Kamu : aku mau
Cody : a..apa? Tak terdengar??
kamu : aku mau jadi kekasihmu *sedikit berteriak
Wajah Justin langsung pucat, Cody tersenyum bahagia dan memelukmu..
Justin : Shit!!
Justin meninggalkan pesta, dan menuju parkiran lalu duduk di atas seg way-nya.. Dia menangis disana..
Kamu menghabiskan waktu bersama Cody, bercanda, dan menyanyi bersamanya.. Cody juga mengajarkanmu bermain gitar..
Kamu pamit pulang, Cody minta maaf karena tak bisa mengantarmu, dia masih ada urusan. Kamu mengangguk, lalu meninggalkan pesta, dan melihat Justin terduduk lesu di atas seg way-nya.. Kamu iseng menghampirinya.
Kamu : halo Tuan berambut coklat!
Justin mengangkat wajahnya yang tertunduk, kamu kaget karena ini pertama kalinya kamu melihat Justin menangis
Kamu : kenapa?? Kamu kenapa?? Kenapa menangis?
Justin : aku baru saja di tolak oleh Gadis yang sangat kucintai
Kamu : benarkah?? Bodoh sekali gadis itu menolak bintang besar sepertimu :p
"Itu kamu bodoh!" Kata Justin dalam hati.
Justin : haha ya, dia memang bodoh.. Ceroboh, selalu mengejekku setiap hari, berebut bangku,dan.. Bekerja di tempat yang sama
Kamu : beruntung sekali dia :)
Justin : ya, sangat beruntung.. Arin, aku ada permintaan
Kamu : apa?
Justin : boleh aku memelukmu? Malam ini saja.. Aku mohon
Kamu : tak usah memohon.. Ya, boleh
Justin tersenyum, lalu memelukmu.. Kamu mengelus punggungnya.
"Harusnya aku bisa merasakan pelukanmu ini setiap hari, My Shawty" katanya dalam hati
"Semoga kamu bisa temukan gadis yang lebih baik dari gadis itu nanti Justin, kamu cowo yang sempurna pasti banyak gadis yang ingin jadi kekasihmu" katamu dalam hati
Cody : a..apa? Tak terdengar??
kamu : aku mau jadi kekasihmu *sedikit berteriak
Wajah Justin langsung pucat, Cody tersenyum bahagia dan memelukmu..
Justin : Shit!!
Justin meninggalkan pesta, dan menuju parkiran lalu duduk di atas seg way-nya.. Dia menangis disana..
Kamu menghabiskan waktu bersama Cody, bercanda, dan menyanyi bersamanya.. Cody juga mengajarkanmu bermain gitar..
Kamu pamit pulang, Cody minta maaf karena tak bisa mengantarmu, dia masih ada urusan. Kamu mengangguk, lalu meninggalkan pesta, dan melihat Justin terduduk lesu di atas seg way-nya.. Kamu iseng menghampirinya.
Kamu : halo Tuan berambut coklat!
Justin mengangkat wajahnya yang tertunduk, kamu kaget karena ini pertama kalinya kamu melihat Justin menangis
Kamu : kenapa?? Kamu kenapa?? Kenapa menangis?
Justin : aku baru saja di tolak oleh Gadis yang sangat kucintai
Kamu : benarkah?? Bodoh sekali gadis itu menolak bintang besar sepertimu :p
"Itu kamu bodoh!" Kata Justin dalam hati.
Justin : haha ya, dia memang bodoh.. Ceroboh, selalu mengejekku setiap hari, berebut bangku,dan.. Bekerja di tempat yang sama
Kamu : beruntung sekali dia :)
Justin : ya, sangat beruntung.. Arin, aku ada permintaan
Kamu : apa?
Justin : boleh aku memelukmu? Malam ini saja.. Aku mohon
Kamu : tak usah memohon.. Ya, boleh
Justin tersenyum, lalu memelukmu.. Kamu mengelus punggungnya.
"Harusnya aku bisa merasakan pelukanmu ini setiap hari, My Shawty" katanya dalam hati
"Semoga kamu bisa temukan gadis yang lebih baik dari gadis itu nanti Justin, kamu cowo yang sempurna pasti banyak gadis yang ingin jadi kekasihmu" katamu dalam hati
Besoknya kamu kembali bekerja di Bakery dengan Jason (Justin) seperti biasa, Justin berusaha untuk berlaku seperti tak terjadi apapun..
Kamu : hei, kamu tau? Sejak kamu kerja disini..kamu punya fans :)
Justin : siapa? *sibuk membungkus kue
Kamu : namanya Diza, cantik lo... Kalo aku cowo aku pasti naksir
Justin : haha.. Sebentar,Diza??
Kamu : *mengangguk* kenapa??
Justin : *berbalik dan bersandar di meja kasir* rasanya aku pernah dengar nama itu... Dimana ya?
Kamu : ah, itu dia!
Kamu menunjuk seorang gadis bertubuh kecil,berponi,rambutnya tergerai panjang.. Dia sangat manis.. Dia mendekati meja kasir, dan memberikan rotinya pada Justin untuk di bungkus
Kamu : Jasonnya sudah masuk tuh ;)
Diza : ssst... Ka Arin *memerah
Justin tersenyum kearahnya, Diza langsung membuang muka.. Dia memerah
Kamu : ciiee.... Yang Fallin' in love
Diza : kaka...
Kamu : haha :D Jason, berikan kuenya
Justin : ko aku?? Aww!! *kamu menginjak kakinya
Diza : kenapa?
Justin : eh, enggak *menatapmu tajam* ini... Terima kasih *tersenyum*
Diza mengambil kuenya, lalu pergi.. Justin memegangi kakinya
Kamu : maaf, habisnya kamu seperti itu
Justin : habisnyaaaa....
Kamu : ayo!ayo!! Kembali bekerja!!!
