Sunday, February 20, 2011

Miwa part 3

Kamu bangun lebih awal dari Justin, dia masih tertidur di pangkuanmu..kamu diam-diam memindahkan kepalanya, lalu mendekati meja belajar dan mengerjakan tugas matematikamu..

Tugasmu selesai, kamu meregangkan tubuhmu dan berbalik, Justin masih tertidur..

Kamu : ya... Ampun, ini orang tidurnya lama amat.. Kecapean kali ya.. Aku mandi dulu ahh

Kamu mengambil handuk, dan baju ganti lalu pergi mandi.. Sementara itu, Justin sudah terbangun dari tidurny, dia duduk.. Dan melihat sekeliling

Justin : sepi... Miwa kemana? Ah, sudahlah,

Justin kembali berbaring.. Saat akan menutup matanya kamu keluar dari kamar mandi dengan rambut masih basah

Kamu : eiit... Tidak! Kalau mau kembali tidur kembali ke kamarmu..
Justin : mmm.. Aku masih mengantuk
Kamu : eh, ini kamarku.. Aku juga mau tidur
Justin : tidur saja di sebelahku

Kamu kesal dan membekam Justin dengan guling..

Justin : miwa!!!
Kamu : habisnya.. Kamu nakal
Justin : kamu juga nakal *terduduk dan mendekatkan wajahnya
Kamu : apa maksudmu?
Justin : kamu membohongiku kemarin.. Apa itu tidak nakal?
Kamu : maaf... Aku tidak mengira kalau kamu akan marah seperti kemarin *tertunduk
Justin : mana mungkin aku marah pada orang yang kusayangi
Kamu : :).. Gombalnya tetap saja bertahan
Justin : aku ga ngegombal.. Aku serius
Kamu : ok,ok.. Sana kembali ke kamarmu.. Dan istirahatlah
Justin : tunggu *mencium keningmu baiklah sampai jumpa besok

Kamu terbengong di dekat kasur, Justin keluar dari kamarmu.. Kamu memegangi keningmu.. Dan tersenyum merasa tak percaya..

Di kelas kamu tak bisa berhenti tersenyum, di kepalamu terus terbayang wajah Justin,

Adit : dari tadi senyam-senyum melulu
Kamu : kemarin itu benar-benar hari tak terlupakan
Adit : Fallin' In Love nih? Pada siapa??
Kamu : rahasia.. Kalau aku katakan juga kamu takkan percaya, aku yakin itu
Adit : :T ga seru ahh
Kamu : iyalah ga seru, kan bukan lagi main petasan atau nonton film koboi
Adit : --"

kamu masih bersahabat dengan Stevan, kalian sangat dekat malah.. Tapi, kamu tak ada hubungan apa-apa dengannya. Pulangnya, kamu berangkat dengan Justin ke tempatnya rekaman.. Karena kamu dengar Taylor belum datang kamu menemani Justin rekaman..

Usher : mau ikut rekaman?
Kamu : maaf, aku ga tertarik
Justin : yang bener???
Kamu : iya Justin,
Justin : awas kalo nanti kamu rilis single
Kamu : biarin :p emang kamu mau ngapain kalo aku rilis single?
Justin : beli la.. Masa di liatin?
Kamu : takutnya..
Justin : masa sih, single dari pacarku sendiri ga aku beli *mencubit pipimu
Usher : jadi kalian pacaran??
Justin : iya dong.. Pilihanku bagus kan?
Usher : ada-ada saja kamu.. Ayo, kita mulai saja

Justin mulai rekaman kamu sendiri mendengarkannya, karena bagian yang di ulang-ulang itu saja akhirnya kamu hafal liriknya, melebihi Justin.. Usher memuji kecepatan daya tangkapmu, kamu tersenyum..

Karena bosan, kamu berjalan ke luar tak sengaja menabrak seseorang

Dia : jalan pake mata dong!
Kamu : maaf, aku ga sengaja.. Kamu juga tiba-tiba muncul

Kamu melihat wajahnya, dia terlihat agak menor dengan dandanannya.. Tidak cocok sama sekali..

