Sunday, February 20, 2011

my story with him in my heart part 5

Justin : maaf, aku ga bisa jawab, maaf Shawty

Justin mencium keningmu, lalu berjalan keluar.. Shay dan kamu masih diam di tempat itu tak bergerak sama sekali

Kamu : cowo itu apa-apaan si?

Kamu mulai meneteskan air mata, dan menutupi wajahmu ke bahu Shay.

***

Di rumah kamu bengong di ruang makan dan memainkan sendok, entah kenapa kamu merasa sangat tidak bersemangat. Males ngapa-ngapain kamu hanya ingin Justin duduk di sebelahmu dan tersenyum.. Kamu masih memainkan sendok, poneslmu berdering telepon dari tantemu

Kamu : apa tan?
Tante : kamu masih di rumah?
Kamu : iya tan, kenapa?
Tante : gini Sha, tante nanti mau pulang ke rumah sebentar terus tante mau langsung ke bandara
Kamu : la? Mau kemana tan?
Tante : tante mau ke Indo Sayang, kamu mau ikut?
Kamu : emmm, pikir-pikir dulu deh
Tante : ya udah tante beliin tiketnya dulu ya?
Kamu : iya deh

Kamu memutuskan teleponnya, dan terduduk lesu di meja makan

"Ikut ga ya? Kalo ikut Justin gimana? Tapi kalo tinggal aku disini sama siapa?" Kamu mulai berpikir

"Ikut aja deh.."

Kamu masuk ke kamar dan mengemasi barangmu, kamu sudah memutuskan untuk ikut tantemu ke Indonesia.

Singkat cerita kamu sudah sampai di Indonesia, kamu melepas rindu dengan orang tuamu.. Tapi tetap saja terkadang kamu ingat dengan Justin di Atl,

Kamu : keinget terus... Harusnya, aku tinggal aja ya? Arrgh!! Kenapa baru sekarang menyesalnya si!!
Arisa : aduh,aduh... Kenapa lagi?
Kamu : di Atl salah, di Indo. Salah aku musti kemana??
Arisa : emang kenapa?
Kamu : ahh.. Rahasia dapur
Arisa : rahasia dapur?
Kamu : lupakan, aku lagi pusing ni!
Arisa : pusing? Bagi-bagi cerita dong siapa tau aku bisa cari pemecahannya
Kamu : belum tentu, soalnya aku juga belum yakin dengan semua ini.. Entah benar atau cuma perasaanku

Ponselmu berdering, ada pesan dari Justin

"Shawty, rumahmu kosong? Kamu dimana?"

"Aku pulang ke Indonesia.. Maaf ga pamitan dulu"

"Oh begitu.."

"Kamu ada di depan rumahku sekarang?"

"Tidak lagi, aku sudah di perjalanan akan pulang"

"Ya sudah, kamu pakai mobil?"

"Iya.. Kenapa?"

"Ga apa-apa nyetir yang bener, awas nabrak orang.."

"Siip :D"

":)"

"Miss you"

"Perasaan baru juga ketemu kemaren --""

"Haha.. Aku kangen dengan suaramu, dan wajahmu"

"Sabar yaaaaa :P"

"Kapan kamu pulang?"

"Eh? Sekitar minggu depan, kenapa?"

"Enggak, nanya aja.. Sudah ya, nanti kita lanjutkan lagi Bye"

"Bye :*"

Kamu kembali menyakukan ponselmu di saku jaket, dan melanjutkan ngobrol dengan Arisa.. Hari sudah malam, kamu tetap tak bisa tertidur terus teringat tentang kabar Justin malam itu.. Kamu iseng ON di Twitter, dan melihat Tweet Justin.. Tak ada yang menarik perhatianmu. Kamu menulis tweet

"And yes I Love You"

Lalu off,

Kamu : ngapain ya?