Kamu dan Justin kembali bekerja, sore harinya kamu melihat Cody mampir, dia tak sendiri ada beberapa temannya yang ikut serta tapi, rata-rata mereka semua laki-laki..
Cody : Riri!!! Hari ini ada acara??
Kamu : tidak ada.. Kenapa?
Kamu mengobrol dengan Cody, toko agak sepi sore itu.. Justin memalingkan wajahnya, dia tak mau melihatmu dan Cody sedang bersama-sama...
Cody : kutunggu di pantai ya?
Kamu : eh?? Emm... Ok
Cody : C'mon Guys!! Let's party!!
Cody dan teman-temannya keluar dan berangkat menuju pantai.. Semua pegawai bersiap untuk pulang karena ini waktunya tutup.. Kamu menghampiri Justin yang duduk di sebuah kursi dan menatap jalanan dengan tatapan kosong.
Kamu : ko lesu? Ada apa Jason?
Justin : eh.. Tak ada :)
Kamu : kamu ikut saja ke pantai... Kita pesta :D
Justin : ga makasih :) aku mau pulang saja
Kamu : kalau begitu aku marah
Justin : a..apa?
Kamu : anggap saja ini hadiah dari boss.. Ayo!
Justin : baiklah kalau kamu memaksa bu Boss *mengacak-acak rambutmu
Kamu membalas Justin, kalian jadi bercanda..
Justin : eh.. Awas, aku mau jatuh nih..
Kamu : jatuhnya ke bawah ini ga.. Waa!!
Justin terjatuh ke sebuah sofa dekat pintu keluar, kamu menimpanya, wajah kalian saling dekat..kamu bangkit dan minta maaf padanya
Kamu : maaf, aku tak mendengarkanmu
Justin : tak apa-apa.. Kamu tak terluka kan?
Kamu : tidak.. Makasih :)
Justin : untuk apa?
Kamu : tidak ada .. Ayo! Kita ke pantai!!
Kamu ke pantai bersama Justin, kalian terus bercanda sepanjang perjalanan.. Hari itu hari terakhir musim dingin, salju juga mulai mencair. Jadi jalanan agak becek..
Singkat cerita, kalian sampai di pantai.. Cody mendekatimu dia menyapa Justin
Cody : hey.. Riri siapa dia??
Kamu : dia?? Teman kerjaku namanya Jason, aku pernah ceritakan padamu kan?
Cody : ooh.. Dia... Hei, aku Cody :)
Justin : *suara datar + muka BT* Jason
Cody : selamat bergabung dalam pesta, Ri... Ayo!! *menarik tanganmu
Kamu : ayo Jason jangan sungkan, kita senang-senang
Kamu main dengan Cody, sementara Jason mengobrol dengan beberapa gadis yang ada disana.. Lelah bermain dengan Cody kamupun duduk di samping salah seorang teman Cody sebut saja David
David : cape ya??
Kamu : betul! Cody larinya cepet banget --"
David : hahaha... Temanmu itu mirip seseorang lo
Kamu : Jason??
David : ya, dia..
Kamu : mirip siapa??
David : JB.. Perhatikan saja wajahnya
Kamu memperhatikan wajah Jason dari jauh, kamu memang sudah lama tau, tapi tetap saja rasanya ada yang aneh di diri Jason dan Justin.. Kamu tak tau apa itu, yang jelas kamu ingin mengetahuinya segera.. David beranjak, dia mengambil sesuatu di mobil van-nya.. Cody duduk di sebelahmu dia tersenyum manis
Kamu : apa si?
Cody : kamu cantik
Kamu : haha.. Kirain apa,
Cody : mana David? *celingak-celinguk
Kamu : kembali ke van-nya
Tak lama David kembali dengan sebuah krat di tangannya, krat itu berisi 10 botol soda botolan.. Yang semuanya berisi campuran antara Coca cola, dan Fanta. Justin dan yang lainnya ikut bergabung karena kamu panggil.. Kalian meninumnya bersama-sama..
Kamu : cheeers!!
Sore itu jadi hari yang terbaik dalam hidupmu, pasalnya ini kali pertamanya kamu menghabiskan waktu di pantai pada hari terakhir musim dingin, kamu beranjak dan mengambil sesuatu.. Kamu membawa jam tangan yang akan kamu berikan untuk Cody. Justin menatapmu lekat-lekat
Cody : Jason kan?
Justin : ya, ada apa?
Cody : kau tau? Kau mirip dengan JB :D
Justin : banyak yang berkata seperti itu
Cody : haha dan tanpa kacamata itu, kau pasti sudah dikira JB.. Apa jangan-jangan kau.....
Justin : a..apa?
Cody : kamu Justin??
Justin : mana mungkin! I..itu tidak benar
Cody : lagipula aku hanya bercanda *merangkul Justin
Kamu kembali dengan sebuah kotak kecil di tanganmu... Melihat Justin dan Cody akrab kamu menghampiri mereka
Kamu : aduh,aduhh... Mesra sekali kalian berdua xD
Cody : HAH!!! Memangnya aku Maho!!?
Justin : kamu sembarangan saja!
Kamu : habisnya, baru ketemu kalian langsung akrab, aku cemburu *menahan tawa
Cody dan Justin : ga lucu
Kamu : kompak lagi!! Kalian jodoh!!! *tertawa lepas
Cody berdiri, dan merangkulmu sambil tersenyum lembut.. Raut wajah Justin langsung berubah,
Cody : apa itu? *menunjuk kotak yang kamu pegang
Kamu : emm... Aku baru beli ini tadi pagi, aku harap kamu suka *membuka kotak itu
Cody : ini.. Keren!!! *mengambil jam tangan itu, dan mengangkatnya tinggi-tinggi
Kamu hanya tersenyum malu..