JV : apa liat-liat.. Awas

Dia mendorongmu, untung tak sampai terjatuh,

Kamu mendelik melihat sikapnya.. Saat berbalik kamu melihat Taylor.. Dia menyapamu

Taylor : hey.. Miwa
Kamu : hey :)
Taylor : bagaimana kabarmu sayang?
Kamu : baik...
Taylor : kita ke tempat biasa ya? Ada yang mau kubicarakan seperti janjiku kemarin

Kamu terpesona melihat penampilan Taylor yang sangat berbeda dari yang kemarin, rambut pirangnya digerai dan terlihat sangat lurus dan lembut dia juga berponi sama sepertimu.. Ada laki-laki yang mengikuti kalian.. Ternyata setelah berbincang banyak, dia adalah seorang produser yang tertarik untuk mengorbitkanmu

Kamu kaget sekaligus senang, kamu diminta menyanyikan sebuah lagu sedikit.. Setelah menyanyi kamu ditanyakan berbagai pertanyaan, kamu menjawabnya dengan santai.. Meski sebenarnya kamu grogi berat takut-takut salah bicara.. Setelah selesai semuanya kamu diminta mendatangani sebuah kontrak kamu menurutinya, Taylor memelukmu

Taylor : kamu pasti bisa jadi artis besar nanti miwa
Kamu : haha

Kamu kembali ke studio Justin, tak sengaja kamu melihatnya bersama JV, kamu menelisiknya.. Mereka terlihat sangat mesra.. Hatimu panas, kamu masuk dan mengambil tasmu.. Saat akan berajalan Justin menahanmu

Justin : miwa, kamu mau kemana?
Kamu : aku mau pulang
Justin : tunggu aku sebentar saja
Kamu : ada wanita itu kan! *menunjuk JV kamu bersamanya saja
Justin : jangan seperti itu miwa..
Kamu : kenapa? Aku tak boleh menunjuknya seperti tadi.. Ok? Aku pulang
Justin : miwa, tunggu

Kamu melepaskan genggaman Justin dan meninggalkan studio itu lalu pulang, sampai di rumah, kamu disambut mom Pattie

Mom Pattie : ada apa sayang?
Kamu : aku kesal mom.. Justin keterlaluan
Mom Pattie : ada apa?
Kamu : di depan mataku dia bermesraan dengan JV..
Mom Pattie : sudahlah, biarkan saja JV memang seperti itu
Kamu : biarkan?? Aku tidak terima.. Aku kan kekasihnya Justin
Mom Pattie : mom tau... JV dan Justin tak ada hubungan apa-apa.. Dia memang selalu berusaha untuk dengan Justin
Kamu : tapi, Justin menanggapinya dengan begitu santai seperti tak ada dosa sedikitpun
Mom Pattie : kamu seperti tak mengenal Justin saja..jangan di ambil hati sikap mereka tadi..mom yakin tak ada apa-apa diantara mereka
Kamu : kalau mom sudah berkata seperti itu aku akan percaya pada mom dan Justin :)
Mom Pattie : nah seperti itu lebih baik
Kamu : Ryan dan Chris mana?
Mom Pattie : mereka menjemput Chaz di bandara
Kamu : oh.. Aku ke kamar ya mom
Mom Pattie : baiklah.. Oya, tadi mamamu menelepon
Kamu : ada apa?
Mom Pattie : dia akan kemari minggu depan
Kamu : emm.. Baiklah..

Kamu masuk ke kamarmu, dan merebahkan tubuhmu ke kasur, kamu berbalik dan memandang gitarmu.. Kamu mengambilnya memasukannya ke Gutar Case dan menuju ruang tengah, di sana sudah ada Justin dia terlihat seperti menunggumu daritadi

Kamu : Justin?
Justin : miwa.. Aku.. Mau minta maaf
Kamu : untuk apa?? Kamu tak punya salah apa-apa
Justin : ada, masalah tadi aku dan Jasmine
Kamu : oh.. Itu, sudahlah.. Lupakan saja *melangkah pergi
Justin : tunggu, kamu mau kemana?? Berpakaian rapi seperti itu
Kamu : Street Live.. Kenapa?? Mau ikut??
Justin : boleh.. Tapi dimana?
Kamu : *menggeleng aku juga tidak tau
Justin : haha.. Aku tau tempat yang bagus, ikut aku