Kamu terus memainkan ponselmu, mendengarkan lagu,main game,menonton Video, dan melihat-lihat gambar dengan tujuan membuatmu merasa lelah,mengantuk, dan tertidur.. Tapi, baru beberapa menit memejamkan mata kamu terbangun karena kamu merasa lapar

Kamu : banyak banget cobaannya? Mau tidur doang padahal

Kamu turun ke bawah, dan mencari makanan untungnya bekas kamu manggang roti tadi sore masih berisisa kamu makan itu di tengah kegelapan

Kamu : kalo Justin ada disini pasti dia udah meluk-meluk dan memohon agar lampunya dinyalakan.. Cowo aneh,

Hening

Kamu : kalau dipikir-pikir kenapa aku jadi sering merasa takut seperti ini ya? Seperti ada sesuatu yang membuatku terus ingin di sisi Justin? Hmmm, Arisa pulang sabtu ini.. Apa aku ikut Arisa pulang ya? Tapi itu artinya aku cuma 4 hari di Indonesia??

Hening lagi

Kamu : ahhh! Prisha!! Kamu kenapa si? Justin ga apa-apa, dia cuma Flu CUMA flu ingat itu!!! Jangan yang berfikir yang tidak-tidak!! Obat yang waktu itu kamu cuma salah lihat cuma salah lihat...

Kamu meneteskan airmata

Kamu : apa si?? Kenapa sedih?? Ga! Ga boleh!! Kamu ga boleh berlebihan seperti ini Sha!! GA!!

Kamu menghapus airmatamu, mengambil minum, dan kembali ke kamar..

Kamu membaringkan tubuhmu dan menatap langit-langit kamarmu yang gelap dan kosong, lama kelamaan kamu merasa mengantuk lalu kamu tertidur

besoknya, kamu bangun paling siang di banding yang lainnya, wajar saja kamu tidur paling telat.. Untungnya tidak muncul kantung mata di mata indahmu.. Kamu mandi dan mengganti bajumu dengan T-Shirt warna Ungu krim, sweater tipis warna baby blue, celana jins hitam selutut rambut panjangmu di gerai begitu saja.. Dan turun ke bawah,

Arisa memuji penampilanmu itu, kamu hanya tersenyum..

Arisa : kalo Justin liat dia pasti suka
Kamu : haha, pasti..

Kamu meninggalkan ponselmu di kamar, Arisa mengajakmu makan di luar, kamu menurut.. Tengah hari kalian baru pulang, kamu masuk ke kamar dan melihat 5 missed call dari Shay semua

Kamu menelepon balik Shay

Kamu : ada apa?
Shay : kamu dimana? Rumahmu ko kosong?
Kamu : hehe maaf ga pamitan sebelumnya, aku pulang ke Indonesia
Shay : oh, tadinya aku mau ngajak kamu nonton konser Justin besok
Kamu : haha maaf ya? Memangnya dia sudah sembuh?
Shay : sudah..
Kamu : mmm, oke lah.. Nanti ceritakan tentang konsernya ya?
Shay : siip
Kamu : sampai nanti
Shay : ya

Kamu memutuskan telepon dari Shay, rasa takutmu sudah agak berkurang.. Malam harinya atau kalau di Atlanta adalah saatnya konser, kamu duduk menatap bintang di langit malam.. Sedang asik-asiknya menatap bintang ada yang duduk di sampingmu

Kamu : siapa kau?
Dia : aku mengejutkanmu?
Kamu : ya.. Siapa? Kenapa bisa di rumahku?
Dia : kenalkan aku Alvin, aku sepupu jauhmu..
Kamu : oooh,, Alvin.. Ya,ya aku ingat kau tinggi sekarang
Alvin : tentu saja terakhir kali kita bertemu adalah saat kita masih 9 tahun
Kamu : ya, hahahaha.. Aku ingat saat kamu mencuri mangga milik tetangga kita yang lama dan kamu di hukum membersihkan mobil orang itu
Alvin : aku juga ingat saat kamu menaiki pagar sekolah karena terlambat denganku dan rokmu saat itu robek
Kamu : itu memalukan --"
Alvin : haha
Kamu : kamu masih saja ingat
Alvin : mana mungkin aku bisa melupakan kejadian lucu itu
Kamu : itu tidak lucu sama sekali Alvin
Alvin : bisa aku memanggilmu Riri seperti dulu Sha?
Kamu : tentu kenapa tidak.. Tapi, kenapa kau memanggilku dengan panggilan Riri?
Alvin : Prisha, ada ri nya kan? Jadi kupanggil Riri karena dulu namamu sulit kuucapkan
Kamu : itu baru lucu :D
Alvin : :), kamu cantik tidak seperti dulu dengan rambut pendek sebahu
Kamu : haha.. Kamu juga dulu pendek dan selalu menangis sekarang sudah tinggi dan terlihat sangat dewasa
Alvin : benarkah?
Kamu : ya..
Alvin : kudengar dari Arisa kamu jadian dengan si Idola remaja itu
Kamu : idola remaja?? Ohh.. Justin, iya kenapa?
Alvin : keren