David : aku ga di beliin *pura-pura cemberut
Kamu tertawa melihat tingkahnya, Cody langusng melepaskan jam tangan yang di pakainya dan menggantinya dengan jam tangan pemberianmu.. Justin semakin cemburu melihatnya..
"Beruntung sekali anak itu" katanya dalam hati
Cody : dunia harus tau hal ini!
Kamu : ya ampun di kasih jam tangan aja segirang ini, apalagi aku kasih mobil coba :p
Cody : aku langsung terbang ke bulan :D
Kamu : ada-ada saja kamu *memukul lengan Cody pelan
Justin berpamitan pulang, amarahnya sudah hampir sedikit lagi akan meledak.. Kamu awalnya menahannya, tapi Justin bilang dia ada urusan lain, kamupun membiarkannya pergi.
Justin berlari menuju danau biasa dia melampiaskan semua perasaannya, begitu sampai dia berteriak sekencang-kencangnya..
Justin : kenapa harus dengan Cody!!! Memang lebih baik daripada dengan salah satu sahabatku, tapi.. Apa tak ada cowo lain yang bisa membuatnya pergi dari hadapanku???
Justin terduduk, kepalanya menunduk.. Ada seorang gadis yang sangat cantik mendekatinya, dan mencoba menenangkannya, Justin mengangkat kepalanya.. Gadis itu tersenyum manis
Diza : ada apa Jason??
Justin : aku bukan Jason,
Diza : lo??
Justin : aku bukan Jason, aku Justin Bieber *melepaskan kacamatanya
Diza terkejut, dia tak menyangka kalau Jason itu Justin Bieber..
Diza : kamu tidak sedang bercanda kan?
Justin : tidak, aku serius..
Diza : tapi bagaimana bisa kamu.......
Justin : ceritanya sangat panjang za
Diza : tak apa, aku akan mendengarkanmu
Justin menceritakan semuanya, lalu curhat tentang perasaannya saat ini, Diza mendengarkan dengan sangat perhatian..
Justin : maaf, jadi curhat *tertunduk
Diza : tak apa, asalkan itu bisa membuatmu lebih baik :)
Justin : makasih... Kamu gadis yang baik, tak seperti yang lainnya.. Kalau bertemu denganku mereka akan menjerit
Diza : jujur ya.. Aku itu Haterz mu tapi.. Ya... Karna aku mengenal Jason yang ternyata Jason itu kamu.. Aku rasa aku akan jadi Beliebers juga :D
Justin : haha..
Diza : apa yang kamu lakukan disini? Apa kamu sering kemari?
Justin : ya.. Ini tempat favoritku :)
Diza : oh..sama denganku.. Kalau kesal aku sering kemari
Justin : ya, sama denganku
Justin mengobrol dengan Diza sampai lupa waktu, dia melirik jam tangannya begitu juga dengan Diza
Justin dan Diza : maaf aku harus pulang
Suasana hening sebentar, lalu terpecah karena Justin tertawa cukup keras.. Dizapun begitu.. Mereka saling berpamitan dan bertukar nomor HP.. Lalu pulang ke rumah masig-masing
Sementara itu, kamu sibuk video chat dengan Cody lewat laptop milik kakamu. Kalian bercanda terus.. Kamu tertawa sampai menangis..
Cody : Ri, nanti temui aku di... (Alamat disamarkan)
Kamu : ok ;)
Justin sedang mengobrol dengan Diza lewat telepon
Justin : za, malam ini kita ketemu ya?
Diza : emm.. Boleh, dimana?
Justin : di .... (Alamat disamarkan)
Ternyata alamat yang diberikan Justin dan Cody adalah tempat yang sama, itu sebuah taman yang selalu cocok untuk dijadikan tempat kencan, kamu sampai lebih dulu daripada Cody, malam itu kamu memakai, kaus warna merah muda,jaket putih susu, Jeans selutut, dan sneakers.. Dari kejauhan kamu melihat sesosok cowo yang tak asing lagi. Ya, itu Justin... Dia duduk di sebuah bangku, seperti menunggu seseorang.. Tak lama datang seorang gadis yang sepertinya kamu sangat mengenalnya dia Diza
"Sejak kapan Justin kenal dengan Diza, itu Justin kan? Bukan Jason?" Katamu dalam hati.
Cody mengejutkanmu dari belakang, dia memakai kaus putih, Jaket merah muda, jeans putih, dan sepatu warna merah.. Kalian seperti janjian memakai pakaian itu.. Padahal tidak sama sekali. Kalian mengobrol disana.
Cody mengajakmu membeli eskrim, padahal itu malam yang cukup dingin, kamu meng-iya-kan permintaannya. Hal itu berbarengan dengan Justin, tapi kebalikannya jika kamu Cody yang meminta, tapi kalau Justin Diza yang memintanya. Akhirnya kalian bertemu di stand es krim itu.. Justin keliatan panik karena tak membawa kacamatanya. Dia pun meminta Diza untuk menyembunyikan identitasnya, Diza menurut.. Kamu dan Justin bersebelahan.. Kamu melihat ke arahnya
Kamu : kamu Jason kan?
Justin bingung harus berkata apa.. Di tambah Cody yang menatapnya curiga..
Kamu : aku bingung, kamu Jason atau Justin
Cody : memangnya kenapa Ri?
Kamu : aku mau menyapanya, Diza? Dia Jason kan?
Diza bingung mau menjawab apa.. Justin minta izin pada Cody untuk bicara denganmu berdua saja. Cody mengangguk tanda dia setuju.
Justin mengajakmu ke tempat yang agak sepi.. Dia membuka tudungnya,
Kamu : Justin toh
Justin : ya, aku Justin tapi aku juga Jason
Kamu : maksudnya?
Justin : Jason yang selama ini kamu kenal itu aku...
Kamu : a..apa?! Leluconmu tidak lucu Justin
Justin : serius.. Jason itu aku
Kamu : jadi kau menipuku?