Justin menarik tanganmu yang satu lagi, dia mengajakmu ke tempat dia memarkirkan motornya.. Dia memberimu helm, karena kamu tak pernah memakai helm yang seperi itu.. Kamu bingung memakainya bagaimana, sementara Justin memasang tali di Guitar Casemu agar bisa menempel di motor.. Dia melirikmu yang kebingungan dengan helm yang diberinya

Justin : haha.. Jangan begitu dipakainya.. Aneh

Justin memasangkan helm itu,

Justin : selesai *menepuk kepalamu
Kamu : aduh
Justin : naiklah..

Kamu naik ke motor Justin, kalianpun berangkat.. Justin sengaja menggas motornya otomatis kamu langsung memluk Justin, dia tersenyum

Kamu : jail..
Justin : gini kan enak..aman pula
Kamu : kamu yang enak..
Justin : kamu juga kan?

Kamu diam karena tak bisa menjawab.. Justin mengajakmu entah ke tempat apa namanya..seperti sebuah taman bermain tapi hanya sebatas mirip karena ada sebuah bianglala disana

Kamu : kita akan berjalan-jalan di sekitar sini kan?

Justin mengangguk,

Justin : ayo.. Ada tempat yang lebih menarik

Justin berjalan di depanmu.. Kamu melihat ke sekeliling, tempat ini memang sangat asing bagimu.. Kalian sampai di sebuah jalanan yang ramai..

Kamu : orang itu sepertimu.. Menutupi identitasnya
Justin : haha :D siapa tau dia artis
Kamu : benar..

kamu menemukan sebuah tempat disana banyak sekali orang yang sedang mengamen

Kamu : kesana yu
Justin : boleh

Kamu melihat mereka sambil tersenyum, ada salah satu dari mereka yang membalas senyumanmu.. Justin langsung menarik tanganmu

Kamu : cemburu yaa??
Justin : iya.. Kenapa?
Kamu : haha.. Senyum aja dimarahin apalagi meluk
Justin : aku gantung diri kalo kamu meluk cowo lain
Kamu : hih! Sadis kamu... Aku ga berani meluk cowo lain selain kamu deh
Justin : habisnya

Kalian melewati sebuah big poster bergambar sebuah pantai yang sedang sunset.. Kamu berdiam di depannya lalu menatap Justin

Kamu : disini saja

Kamu duduk bersila di depan big poster itu, dan mengeluarkan gitarmu.. Justin duduk di hadapanmu dia tersenyum

Kamu mengeluarkan gitarmu dan memasang Guitar Belt.. Lalu berdiri..

Justin : kamu mau menyanyikan lagu apa?
Kamu : lagu buatanku.. Sudah lama si.. Tapi aku harap kamu menyukainya
Justin : apa judulnya?
Kamu : Skyline :)

Kamu memainkan intronya.. Dan mulai menyanyi

"Sepertinya aku sedikit berpikir terlalu banyak
Di sini saya, tertidur di kamar saya
Saya merasa seperti saya mungkin juga lepas landas menembus malam
mendesah karena Sesuatu jatuh di sebelah jendela"

Baru verse pertama, sudah ada banyak orang yang berkumpul Justin terlihat bingung kamu tersenyum

"Aku menyelinap keluar ke dalam cahaya bulan, ke tempat jauh
Tapi aku ingin mencoba dan mengepakkan sayapku yang tak terlihat
Apa yang harus saya lakukan?