Hening,

Kamu memandangi wajah Alvin, "suaranya dulu terdengar seperti suara perempuan.. Sekarang dia sudah sangat berubah" katamu dalam hati, tiba-tiba kamu merasakan ada yang aneh, dadamu berdetak kencang.. Kamu juga merasa sangat takut
"Ada apa ini?"

Alvin : Ri? Kamu kenapa wajahmu pucat
Kamu : aku juga ga tau.. Kenapa ya?
Alvin : aku antar ke kamar ya?
Kamu : boleh

Alvin mengantarmu masuk ke kamar, lalu dia kembali turun ke bawah.. Kamu memegangi dadamu,

Kamu : ada apa si?

Kamu meraih ponselmu dan menghubungi Shay

Kamu : Shay, gimana konsernya?? Lancar??
Shay : sangat lancar, tebak,tebak...
Kamu : apa?
Shay : Aku dipilih menjadi OLLG Justin!!
Kamu : *suara datar* oh,lalu?
Shay : aku sangat senang Sha!!
Kamu : aduh Shay, sinyalnya jelek maaf

Kamu memutuskan telepon lalu membanting ponselmu ke kasur dan membaringkan tubuhmu ke kasur itu,
kamu merasa ada yang bergetar di punggungmu

Kamu : hahahaha... Itu geli

Ternyata itu ponselmu, ada sms dari Justin

"Prisha? Ini aku Chris.. Kamu dimana?"

"Chris?? Aku di Indonesia"

"Benarkah??"

"Iya.. Kenapa?"

"Kapan kamu kembali ke Atl?"

"Lusa"

"Baguslah.. Justin bilang dia menunggumu"

"Baiklah, bisa berikan ponsel pada Justin aku mau mengobrol dengannya"

Tak ada balasan lagi, kamu sudah menunggu 2 jam lebih tetap tak ada balasan, kamupun tertidur karena terlalu lama menunggu

Kamu terbangun karena ada sms dari Justin, kamu membacanya

"Ini masih Chris, Justin dia sudah tertidur"

"Begitu... Kalau dia bangun nanti katakan aku mengunggu sms darinya"

"Baiklah"

Kamu melanjutkan tidurmu..

***

Singkat cerita, ini hari keberangkatanmu kembali ke Atl.. Ortumu cukup kecewa karena kamu cuma tinggal beberapa hari di Indonesia.. Kepulanganmu itu ada sedikit keistimewaan, karena Alvin akan melanjutkan sekolahnya di Atl, dia ikut denganmu.. Tentu kamu senang karena kamu bisa mengobrol dengannya di pesawat dan mengenang masa kecil dulu,

Tapi begitu sampai di Atl, kamu melihat Justin duduk di sebuah kursi di pintu kedatangan turis luar negri kamu memeluknya

Kamu : bagaimana kamu bisa tau?
Justin : kamu bilang kamu pulang hari ini kan? Jadi aku akan menjemputmu :)
Kamu : aku rindu senyumanmu itu
Justin : siapa laki-laki ini?
Kamu : oh, dia Alvin sepupu jauhku dia akan melanjutkan sekolah disini
Justin : oh
Alvin : aku Alvin, senang bertemu denganmu Justin Bieber
Justin : ya, aku juga