Justin : bukan, aku takut dimarahi karena menabrakmu waktu itu jadi aku...
Kamu : bukan berarti kamu harus membohongiku kan?
Justin : maaf, aku...
Kamu : sikap pengecut macam apa itu?
Justin : maaf Ri.. Aku.. Aku bisa jelaskan
Kamu : jangan memanggilku seperti itu?! Aku tidak suka?!
Justin : kenapa?? Salah ya???
Kamu : sangat salah!!!!
Justin : kenapa? Aku mencintaimu bodoh!!!
Kamu : aku tak mau dengar!!! Pergi, mulai besok jangan temui aku di Bakery lagi, mengerti?
Justin : apa maksudmu??
Kamu : apa aku harus mengatakannya dengan terperinci?? Kamu di pecat!!!!
Kamu meninggalkan Justin, dia masih mematung di taman itu.. Dia mengacak-acak rambutnya.. Kamu kembali ke Cody, dengan berlinangan air mata.
Cody : ada apa Ri?? Kenapa kamu menangis?? *menyeka air matamu
Kamu : dia menipuku..
Kamu menangis sejadi-jadinya, Cody memelukmu dan mencoba menenangkanmu... Sementara itu, Diza menghampiri Justin
Diza : kamu katakan yang sejujurnya?
Justin : biarkan aku sendiri.. Sebelum aku membentakmu
Diza : tak apa bentak saja aku.. Akan kudengarkan
Justin : kamu apa-apaan si?
Diza : lakukan asal itu bisa membuatmu lebih baik!
Justin : apa maksudmu?
Diza : tak apa lakukan saja!! Akan kudengarkan.. Tenang saja
Justin : atas dasar apa kau lakukan itu?
Diza : karena aku mencintaimu! Itu salah?
Justin terdiam.. Dia menunduk
Justin : maaf za.. Aku mau pulang, aku lelah
Diza : aku juga..
Justin pulang ke rumahnya, di perjalanan dia tak berkonsentrasi.. Dia mengerem mobilnya sebelum dia mengalami kecelakaan, dan memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, tak lama dia melihat kamu dan Cody pulang.. Dia kesal, tak sengaja dia menginjak gas di mobilnya hinggan menabrak mobil kalian berdua..
Cody : apaan si?!
Kamu : siapa si?? Ga punya mata kali ya
Justin panik, dan berusaha menghindar, saat Cody akan keluar dari mobil, dia melihat sebuah truk, dia meminggirkan mobilnya, sementara Justin yang tak melihatnya, terus melaju hingga
Kamu : hei, kamu tau? Sejak kamu kerja disini..kamu punya fans :)
Justin : siapa? *sibuk membungkus kue
Kamu : namanya Diza, cantik lo... Kalo aku cowo aku pasti naksir
Justin : haha.. Sebentar,Diza??
Kamu : *mengangguk* kenapa??
Justin : *berbalik dan bersandar di meja kasir* rasanya aku pernah dengar nama itu... Dimana ya?
Kamu : ah, itu dia!
Kamu menunjuk seorang gadis bertubuh kecil,berponi,rambutnya tergerai panjang.. Dia sangat manis.. Dia mendekati meja kasir, dan memberikan rotinya pada Justin untuk di bungkus
Kamu : Jasonnya sudah masuk tuh ;)
Diza : ssst... Ka Arin *memerah
Justin tersenyum kearahnya, Diza langsung membuang muka.. Dia memerah
Kamu : ciiee.... Yang Fallin' in love
Diza : kaka...
Kamu : haha :D Jason, berikan kuenya
Justin : ko aku?? Aww!! *kamu menginjak kakinya
Diza : kenapa?
Justin : eh, enggak *menatapmu tajam* ini... Terima kasih *tersenyum*
Diza mengambil kuenya, lalu pergi.. Justin memegangi kakinya
Kamu : maaf, habisnya kamu seperti itu
Justin : habisnyaaaa....
Kamu : ayo!ayo!! Kembali bekerja!!!
Kamu dan Justin kembali bekerja, sore harinya kamu melihat Cody mampir, dia tak sendiri ada beberapa temannya yang ikut serta tapi, rata-rata mereka semua laki-laki..
Cody : Riri!!! Hari ini ada acara??
Kamu : tidak ada.. Kenapa?
Kamu mengobrol dengan Cody, toko agak sepi sore itu.. Justin memalingkan wajahnya, dia tak mau melihatmu dan Cody sedang bersama-sama...
Cody : kutunggu di pantai ya?
Kamu : eh?? Emm... Ok
Cody : C'mon Guys!! Let's party!!
Cody dan teman-temannya keluar dan berangkat menuju pantai.. Semua pegawai bersiap untuk pulang karena ini waktunya tutup.. Kamu menghampiri Justin yang duduk di sebuah kursi dan menatap jalanan dengan tatapan kosong.
Kamu : ko lesu? Ada apa Jason?
Justin : eh.. Tak ada :)
Kamu : kamu ikut saja ke pantai... Kita pesta :D
Justin : ga makasih :) aku mau pulang saja
Kamu : kalau begitu aku marah
Justin : a..apa?
Kamu : anggap saja ini hadiah dari boss.. Ayo!
Justin : baiklah kalau kamu memaksa bu Boss *mengacak-acak rambutmu
Kamu membalas Justin, kalian jadi bercanda..
Justin : eh.. Awas, aku mau jatuh nih..
Kamu : jatuhnya ke bawah ini ga.. Waa!!
Justin terjatuh ke sebuah sofa dekat pintu keluar, kamu menimpanya, wajah kalian saling dekat..kamu bangkit dan minta maaf padanya
Kamu : maaf, aku tak mendengarkanmu
Justin : tak apa-apa.. Kamu tak terluka kan?
Kamu : tidak.. Makasih :)
Justin : untuk apa?
Kamu : tidak ada .. Ayo! Kita ke pantai!!