Aku ingin mencoba untuk terbang
Meskipun aku tidak tahu bagaimana untuk terbang ...
Aku ingin mencoba untuk terbang
Saya berharap seseorang akan menunjukkan padaku bagaimana"

Semakin banyak yang berkumpul.. Justin ikut berdiri

"Aku tak sabar menunggu kesempatan saya
Mengulangi pagi yang sama berulang-ulang
Aku ingin tahu berapa banyak saya hitung? Aku akan melukis Skyline

Aku tidak tahu bagaimana terbang, aku tidak yakin apakah saya bisa terbang
Aku ingin mencoba untuk terbang
Tapi, di sini aku pergi"

Ada beberapa orang yang membawa perkusi,gitar elektrik,dan bass yang mendekatimu kamu bingung tapi kamu terus bernyanyi mereka tersenyum dan memberi sinyal untuk terus menyanyi

"Aku ingin mencoba untuk terbang
Meskipun aku tidak tahu bagaimana untuk terbang ...
Aku ingin mencoba untuk terbang
Saya berharap seseorang akan menunjukkan padaku bagaimana"

Lagu selesai banyak sekali orang yang mengerumunimu.. Mereka bertepuk tangan Justin juga ikut bertepuk tangan.. Orang-orang yang tadi memuji suaramu.. Mereka masuk ke kerumunan orang itu dan ikut menonton..

Kamu kembali bersila dia tanah, dan menyetem ulang gitarmu.. Selesai, kamu menatap jauh ke jalanan dan menghela nafas.. Lalu tersenyum ke arah Justin

Ini lagu yang kamu ciptakan untuk Justin, spesial untuknya..

"Aku yakin, kamu akan mengerti
Saya yakin, kamu akan tersenyum.
Aku mengintip melalui hati Anda
Setelah semua, saat ini tetap seperti itu.
Jika pernah memotong waktu istirahat
Aku akan membiarkan ini

Aku tidak akan melepaskan sesuatu yang kubenci.
berpura-pura bodoh.
Apakah kau tidak menyesatkan aku?

Cinta tumbuh
tapi hari bentrok sesekali datang
Aku senang tapi aku akan mengatakan ini
Namun,
dengarkanlah
Hanya dengan sebuah peristiwa sepele
Aku ingin mengejar ketinggalan denganmu.
Karena hanya ada kamu untukku."

Singkat cerita kalian dalam perjalanan pulang, kamu sangat senang karena telah memperdengarkan lagu itu pada Justin kamu memeluknya erat sekali

Justin hanya tersenyum, kamu tertidur dalam pelukanmu itu..

Saat sampai di rumah

Justin : bangun putri tidur, kita sudah sampai
Kamu : emm... Maaf aku tertidur
Justin : aku bukakan helm mu ya?

Justin membukakan helm aneh itu lagi.. Kamu mengambil Guitar Casemu dan masuk duluan ke rumah, kamu di kejutkan dengan adanya mamamu di sana kamu memeluknya untuk melepas rindu

Justin masuk dia ikut terkejut juga karena ada mamamu disana

Mama : maaf mama tak memberi kabar lebih dulu..
Kamu : tidak apa ma..
Mama : kamu betah disini?
Kamu : sangat betah
Mom Pattie : tentu saja betah karena ada kekasihnya disini

Kamu dan Justin memerah

Mama : dasar kalian ini.. Benar-benar kompak

Mamamu dan Mom Pattie berbincang, sedangkan kamu dan Justin mengobrol di halaman belakang..

Kamu : kelihatannya ini bisa jadi saat-saat terakhir aku tinggal disini
Justin : jangan pergi.. Aku mohon
Kamu : hei.. Mamaku bagaimana??
Justin : aku pasti kesepian nanti
Kamu : jangan sedih.. Aku pasti akan sering main kemari
Justin : janji? *mengacungkan kelingking
Kamu : janji

Justin mengajakmu ke dekat kolam..

Justin mengambil air dari kolam itu

Kamu : kamu mau apa?
Dia menumpahkannya lagi ke kolam

Justin : kalau kamu berhasil menemukan tetesan air yang tadi, itu artinya aku sudah tidak mencintaimu lagi
Kamu : mereka kan jadi satu, lagipula air tak berbentuk
Justin : justru itu artinya, aku takkan bisa berhenti mencintaimu

Dugaanmu memang benar, mamamu mengajakmu ikut dengannya, kamu tentu menurut, dan minggu depan kamu akan meninggalkan villa Justin, mamamu bilang kalau kamu tidak akan pindah ke rumah yang lama karena itu akan ditinggali oleh pamanmu.. Jadi kalian akan pindah ke sebuah rumah, yang dekat sekali dengan pantai.. Kebetulan kamu juga sudah mulai liburan musim dingin jadi bisa meluangkan banyak waktu di hari-hari terakhir tinggal bersama Justin.