Kamu terus mengobrol dengan Alvin, Justin mulai merasa cemburu.. Dia mencoba menarik perhatianmu tapi gagal

Justin : Shawty..
Kamu : ya?
Justin : nanti malam datang ya ke Prom Nite di sekolah
Kamu : lo? Kita kan belum lulusan?
Justin : kaka kelas kan lulusan, pestanya juga terbuka secara umum
Kamu : oh baiklah

malamnya kamu mencoba untuk tampil sederhana dengan dress ungu muda selutut milikmu yang waktu itu di belikan Arisa, rambutmu dibuat agak bergelombang oleh Arisa.. Dia memang pandai untuk urusan mendandani.. Dan hasil karya Arisa itu berhasil membuat Justin terpesona

Justin : dandananmu sederhana tapi kamu sangat cantik Shawtyku
Kamu : thanks Justin :) kamu juga tampan

Justin mengajakmu untuk melakukan slow dance

Kamu : sudah kubilang dari dulu kan? Aku tak bisa berdansa
Justin : sst..

Kamu terpaksa menerima ajakan Justin, dia mendekatkan wajahnya ke wajahmu.. Jarak antara wajahmu dan Justin hanya beberapa senti, kalian terlihat paling romantis dibanding yang lainnya..

Selesai acara, kamu berlari keluar..

Kamu : aku rindu angin malam di Atlanta
Justin : tapi, apa kamu tak merindukan aku?
Kamu : tentu saja.. Asal kamu tau ya, aku selalu ingat denganmu
Justin : haha :D terdengar sedikit berlebihan
Kamu : tapi memang itu yang kurasakan,

Justin hanya tersenyum dia menggenggam tanganmu, dan mendekatkan wajahnya ke arah wajahmu, dan..... Justin menciummu lagi! (Kyaaa!!! >///<)

Kamu diam membeku, Justin tersenyum.. Wajahnya terlihat berubah sorot matanya juga terlihat sangat letih.. Kamu tersenyum tipis

Justin memelukmu erat sekali.. Kamu tak bisa melepaskannya,

"Baru kali ini aku melihat Justin seperti ini" katamu dalam hati

Justin : Shawty, maaf
Kamu : maaf?
Justin : maafkan aku
Kamu : maaf untuk apa?
Justin : aku menyukai orang lain
Kamu : a...apa?!

Kamu melepaskan pelukan Justin

Kamu : apa maksudmu?? Jangan bercanda itu tidak lucu sama sekali kau tau!!
Justin : aku serius,
Kamu : haha, itu sama sekali tidak lucu Justin
Justin : aku serius..

Kamu meneteskan air mata, dan berlari meninggalkan Justin

Kamu : Sial! Sial!!! SIAL!!!!

Sementara itu

Justin : maaf, Shawty aku sudah membohongimu, tapi aku harus melakukannya karena aku tak mau kamu tau soal ini

Kamu terduduk di kasurmu dan menangis, berulang kali Arisa dan tantemu mengetuk pintu kamarmu yang kamu kunci. Tapi tak kamu buka.. Baru kali ini kamu patah hati sampai sesakit ini

Kamu : dasar cowo ga punya hati!

kamu tak bisa menghentikan tangisanmu, karena lelah menangis kamu tertidur.

Paginya kamu terbangun, dan merasakan keningmu lebih panas dari sebelumnya

Kamu : kelihatannya aku sakit

Kamu turun ke bawah, dan melihat tantemu sedang memasak

Tante : kamu sudah bangun Sha?
Kamu : iya tan, maaf tak membukakan pintu semalam *duduk di meja makan
Tante : tidak apa sayang, tante tau perasaanmu sedang kacau saat itu *membelai rambutmu
Kamu : mana Arisa?
Tante : dia membeli susu di supermarket, badanmu hangat.. Kamu sakit Sha?
Kamu : kelihatannya
Tante : ya sudah, kamu istirahat saja ya? Agar senin depan bisa sekolah
Kamu : mmm

Kamu membaringkan kepalamu di meja makan, dan memandang keluar jendela di luar turun salju, Ting,Tong! Terdengar bunyi bel