Kamu ke pantai bersama Justin, kalian terus bercanda sepanjang perjalanan.. Hari itu hari terakhir musim dingin, salju juga mulai mencair. Jadi jalanan agak becek..
Singkat cerita, kalian sampai di pantai.. Cody mendekatimu dia menyapa Justin
Cody : hey.. Riri siapa dia??
Kamu : dia?? Teman kerjaku namanya Jason, aku pernah ceritakan padamu kan?
Cody : ooh.. Dia... Hei, aku Cody :)
Justin : *suara datar + muka BT* Jason
Cody : selamat bergabung dalam pesta, Ri... Ayo!! *menarik tanganmu
Kamu : ayo Jason jangan sungkan, kita senang-senang
Kamu main dengan Cody, sementara Jason mengobrol dengan beberapa gadis yang ada disana.. Lelah bermain dengan Cody kamupun duduk di samping salah seorang teman Cody sebut saja David
David : cape ya??
Kamu : betul! Cody larinya cepet banget --"
David : hahaha... Temanmu itu mirip seseorang lo
Kamu : Jason??
David : ya, dia..
Kamu : mirip siapa??
David : JB.. Perhatikan saja wajahnya
Kamu memperhatikan wajah Jason dari jauh, kamu memang sudah lama tau, tapi tetap saja rasanya ada yang aneh di diri Jason dan Justin.. Kamu tak tau apa itu, yang jelas kamu ingin mengetahuinya segera.. David beranjak, dia mengambil sesuatu di mobil van-nya.. Cody duduk di sebelahmu dia tersenyum manis
Kamu : apa si?
Cody : kamu cantik
Kamu : haha.. Kirain apa,
Cody : mana David? *celingak-celinguk
Kamu : kembali ke van-nya
Tak lama David kembali dengan sebuah krat di tangannya, krat itu berisi 10 botol soda botolan.. Yang semuanya berisi campuran antara Coca cola, dan Fanta. Justin dan yang lainnya ikut bergabung karena kamu panggil.. Kalian meninumnya bersama-sama..
Kamu : cheeers!!
Sore itu jadi hari yang terbaik dalam hidupmu, pasalnya ini kali pertamanya kamu menghabiskan waktu di pantai pada hari terakhir musim dingin, kamu beranjak dan mengambil sesuatu.. Kamu membawa jam tangan yang akan kamu berikan untuk Cody. Justin menatapmu lekat-lekat
Cody : Jason kan?
Justin : ya, ada apa?
Cody : kau tau? Kau mirip dengan JB :D
Justin : banyak yang berkata seperti itu
Cody : haha dan tanpa kacamata itu, kau pasti sudah dikira JB.. Apa jangan-jangan kau.....
Justin : a..apa?
Cody : kamu Justin??
Justin : mana mungkin! I..itu tidak benar
Cody : lagipula aku hanya bercanda *merangkul Justin
Kamu kembali dengan sebuah kotak kecil di tanganmu... Melihat Justin dan Cody akrab kamu menghampiri mereka
Kamu : aduh,aduhh... Mesra sekali kalian berdua xD
Cody : HAH!!! Memangnya aku Maho!!?
Justin : kamu sembarangan saja!
Kamu : habisnya, baru ketemu kalian langsung akrab, aku cemburu *menahan tawa
Cody dan Justin : ga lucu
Kamu : kompak lagi!! Kalian jodoh!!! *tertawa lepas
Cody berdiri, dan merangkulmu sambil tersenyum lembut.. Raut wajah Justin langsung berubah,
Cody : apa itu? *menunjuk kotak yang kamu pegang
Kamu : emm... Aku baru beli ini tadi pagi, aku harap kamu suka *membuka kotak itu
Cody : ini.. Keren!!! *mengambil jam tangan itu, dan mengangkatnya tinggi-tinggi
Kamu hanya tersenyum malu..
David : aku ga di beliin *pura-pura cemberut
Kamu tertawa melihat tingkahnya, Cody langusng melepaskan jam tangan yang di pakainya dan menggantinya dengan jam tangan pemberianmu.. Justin semakin cemburu melihatnya..
"Beruntung sekali anak itu" katanya dalam hati
Cody : dunia harus tau hal ini!
Kamu : ya ampun di kasih jam tangan aja segirang ini, apalagi aku kasih mobil coba :p
Cody : aku langsung terbang ke bulan :D
Kamu : ada-ada saja kamu *memukul lengan Cody pelan
Justin berpamitan pulang, amarahnya sudah hampir sedikit lagi akan meledak.. Kamu awalnya menahannya, tapi Justin bilang dia ada urusan lain, kamupun membiarkannya pergi.
Justin berlari menuju danau biasa dia melampiaskan semua perasaannya, begitu sampai dia berteriak sekencang-kencangnya..
Justin : kenapa harus dengan Cody!!! Memang lebih baik daripada dengan salah satu sahabatku, tapi.. Apa tak ada cowo lain yang bisa membuatnya pergi dari hadapanku???
Justin terduduk, kepalanya menunduk.. Ada seorang gadis yang sangat cantik mendekatinya, dan mencoba menenangkannya, Justin mengangkat kepalanya.. Gadis itu tersenyum manis
Diza : ada apa Jason??
Justin : aku bukan Jason,
Diza : lo??
Justin : aku bukan Jason, aku Justin Bieber *melepaskan kacamatanya
Diza terkejut, dia tak menyangka kalau Jason itu Justin Bieber..
Diza : kamu tidak sedang bercanda kan?
Justin : tidak, aku serius..
Diza : tapi bagaimana bisa kamu.......
Justin : ceritanya sangat panjang za
Diza : tak apa, aku akan mendengarkanmu
Justin menceritakan semuanya, lalu curhat tentang perasaannya saat ini, Diza mendengarkan dengan sangat perhatian..