Tapi, tidak semua hari menyenangkan tentunya.. Hari ini Justin mengajak JV untuk main ke villanya,mendengar nama JV kamu langsung kesal dan agak dongkol.. Karena ingat yang waktu itu

Memang benar, JV mencari-cari kesempatan untuk bermesraan dengan Justin, bukannya menolak atau melakukan sesuatu Justin malah meladeninya, kamu kesal dan mencoba mengalihkan perhatianmu dengan ikut bergabung dengan Ryan dan Chris yang sedang mengobrol..

Kamu mengobrol dengan mereka asik sekali seakan lupa dengan Justin dan lainnya,

Ryan : kudengar hari ini kamu akan pergi
Kamu : ya.. Itu benar
Chris : banarkah?? Apa keluar negri??
Kamu : tidak, masih di Atl. Di sekitar sini pula :)
Ryan : baguslah...
Kamu : memangnya kenapa?
Chris : sepi saja kalau tak ada kamu disini
Ryan : kalau aku ya... Ga kenapa-napa si.. Takut sepi aja kalo kamu pindahnya kejauhan

Kamu tersenyum, Justin menghilang dari pandanganmu kamu mencarinya tapi nihil dia tak ada dimana-mana.. Mamamu menghampirimu

Mama : sayang, ada apa?
Kamu : mm.. Justin kemana ya ma?
Mama : entahlah.. Mungkin dihalaman depan
Kamu : Jasmine?
Mama : dia tadi ke toilet kenapa?
Kamu : baguslah *berbisik* tidak ada ma.. Nanti sore kita pergi ya?
Mama : iya.. Kenapa?
Kamu : tidak ada.. Hanya bertanya, aku ke halaman belakang ya

Kamu menuju halaman belakang dan duduk di sebuah kursi kayu disana dan memandang langit yang kelihatan mendung.
Kamu : kelihatannya akan turun hujan, atau turun salju..

Karena bosan kamu masuk ke ruang tengah, ada Chaz yang main game.. Kamu menghampirinya

Kamu : hei
Chaz : hei, kamu pacarnya Justin itu kan?
Kamu : :), benar.. Kamu pasti Chaz
Chaz : haha.. Benar sekali, siapa namamu?
Kamu : Justin tak memberitaumu ya? Miwa, Shareefa Miwa
Chaz : Shareefa, nama yang bagus
Kamu : kamu bisa memanggilku miwa ko
Chaz : tidak, aku mau memanggilmu rifa saja.. Boleh kan?
Kamu : haha, boleh-boleh.. Jarang yang memanggilku seprti itu lo
Chaz : haha :D, kudengar kamu akan pindah hari ini
Kamu : ya, memang
Chaz : padahal kita baru bertemu
Kamu : tenang saja aku pindah ke daerah sini juga, kata mamaku tidak terlalu jauh juga dari villa ini
Chaz : baguslah, kapan-kapan aku boleh main kan? Ke rumahmu yang baru?
Kamu : boleh

Kamu mengobrol dengan Chaz, tak terasa ini saatnya kamu pergi.. Barang-barangmu sudah duluan sampai ke rumah barumu, sudah ditata pula.. Tinggal kamu tata ulang saja jika kurang memuaskan..karena Justin masih belum terlihat kamu mencarinya ke halaman depan dia ada disana mengobrol dengan Jasmine.. Kamu berniat menghampirnya tapi, tiba-tiba Jasmine mencium Justin, kamu benar-benar marah.. Dan menghampiri mereka

Kamu : bagus sekali Justin

Jasmine dan Justin tentu kaget, karena kedatanganmu yang tiba-tiba.. Mereka berpandangan

Justin : miwa!! Aku bisa jelaskan
Kamu : jelaskan apa lagi?? Hah??? Jangan bilang aku salah paham atau yang lainnya, aku tak mau dengar.. Aku sudah liat dengan mata kepalaku sendiri kalau kamu itu BUSUK!! *melangkah pergi
Justin : miwa!! *menahanmu
Kamu : cukup! Aku mau pergi, dan itu harus!!
Justin : biarkan aku jelaskan semuanya dulu
Kamu : heh! Kamu itu mau menjelaskan apa lagi??? Tak ada yang perlu dijelaskan.. Aku akan pergi dari sini,villa ini, dan dari kehidupanmu..sana cium saja dia lagi!! Lakukan itu sepuasmu!! Dan jangan hubungi aku lagi!!!