Kamu : aku buka ya Tan

Kamu berjalan ke arah pintu depan, begitu kamu buka pintunya ternyata itu Justin

Kamu : apa?
Justin : hei..
Kamu : mau apa kesini?
Justin : aku mau mengantarkan ini untuk tantemu
Kamu : masuk dulu, tante sedang memasak
Justin : ada apa dengan matamu?
Kamu : tidak ada
Justin : apa kamu baru bangun tidur? *melangkah masuk
Kamu : tebak saja sendiri

Kamu ke dapur

Kamu : tan, tuh ada Justin.. Aku mau ke kamar untuk tidur, jangan suruh Justin untuk menyusulku ke kamar
Tante : oh..baiklah

Kamu masuk ke kamar, dan kembali berbaring di kasur lalu tertidur, selang beberapa puluh menit kamu merasa ada sesuatu yang dingin di kepalamu.. Kamu membuka matamu,
"Kompresan?" Katamu dalam hati
Kamu mendengar ada yang langkahan kaki seseorang yang mendekati kamarmu, kamu berpura-pura tidur

Dia : apa panasnya sudah turun ya?

"Ko suara laki-laki?? Bukan suara om lagi.. Siapa nih? Apa Alvin? Tapi, Alvin kan sibuk menyiapkan diri di hari pertama sekolah nanti..jangan-jangan..."

Kamu mengintip, benar dugaanmu dia Justin..

Kamu : kenapa kamu disini?
Justin : kamu sudah bangun? Tantemu menitipkanmu padaku.. Dia mengantarkan Alvin ke sekolah barunya nanti
Kamu : pulanglah, aku bisa mengurus diriku sendiri
Justin : tidak bisa, ini permintaan tantemu..
Kamu : mau tante,om,mama, atau permintaan papaku sekalipun aku tak peduli.. Kamu pulang saja, persiapkan dirimu untuk konser
Justin : anggap saja ini sebagai permintaan maafku untukmu
Kamu : I Don't Care Justin!
Justin : apa salahnya si?
Kamu : ini salah! Kenapa kamu tak kencan saja sana dengan orang yang kamu sukai itu!! Dia pasti cemburu kalau mendengar hal ini
Justin : sebenarnya itu hanya a...
Kamu : keluar!
Justin : dengarkan dulu Sha

Kamu bangkit, dan menarik Justin keluar dari kamarmu

Kamu : kamu boleh tetap disini tapi tidak masuk ke kamarku!! Paham?
Justin : dengarka..

Kamu menutup pintu dan menguncinya.. Airmatamu menetes.. Sementara itu, Justin berjalan lesu turun ke bawah

Justin : aku bodoh! Seharusnya aku bilang yang sejujurnya, tidak harus mengarang-ngarang cerita seperti kemarin

Kamu duduk di samping kasurmu dan menangis lagi,
"Tidak Cha, ini salah.. Apa gunanya kamu menangis?? Menangisi seseorang yang bahkan tak mencintaimu lagi.. Kamu tak boleh menangis Cha" kamu menghapus airmatamu, dan melirik secangkir coklat panas di meja belajarmu, kamu mendekatinya dan mencicipinya

Kamu : enak..

Kamu melihat ada secarik kertas tertempel di bawah cangkir itu dan membacanya

"Semoga kamu bisa bermimpi indah setelah meminum coklat ini :)

-Justin-"

Kamu meminumnya lagi, tak terasa airmatamu lagi-lagi meleleh

Kamu : kenapa kamu tetap baik padaku? Kenapa tak bersikap tak peduli padaku? Kau tau itu semakin membuatku menyayangimu

Sementara itu, Justin duduk di sebuah sofa di ruang tengah dan melihat-lihat fotomu di iPhone miliknya, semua foto wajahmu yang diambilnya tanpa sepengetahuanmu.. Sesekali dia tersenyum tipis melihat foto wajahmu..

Justin : aku yakin di luar sana tak ada yang memiliki senyuman seindah senyumanmu, dan tatapan selembut tatapanmu..