Justin : maaf, jadi curhat *tertunduk
Diza : tak apa, asalkan itu bisa membuatmu lebih baik :)
Justin : makasih... Kamu gadis yang baik, tak seperti yang lainnya.. Kalau bertemu denganku mereka akan menjerit
Diza : jujur ya.. Aku itu Haterz mu tapi.. Ya... Karna aku mengenal Jason yang ternyata Jason itu kamu.. Aku rasa aku akan jadi Beliebers juga :D
Justin : haha..
Diza : apa yang kamu lakukan disini? Apa kamu sering kemari?
Justin : ya.. Ini tempat favoritku :)
Diza : oh..sama denganku.. Kalau kesal aku sering kemari
Justin : ya, sama denganku
Justin mengobrol dengan Diza sampai lupa waktu, dia melirik jam tangannya begitu juga dengan Diza
Justin dan Diza : maaf aku harus pulang
Suasana hening sebentar, lalu terpecah karena Justin tertawa cukup keras.. Dizapun begitu.. Mereka saling berpamitan dan bertukar nomor HP.. Lalu pulang ke rumah masig-masing
Sementara itu, kamu sibuk video chat dengan Cody lewat laptop milik kakamu. Kalian bercanda terus.. Kamu tertawa sampai menangis..
Cody : Ri, nanti temui aku di... (Alamat disamarkan)
Kamu : ok ;)
Justin sedang mengobrol dengan Diza lewat telepon
Justin : za, malam ini kita ketemu ya?
Diza : emm.. Boleh, dimana?
Justin : di .... (Alamat disamarkan)
Ternyata alamat yang diberikan Justin dan Cody adalah tempat yang sama, itu sebuah taman yang selalu cocok untuk dijadikan tempat kencan, kamu sampai lebih dulu daripada Cody, malam itu kamu memakai, kaus warna merah muda,jaket putih susu, Jeans selutut, dan sneakers.. Dari kejauhan kamu melihat sesosok cowo yang tak asing lagi. Ya, itu Justin... Dia duduk di sebuah bangku, seperti menunggu seseorang.. Tak lama datang seorang gadis yang sepertinya kamu sangat mengenalnya dia Diza
"Sejak kapan Justin kenal dengan Diza, itu Justin kan? Bukan Jason?" Katamu dalam hati.
Cody mengejutkanmu dari belakang, dia memakai kaus putih, Jaket merah muda, jeans putih, dan sepatu warna merah.. Kalian seperti janjian memakai pakaian itu.. Padahal tidak sama sekali. Kalian mengobrol disana.
Cody mengajakmu membeli eskrim, padahal itu malam yang cukup dingin, kamu meng-iya-kan permintaannya. Hal itu berbarengan dengan Justin, tapi kebalikannya jika kamu Cody yang meminta, tapi kalau Justin Diza yang memintanya. Akhirnya kalian bertemu di stand es krim itu.. Justin keliatan panik karena tak membawa kacamatanya. Dia pun meminta Diza untuk menyembunyikan identitasnya, Diza menurut.. Kamu dan Justin bersebelahan.. Kamu melihat ke arahnya
Kamu : kamu Jason kan?
Justin bingung harus berkata apa.. Di tambah Cody yang menatapnya curiga..
Kamu : aku bingung, kamu Jason atau Justin
Cody : memangnya kenapa Ri?
Kamu : aku mau menyapanya, Diza? Dia Jason kan?
Diza bingung mau menjawab apa.. Justin minta izin pada Cody untuk bicara denganmu berdua saja. Cody mengangguk tanda dia setuju.
Justin mengajakmu ke tempat yang agak sepi.. Dia membuka tudungnya,
Kamu : Justin toh
Justin : ya, aku Justin tapi aku juga Jason
Kamu : maksudnya?
Justin : Jason yang selama ini kamu kenal itu aku...
Kamu : a..apa?! Leluconmu tidak lucu Justin
Justin : serius.. Jason itu aku
Kamu : jadi kau menipuku?
Justin : bukan, aku takut dimarahi karena menabrakmu waktu itu jadi aku...
Kamu : bukan berarti kamu harus membohongiku kan?
Justin : maaf, aku...
Kamu : sikap pengecut macam apa itu?
Justin : maaf Ri.. Aku.. Aku bisa jelaskan
Kamu : jangan memanggilku seperti itu?! Aku tidak suka?!
Justin : kenapa?? Salah ya???
Kamu : sangat salah!!!!
Justin : kenapa? Aku mencintaimu bodoh!!!
Kamu : aku tak mau dengar!!! Pergi, mulai besok jangan temui aku di Bakery lagi, mengerti?
Justin : apa maksudmu??
Kamu : apa aku harus mengatakannya dengan terperinci?? Kamu di pecat!!!!
Kamu meninggalkan Justin, dia masih mematung di taman itu.. Dia mengacak-acak rambutnya.. Kamu kembali ke Cody, dengan berlinangan air mata.
Cody : ada apa Ri?? Kenapa kamu menangis?? *menyeka air matamu
Kamu : dia menipuku..
Kamu menangis sejadi-jadinya, Cody memelukmu dan mencoba menenangkanmu... Sementara itu, Diza menghampiri Justin
Diza : kamu katakan yang sejujurnya?
Justin : biarkan aku sendiri.. Sebelum aku membentakmu
Diza : tak apa bentak saja aku.. Akan kudengarkan
Justin : kamu apa-apaan si?
Diza : lakukan asal itu bisa membuatmu lebih baik!
Justin : apa maksudmu?
Diza : tak apa lakukan saja!! Akan kudengarkan.. Tenang saja
Justin : atas dasar apa kau lakukan itu?
Diza : karena aku mencintaimu! Itu salah?
Justin terdiam.. Dia menunduk
Justin : maaf za.. Aku mau pulang, aku lelah
Diza : aku juga..