Kamu melepaskan genggaman Justin, dan melangkah pergi airmatamu menetes.

Parahnya Justin bahkan tak mengejarmu, atau mengantarmu.. Padahal JV sudah pergi dan tak menahannya satu detikpun.. Kamu benar-benar marah

Chaz : ada apa miwa?? Kenapa Justin tidak mengantarmu??
Kamu : dia lebih memilih JV daripada aku
Chaz : hah?? Setauku dia membenci JV..
Kamu : aku juga mengira seperti itu.. Tapi..nyatanya dia berciuman dengan JV di depan mataku
Chaz : benarkah??
Kamu : wajar kalau kamu tak percaya, karena kamu tak melihatnya bukan
Chaz : *mengangguk* sudahlah.. Bisa saja JV yang main sambar saja..
Kamu : mana mungkin.. Justin tak memberi perlawanan sama sekali

Chaz tak bisa menjawab apa-apa lagi, dia terdiam.. Kamu masuk ke mobil, begitu juga dengan Ryan, dan Chris.. Mom Pattie tak bisa ikut mengantar karena ada yang harus diurus di villa kamu mengerti

Singkat cerita, ini hari pertamamu di rumah barumu.. Ada sebuah kiriman bunga pagi itu.. Bunga mawar pula, kamu tersenyum. Tapi begitu kamu melihat nama orang yang mengirimnya kamu meninggalkannya di teras depan kamarmu dan membiarkannya layu.. Siangnya, kamu meneriman telepon dari Taylor.. Dia mengajakmu bertemu di sebuah pusat perbelanjaan

Kalian mengobrol masalah karirmu, dan makan siang disana.. Kamu baru pulang malam harinya.. Di depan rumahmu sudah ada sebuah mobilmu

Taylor : mobil siapa itu?
Kamu : aku juga tidak tau.. Sebaiknya aku turun sekarang mungkin itu ayahku
Taylor : baiklah, sampai jumpa lagi miwa
Kamu : ya, hati-hati di jalan

Kamu turun dari mobil Taylor, di luar turun salju, kamu buru-buru melihat ada siapa ternyata ada Justin, dia menunggumu di teras depan rumahmu. Kamu pura-pura tak melihatnya dan melangkah masuk.. Tapi, Justin menahanmu

Justin : miwa, aku minta maaf..
Kamu : maaf?? Untuk yang kamu lakukan??
Justin : memangnya kenapa?? Aku mengaku salah, aku mencium JV aku tau itu salah.. Maafkan aku
Kamu : kau tau.. Aku sangat menyukai seorang laki-laki yang hanya memberikan ciumannya untuk satu wanita yaitu kekasihnya.. Bukan orang lain
Justin : aku akui aku salah, sangat salah.. Aku minta maaf.. Aku tak mau kehilanganmu
Kamu : maaf, tapi.. Aku cape, aku mau istirahat.. Sampai jumpa
Justin : aku akan terus kemari dan meminta maaf.. Sampai kamu memaafkan aku
Kamu : ya,ya,ya.. Terserah. Lakukan sesukamu

Justin benar-benar membuktikan perkataannya, dia selalu datang ke rumahmu ketika malam hari, dan meminta maaf padamu.. Tapi, entah kenapa kamu merasa berat sekali untuk memaafkan Justin, mamamu sudah berkali-kali memintamu untuk memaafkan Justin, sebelum dia berbuat nekat.. Tetap saja, kamu belum bisa memaafkannya rasanya itu berat sekali..