Kamu turun ke bawah, untuk mengembalikan cangkir yang kosong itu ke dapur, tak sengaja kamu melihat Justin terduduk di ruang tengah, setelah menaruh cangkir di dapur kamu berjalan perlahan ke ruang tengah dan melihat Justin sedang tertidur dengan iPhone yang masih menyala di tangannya

Kamu mengambil iPhone itu perlahan dan melihat video yang sedang di tonton Justin tadi, ternyata itu video yang kalian berdua buat di kelas dulu.. Kamu tersenyum melihat tingkah kalian berdua yang kelewat iseng itu.. Kamu duduk di sebelah Justin dan masih menonton Video itu

(Suara dari iPhone Justin)

Kamu : itu kamu rekam kan?
Justin : tidak aku sedang main game

Kamu menulis sebuah kata di papan tulis

Kamu : kamu tau apa artinya ini?
Justin : tidak apa itu?
Kamu : masa? Katanya bisa bahasa Jepang, masa ini saja tidak tau
Justin : serius aku tak tau
Kamu : ini itu dibaca Ai wo sodatete
Justin : apa artinya?
Kamu : Cinta yang mulai tumbuh
Justin : itu seperti kita kan?
Kamu : ya, bisa dibilang begitu

Justin terbangun dan melihatmu disampingnya

Justin : Prisha?
Kamu : eh, maaf.. Aku membangunkanmu?
Justin : sepertinya ketauan aku merekam saat itu
Kamu : sudah kuduga kamu memang merekamnya
Justin : :), aku suka melihatmu mengoceh di video itu bolehkah aku menyimpannya
Kamu : tentu, itu hakmu asalkan seseorang di sana tak cemburu nanti
Justin : seseorang disana?
Kamu : jangan pura-pura bodoh

Justin terdiam, dia berbaring di pangkuanmu dan menatapmu dalam sekali

Kamu : apa-apaan!
Justin : biarkan aku tetap disini.. Di dekatmu
Kamu : kenapa si?
Justin : karena mungkin aku tak bisa bertemu denganmu lagi nanti
Kamu : ngomong apa si! Kita kan satu kelas setiap hari bisa bertemu
Justin : bagaimana jika kita tak bisa bertemu lagi?
Kamu : kamu ngomong apaan si? Jangan bicara yang tidak-tidak
Justin : aku hanya bertanya
Kamu : pertanyaan bodoh

Justin bangkit, dan mencium keningmu

Justin : aku pamit pulang.. Sampai jumpa lagi,
Kamu : ini iPhonemu
Justin : ya, thanks untuk hari ini, aku menikmatinya
Kamu : apaan si?
Justin : sebelum aku pulang boleh aku melihat senyumanmu?
Kamu : hah?
Justin : bisa?

Kamu tersenyum terpaksa, Justin mencubit pipimu

Justin : yang benar..
Kamu : itu sudah senyum kan?
Justin : itu bukan senyuman Prisha yang aku kenal.. Apa perlu aku melakukan ini

Justin menggelitiki lehermu

Kamu : HEI!! Hahahaha... Hentikan

Justin tak mendengarkanmu, dia terus menggelitiki lehermu, tak sengaja Justin tersandung bagian lantai yang lebih tinggi dan terjatuh menimpamu

Deg! Wajah kalian sangat dekat.. Suasana hening, Justin tersadar dan bengkit lalu membantumu bangun,

Kamu : thanks
Justin : aku pulang ya..
Kamu : mm
Justin : kalau ada apa-apa telepon saja aku akan kembali kemari
Kamu : :)

Justin memotretmu

Kamu : Hei!!
Justin : tadi itu senyuman yang aku tunggu dari tadi..
Kamu : hapus!
Justin : tidak,
Kamu : hapus Justin!!!
Justin : tidak mau.. Sampai jumpa
Kamu : awas ya.. Kalau nanti ketemu lagi, kamu akan kuhukum
Justin : hukum saja aku tak takut :P

Justin berjalan keluar kamarmu,tak lama kamu merasakan ponselmu bergetar di saku jaketmu, ada sms dari Justin "I Love You Shawty"

Kamu : cowo ini kenapa si?

