?!
Justin : ga usah ngebentak napa?!
Kamu : abisnya kamu ditanya malah jawabannya ngelantur
Justin : kamu...!

"Sabar Justin, di hari pertama dan jam pertama jadian kamu ga boleh emosi...tunjukkan kalau kamu romantis! Ya! Kamu harus romantis!!" Kata Justin dalam hati, kamu menatap Justin.. Wajahnya seketika langsung memerah seperti tomat yang baru matang

Kamu : haha :D lucunya dirimu.. *mencubit pipi Justin
Justin : baru tau ya aku lucu?
Kamu : iya, memangnya kenapa??
Justin : kamu juga lucu
Kamu : baru tau ya aku lucu?
Justin : eh, fotokopi... Bayar!
Kamu : bayar?? Uangmu sudah banyak di bank masih minta uang padaku :p
Justin : itukan di bank di dompet kosong niih *mengeluarkan dompetnya dan beneran kosong melompong*

Kamu tertawa cukup keras.. Justin bingung

Justin : ada yang lucu?
Kamu : hahahaha... Baru kali ini aku ketem cowo teraneh di dunia kaya kamu
Justin : hah?
Kamu : lupakan.. Hahaha, sudahlah aku...

Justin menggenggam tanganmu

Justin : aku suka melihatmu tertawa dan tersenyum seperti tadi
Kamu : makasih :)
Justin : emmm...... Apa di bayanganmu tadi aku memberi ini?

Justin mengacungkan sebuah kalung berliontin sebuah pick gitar berwarna biru dan jika dibalikkan berwarna ungu.. Kamu tersenyum,

Kamu : tidaak...
Justin : kalau begitu, ini untukmu.. Kupasangkan ya?
Kamu : *mengangguk*

Justin memasangkan kalung itu, kamu terus memandangi liontinnya

Justin : karena pick gitar jadi dipandangin terus niih -_- aku dicuekin
Kamu : jangan cemburu gitu doong...masa sama liontin aja cemburu??? Ga lucu ahh
Justin : siapa juga yang ngelawak -_-
Kamu : jangan BT gitu dong
Justin : buat aku ketawa dulu dong
Kamu : gimana caranya??
Justin : gimana gitu ga kreatif amat -___-

Kamu spontan menggelitiki Justin, dia tertawa dan membalasmu kalian jadi main kejar-kejaran di ruangan itu, tak sengaja kaki Justin tersandung meja dan jatuh menimpamu

Wajah kalian sangat dekat, suasana membeku kala itu..

Kamu mendorong wajah Justin dan bangkit

Justin : maaf..
Kamu : tak apa..
Justin : kamu tidak apa-apa kan? Ada yang terluka tidak?
Kamu : ga ada -_-
Justin : yah, gantian dia yang BT
Kamu : buat aku ketawa dulu
Justin : kucium mau?
Kamu : GA!!! Enak aja
Justin : lo? Kan kita udah jadian masa ga boleh ciuman??
Kamu : di otak kamu tuh kayaknya isinya ciumaaaaan semua
Justin : jangan sembarangan ya....
Kamu : abisnya..

Kalian berdua cekcok lagi... Kenyataan memang selalu terbalik, di mimpimu Adit dan Chris yang selalu bertengkar walaupun sudah jadian, tapi di kenyataan.. Malah hubungan mereka sangat romantis seperti di novel-novel sedangkan kamu dan Justin? Jangan ditanya.. Tiap hari pasti selalu ada acara ejek-ejekan dan cekcok.. Tapi.... Di satu saat bisa berubah jadi sangat romantis, perhatian, penuh komunikasi, dan saling mengisi.. Lalu 5 detik kemudian kembali ke asal,

Dasar, ga bisa akur --" Author aja sampe bingung gimana cara ngedamaiinnya..

walau begitu.. Kalian bisa membina hubungan sampai ke pelaminan.. Dan memiliki 2 anak 1 laki-laki dan 1 lagi perempuan.. Karena kehadiran mereka berdua kamu jarang sekali bertengkar dengan Justin seperti dulu..

Beberapa tahun berlalu

Farrel : mah, jadi artis itu pasti ga gampang iya kan?
Kamu : ya, siapa bilang jadi artis itu gampang.. Contoh saja ayahmu
Justin : apaan?
Kamu : gaa.. Ni anakmu
Justin : kenapa Far
Farah : apa pah?
Justin : bukan kamu -_-
Kamu : kamu si... Farah, sama Farrel dipanggilnya sama-sama Far.. Ribet kan?
Justin : tau ahh.. Kenapa Far...rel mau jadi artis
Farrel : siapa coba yang ga mau... Tapi kayaknya ribet ya pa?
Justin : enggak juga.. memangnya kamu mau jadi apa?? Penyanyi?? Aktor?? Dancer??
Farrel : kalo itu si, papah sama mama punya semuanya
Kamu : terus?
Farrel : aku mau beda dari yang lain :3
Farah : firasatku buruk -_-
Farrel : aku mau jadi Stunt Man!!!
Kamu dan Justin : tidak boleh!!!!!
Farah : tuh kan aku bilang juga apa -_-

The End

No comments:

Post a Comment