Sudah 1 minggu Justin mendatangi rumahmu dan meminta maaf padamu, tapi kamu tetap belum bisa memaafkannya.. Justin dengan lesu berjalan keluar, kamu masuk ke kamarmu di kamar kamu mendengar langkahan kaki seseorang

Justin : aku akan berdiri disini.. Sampai kamu mau keluar dan memaafkan aku

Kamu kaget, itu Justin. Dia akan menunggumu di luar,

Kamu : paling cuma gertakan, beberapa menit juga dia pulang, di luar kan turun salju lebat sekali

Dugaanmu benar, kamu mengintip dan Jusrin sudah tak ada disana

Kamu : aku benar kan?

Dugaanmu ternyata salah.. Justin muncul, dan berjalan mondar-mandir di depan halaman kamarmu.. Kamu kaget dan menutup korden

Kamu : dia masih disitu

Mamamu mengetuk pintu, kamu membukakannya

Mama : miwa, cepat suruh Justin masuk.. Dia kelihatannya kedinginan
Kamu : mama saja suruh masuk, aku di kamar saja
Mama : baiklah, tapi, kalau dia tidak mau itu tanggung jawabmu mama tidak akan ikut campur lagi
Kamu : ya, terserah

Kamu menutup pintu kamarmu.. Dan berbaring, samar-samar kamu mendengar suara mamamu yang membujuk Justin untuk masuk, tapi Justin menolaknya dia bilang dia tidak apa-apa

Kamu mulai khawatir, takut-takut Justin kenapa-napa di luar sana.. Tapi karena kamu masih mendengar ada suara mamamu yang membujuk Justin kamu mengurungkan niatmu..

Kamu tertidur, baru 30 menit kamu tertidur kamu terbangun karena ingat dengan Justin, sudah tak ada suara mamamu lagi, kamu mengintip.. Justin masih disana dia menghadap kebelakang dia menggosok kedua tangannya dan meniupnya.. Kamu buru-buru mengambil mantel yang tergantung di pintu kamarmu.. Dan berjalan keluar ke halaman kamarmu

Kamu : dasar bodoh!!

Justin berbalik, dia tersenyum

Kamu : kamu apa-apaan si?? Kamu berniat bunuh diri hah!
Justin : akhirnya kamu keluar juga..

Justin tiba-tiba jatuh pingsan di pelukanmu badannya sudah sedingin es, kamu panik dan membawanya masuk

Mamamu menelepon papamu untuk minta pertolongan.. Kamu sibuk di kamar tamu untuk melepaskan mantel yang Justin pakai, jaket, dan kausnya.. Dan menggantinya dengan yang baru, mamamu masuk dan menyuruhmu untuk membawa selimut, dia akan menggantikanmu

Kamu sudah melihat Justin dengan kaus yang waktu itu dia pakai, dia masih belum sadar, badannya menggigil.. Kamu menyelimutinya.. Papamu datang, dia memeriksa Justin kamu duduk di tengah kasur dan memegangi tangan Justin

Papa : dia hampir saja terkena hipotermia..
Kamu : hampir?? Maksudnya?
Papa : iya.. Kalau sebentar lagi dia dibiarkan diluar mungkin bisa lebih parah dari ini
Kamu : begitu
Papa : sebaiknya, buat udara kamarnya menjadi lembab dan buat dia merasa hangat, dia akan lebih baik
Kamu : mmm... Menurut papa apa Justin itu pingsan atau hanya setengah sadar
Papa : sepertinya pingsan sayang, ada apa?
Kamu : tidak, hanya memastikan.. Apa tidak apa-apa kalau di kompres air panas?
Papa : boleh.. Papa, pulang ya, ada urusan di RS
Kamu : iya.. Hati-hati di jalan

Papamu tersenyum lalu mencium keningmu, dia juga memeluk mamamu.. Lalu pergi

Mama : mama bilang juga apa..
Kamu : aku tau ma, ini salahku
Mama : maafkan dia, itu akan membuatnya merasa lebih baik
Kamu : :) pasti ma,
Mama : bagus, itu baru anak mama :D

Kamu tersenyum dan meninggalkan kamar tamu untuk membuat kompresan air panas, kamu kembali dan mengompres Justin,

Kamu : aww, airnya terlalu panas tidak ya??