Justin pulang ke rumahnya, di perjalanan dia tak berkonsentrasi.. Dia mengerem mobilnya sebelum dia mengalami kecelakaan, dan memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, tak lama dia melihat kamu dan Cody pulang.. Dia kesal, tak sengaja dia menginjak gas di mobilnya hinggan menabrak mobil kalian berdua..
Cody : apaan si?!
Kamu : siapa si?? Ga punya mata kali ya
Justin panik, dan berusaha menghindar, saat Cody akan keluar dari mobil, dia melihat sebuah truk, dia meminggirkan mobilnya, sementara Justin yang tak melihatnya, terus melaju hingga
terus melaju hingga HAMPIR saja menabrak truknya, Beruntung Justin buru-buru membanting stir.. Kamu menutup matamu karena tak berani melihat. Kejadian itu terlewati.. Kamu dan Cody keluar dari mobil untuk memastikan orang yang di dalamnya baik-baik saja.. Karena mobilnya rusak agak parah di bagian pinggir. Justin sangat shock dengan kejadian tadi, kepalanya terasa pusing, dia menyandarkan tubuhnya di jok dan menutup kedua matanya
"Aku selamat.. Syukurlah.." Katanya dalam hati.
Kamu dan Cody mendekati mobil itu..
Cody : cacat yang parah.. *memegang bagian yang rusak
Kamu : hati-hati nanti tanganmu terluka..
Kamu mendekati kursi supir, dan mencoba untuk mengintip.. Karena tak terlihat apapun kamu mengetuk jendelanya,
Kamu : heei.. Kamu baik-baik saja?? *mengetuk jendela mobil
Justin menoleh.. Dia memberi tanda dari dalam untukmu menjauh, kamu menurut, dia memakai topi dan tudungnya lalu keluar
Kamu : kamu?!
Justin : apa?
Cody : kamu tak luka kan Justin?
Justin : aku tak apa-apa..
Cody : baguslah.. Mau kuhubungi kerabatmu untuk menjeputmu, mobilmu rusak kan?
Justin : makasih atas tawaranmu, tapi tidak usah.. Aku bisa pulang sendiri
Kamu : baguslah, hidup mandiri sana!
Justin : apa si??
Kamu : Cody, ayo kita pulang, aku muak melihat wajahnya *menarik tangan Cody
Cody : Justin, aku duluan..
Justin mengangguk, setelah kalian cukup jauh dia menendang ban mobilnya.. Lalu terduduk di samping mobil.. Dia menelepon Kenny, untuk di jemput.
Setengah jam kemudian Kenny datang
Kenny : ada apa dengan mobilmu?? Kenapa bisa begini?
Justin : terserempet truk..
Kenny : ko bisa?? Kamu kurang hati-hati?
Justin : bukan, sudahlah.. Nanti saja ceritanya, kepalaku pusing aku juga lelah. Kita pulang saja
Kenny : ok, biar nanti kru yang mengurus mobilmu.. Untung cuma lecet, kamu tak terluka kan?
Justin : tidak, tidak sedikitpun
Kenny : baguslah.. Ayo
Justin masuk ke mobil Kenny, dan pulang menuju rumah.. Sementara itu
Cody : selamat malam Ri, semoga kamu mimpi indah :)
Kamu : kamu juga :D.. Senang bisa melewatkan malam bersamamu
Cody : aku juga :)..aku pulang ya?
Kamu : tunggu
Cody : ya?
Kamu : hati-hati di jalan, aku tak mau kamu bernasib seperti Justin tadi
Cody : pasti Ri tenang saja *mencium keningmu
Codypun pulang,kamu langsung masuk ke kamar dan tidur, Justin baru saja sampai ke rumahnya.. Dia memegangi kepalanya yang pusing.. Mom Pattie memintanya duduk di ruang tengah dulu, Justin menurut.. Tak lama Mom Pattie kembali dengan sebuah kompresan
Mom Pattie : kamu kurang berhati-hati ya? Lain kali Mom takkan izinkan kamu berkendara malam hari *sambil mengompres kepala Justin
Justin : aku kan tidak apa-apa Mom.. Hanya mobilnya yang rusak
Mom Pattie : bukan masalah mobil, tapi kamu.. Seandainya itu membuatmu masuk RS bagaimana?
Justin : sudahlah, jangan ingatkan aku lagi tentang ini, aku cape mendengarnya.. Mom?
Mom Pattie : apa sayang?
Justin : tidak ada... Lagipula aku lupa mau menanyakan apa.. Aku mau istirahat saja
Mom Pattie : baiklah istirahatlah, Mom tau kamu masih shock karena tadi
Justin : :).. Sampai jumpa besok
Mom Pattie : mimpi indah *mencium kening Justin
Justin masuk ke kamarnya, dan merebahkan diri di kasurnya.. Dia tak bisa tidur karena kepalanya masih sakit
"Mungkin kepalaku terbentur sesuatu.. Sampai sesakit ini" ucapnya dalam hati
Justin membayangkan wajahmu yang sedang tersenyum, lalu mencoba untuk tertidur.
Esok paginya, kamu bangun dan bersiap untuk ke Bakery.. Ini hari kedua musim semi! 2 minggu dari sekarang kamu masih liburan, daripada bengong di rumah kamu memutuskan untuk ke Bakery,
Di Bakery kamu tak melihat Jason, terang saja kemarin kamu memecatnya, kakamu dan semua pegawai sudah tau kenapa kamu memecatnya. Kamu merasa agak sepi karena yang menemanimu di meja kasir bukan Jason.. Tak ada lagi candanya yang membuatmu tersenyum setiap hari.. Kamu mengakui kalau kamu rindu padanya.
Cody : kesepian yaa??
Kamu : Cody?? Kapan kau datang?
Cody : hehe.. Kejutan dong, kamu kesepian ya tak ada Justin?