Kamu tak membalasnya dan kembali ke kamar untuk melanjutkan tidurmu

Singkat cerita, kegiatan belajar mengajar sudah kembali di laksanakan tapi seperti biasa Justin tidak masuk, setelah hampir satu bulan tidak masuk dia baru kembali masuk,

Kamu : darimana saja kamu?

Justin terduduk lesu

Justin : dari rumah
Kamu : --"
Justin : miss U
Kamu : kenapa aku? Harusnya kan bukan aku yang kamu rindukan
Justin : aku tidak peduli, yang jelas aku merindukanmu
Kamu : :P
Justin : :)

Saat jam pulang kamu melihat Justin sedang mengobrol dengan Shay di ruang klub basket kamu tak sengaja menguping pembicaraan mereka berdua

Shay : apa benar ginjalmu bermasalah?
Justin : ya.. Tapi sekarang sudah tidak apa-apa
Shay : benar?? Seharusnya kamu banyak istirahat
Justin : aku tidak apa-apa Shay,
Shay : bukan begitu masalahnya..
Justin : *memotong aku sudah sembuh sekarang, tenang saja
Shay : ya, aku tau itu... Tapi, seharusnya kamu banyak istirahat bukannya sekolah dan melakukan kegiatan klub seperti ini kan?
Justin : kalau aku tak masuk hari ini aku tak bisa melihat wajah Prisha
Shay : dasar kau ini *memukul lengan Justin pelan
Justin : benarkan?
Shay : haha.. Ya kamu benar

Kamu bingung mendengar percakapan mereka, "sejak kapan ginjal Justin bermasalah?"

Shay : ngomong-ngomong apa Prisha tau soal ini?
Justin : tidak, aku merahasiakannya..
Shay : kenapa? Dia kan calon istrimu
Justin : *memerah apa-apaan si?
Shay : hei, aku hanya bercanda jangan memerah seperti itu dong
Justin : candaan yang tidak lucu
Shay : haha :D

Karen : Sha-Sha!!! Ngapain disini
Kamu : Karen!!
Justin : Prisha? Sejak kapan kamu disitu?
Kamu : sejak tadi
Justin : kamu dengar sesuatu?
Kamu : tentu, kalau begitu untuk apa aku memiliki telinga
Shay : kabar cepat sekali menyebar
Karen : kabar apa? Aku tidak tau apa-apa
Shay : kamu ketinggalan kereta.. Karen, kita pulang bareng ya,
Karen : Oh, ayo! Tapi traktir es krim ya?
Shay : tapi hanya semangkuk awas kalau minta tambah
Karen : satu mangkuk saja
Shay : bagus,bagus
Karen : maksudnya hanya satu mangkuk saja tambahnya
Shay : karen!!
Karen : maaf, hanya bercanda

Shay dan Karen semakin lama semakin jauh, dan menghilang di belokan.. Tersisa kamu dan Justin di ruang klub basket

Justin : aku harus kembali ke lapang sebelum pelatih memarahiku, see you Shawty
Kamu : mm

Justin meninggalkanmu ke lapang, kamu penasaran dan ingin membuktikan percakapan Justin dan Shay tadi.. Kamu coba untuk membongkar isi tas Justin..

Kamu : ini obat yang waktu itu... Ternyata aku salah lihat itu bukan obat untuk penderita kanker.. Syukurlah

Kamu menemukan sesuatu di saku celana seragam Justin

Kamu : cincin??

Tak lama kamu mendengar suara Chris yang semakin lama semakin dekat, kamu langsung memasukan cincin itu ke saku celana Justin,

Chris : Prisha?
Kamu : hei Chris
Chris : kenapa disini? Justinnya kan di lapang?
Kamu : eh, aku baru mau menyusul
Chris : oh,
Kamu : aku pergi dulu ya, daah!

Kamu berjalan menuju lapang,

"Cincin apa tadi?" Katamu dalam hati

No comments:

Post a Comment