Kamu mengompres Justin, sambil menahan sakit karena airnmya benar-benar panas..tapi tetap saja Justin masih menggigil wajahnya pucat dan dingin..

Kamu : aku minta maaf Justin, maaf, sudah membuatmu seperti ini..kalau kamu mau aku memaafkanmu kamu harus sadar dulu Justin, ku mohon

Justin masih belum sadar, kamu melihat tanganmu yang mulai melepuh tapi kamu membiarkannya dan tetap mengompres Justin.. Beberapa menit kemudian Justin sadar, kamu tersenyum lega

Justin : dimana ini?
Kamu : kamu di rumahku,
Justin : dingiin..
Kamu : salah sendiri menungguku di luar di tengah hujan salju begini pasti dingin
Justin : yang penting, kamu tadi sudah menemuiku di luar.. Tapi, apa yang terjadi denganku? Apa aku sudah meminta maaf dan kamu memaafkanku?
Kamu : sebegitu pentingnya kah kata maaf dari mulutku?
Justin : ya, sangat penting
Kamu : baiklah, tadi aku keluar menemuimu.. Tapi, kamu tiba-tiba saja pingsan.. Dan aku belum memaafkanmu
Justin : begitu.. *wajah lesu* sia-sia saja semua usahaku.. Aku mau pulang saja

Justin berusaha bangkit, tapi kepalanya sangat pusing dia memegangi kepalanya dan merintih kesakitan

Kamu : ada apa?
Justin : kepalaku pusing.. Sakit sekali

Kamu memegang kening Justin, sangat panas.. Dia jatuh sakit..kamu meminta Justin kembali berbaring, dia menurut

Kamu keluar dari kamar itu, dan menghubungi Mom Pattie.. Mom Pattie memakluminya, memang begitulah Justin, dia juga memaafkanmu.. Kamu kembali ke kamar, dan melihat Justin tertidur

Kamu : dia tidur.. Sebaiknya aku buatkan makanan

Kamu membuatkan Justin bubur,

Kamu : aww!
Mama : kenapa miwa? Kenapa tanganmu melepuh begini??
Kamu : tadi kena air panas kan aku mengompres Justin ma
Mama : ya, sudah.. Obati dulu sana, mama saja yang buat buburnya

Kamu menurut dan mengobati lukamu.. Bubur sudah selesai dibuat, mamamu juga memberikan obat untuk Justin, kamu membawanya ke kamar tamu

Kamu : Justin, bagunlah.. Makan dulu
Justin : nanti saja kepalaku sakit sekali
Kamu : makan saja dulu siapa tau kamu bisa lebih baik nantinya

Justin menurut dia mencoba untuk bangun , kamu membantunya

Justin : aku punya permintaan
Kamu : apa?
Justin : suapi aku..
Kamu : a..apa??
Justin : tolonglah,
Kamu : ok,ok..

Kamu menyuapi Justin makan, juga meminta Justin meminum obatnya, dia memperhatikan tanganmu yang di perban

Justin : apa kamu terluka hari ini?
Kamu : iya, tadi tanganku melepuh saat mengompresmu menggunakan air mendidih
Justin : air mendidih?? Tanganmu tidak apa-apa kan *memegang tanganmu yang luka
Kamu : aww! Justin, hati-hati

Justin tiba-tiba menciumnya, kamu memerah

Justin : maaf, sudah membuatmu terluka untuk kedua kalinya
Kamu : Justin...kamu...
Justin : :) kamu mau kan memaafkanku?
Kamu : ok, kamu aku maafkan... Tapi, awas saja kalau kamu mencium cewe lain lagi kamu takkan ku maafkan sekalipun...
Justin : sejalipun apa?
Kamu : kamu bersujud di hadapanku
Justin : iya,iya... Aku janji

Justin kembali berbaring, dia memintamu untuk menemaninya.. Kamu menurut dan duduk di sampingnya dan memegangi tangannya.. Tapi, kalian berdua malah tertidur berdua, satu kasur pula..
(Kyaa! XDD)

No comments:

Post a Comment