Kamu : tidak juga, aku hanya merindukanmu
Cody : jujur saja, aku takkan cemburu ko ;)
Kamu : bohong...
Cody : haha.. Benar! Aku tidak bohong
Kamu : kamu juga jujur saja Cody
Cody : iya deh iya.. Aku cemburu kalau kamu bersamanya, tapi aku juga sedih melihatmu kesepian karena dia tak disini lagi *melihat ke sekeliling Bakery lagi
Kamu : :)..
Cody : mau ke rumah Justin?
Kamu : HAH!!! Kau gila!! Tidak, untuk apa?
Cody : aku disuruh produserku untuk menemuinya --" kamu temani aku ok?
Kamu : aku malas melihat wajah orang itu Cody
Cody : hanya temani aku Riri... Aku juga takkan lama ko,
Kamu : benar?
Cody : iya..
kebetulan kamu shift mu sudah selesai.. Kakamu memberikan uang untukmu jajan, kamu tersenyum menerimanya, dan menggandeng tangan Cody menuju ke mobil. Di perjalanan kalian saling bertukar pengalaman.
Begitu sampai di depan rumah Justin, kamu malas untuk turun tapi apa boleh buat. Kamu kemari untuk menemani Cody, Cody mengetuk pintu rumahnya.. Dan Justin membukanya, keningnya di perban karena kemarin
Cody : ada apa dengan keningmu?
Justin : entah.. Kata dokter lebam..
Cody : ko bisa?
Justin : jangan di bahas, pasti kamu kesini untuk membicarakan itu kan?
Cody : yep!
Justin : tapi kenapa kau mengajaknya! *menunjuk ke arahmu
Cody : wajar dong, lagipula di Bakery dia kesepian karena tak ada Jason hihi
Kamu : apaan si Cody?! Ga lucu!!!
Justin tersenyum tipis lalu mempersilahkan kalian masuk. Kalian di sambut oleh Mom Pattie, kamu bersalaman dengannya.. Lalu duduk di ruang tengah tepat di samping Cody.. Cody dan Justin membicarakan soal proyek mereka di musim semi ini.. Kamu tak begitu tertarik, di halaman belakang kelihatannya sangat ramai kamu mengintip ternyata ada teman-teman Justin disana
Cody : mau kesana?
Kamu : eh? Apa?? Tidak..
Cody : kesana saja.. Aku tau kamu bosan disini :)
Kamu : bo..boleh??
Cody : boleh.. Mereka teman sekelasmu juga kan?
Kamu : ya, makasih Cody *mencium pipi Cody
Kamu pergi menuju halaman belakang untuk bergabung dengan yang lainnya.. Justin menatap Cody tajam. Cody menanggapinya dengan santai
Cody : kamu juga menyukainya kan Justin?
Justin : apa?? Siapa yang kau maksud??
Cody : tak usah pura-pura bodoh.. Aku tau kamu menyukai Riri
Justin : siapa Riri? aku tak kenal *boong
Cody : Arini Rianzi. Iya kan?
Justin : tentu saja tidak, masih banyak cewe cantik di luar sana..
Cody : apa kamu sedang membohongi perasaanmu?
Justin : tidak! Aku sudah punya orang lain yang kucintai!!! *dengan nada agak kasar
Cody : boleh aku tau siapa dia?
Justin terdiam, dia berpikir siapa sebaiknya, tak bisa asal nama karena pasti ujung-ujungnya Cody ingin bertemu dengannya.
Sementara itu, kamu mengobrol dengan Caitlin di halaman belakang, sambil menonton Ryan,Chaz, dan Chris main catur *main catur tapi betiga ckckck*.
Caitlin : kamu tau kemarin Justin...
Kamu : tau, aku tau.. Itu terjadi di depan mataku, sebenarnya aku tak melihatnya, karena takut :p
Caitlin : ooh.. Kukira kau belum tau, bagaimana hubunganmu dengan Cody?? Lancar??
Kamu : ya.. Kami selalu berkomunikasi dan sering bertemu.. Ada apa?
Caitlin : hanya bertanya
Cody : siapa namanya? Apa itu pertanyaan yang sulit?
Justin masih terdiam..
Justin : Diza! Ya, dia.. Namanya Diza!
Cody : Diza??
Justin : kau pernah bertemu dengannya di taman semalam
Cody : oh dia.. Manis juga,
Justin : kenapa kamu menanyakan hal itu
Cody : jujur saja, aku tak mau kamu mengganggu hubunganku dengan Riri
Justin : aku takkan mengganggu.. Aku sudah punya Diza kan?
Cody : baguslah.. Aku harap dia yang terakhir untukmu
Justin : ya, kamu juga
Cody : baiklah... Lupakan yang tadi, aku mau bergabung dengan yang lain, kau ikut?
Justin : tidak.. Kepalaku tiba-tiba pusing.. Aku mau istirahat saja di kamar *boong
Justin melangkah menuju kamarnya, Cody berlari kecil menuju halaman belakang.. Di kamar Justin mondar-mandir panik, bagaimana caranya agar Cody tidak curiga padanya..
Justin : dia curiga padaku.. Bagaimana ini.. Eh? Kenapa aku panik?? Memangnya aku suka pada Arin, eem... Tidak!! Tidak boleh!!
Justin mengambil iPhonenya dan menelepon Diza
Justin : Diza?
Diza : ya? Ada apa?
Justin : langsung saja.. Aku punya permintaan.
Diza : apa itu?
Justin : kamu mau mengabulkannya?
Diza : ya.. Asal jangan yang aneh-aneh
Justin : jadilah kekasihku!!
"Aku selamat.. Syukurlah.." Katanya dalam hati.
Kamu dan Cody mendekati mobil itu..
Cody : cacat yang parah.. *memegang bagian yang rusak
Kamu : hati-hati nanti tanganmu terluka..
Kamu mendekati kursi supir, dan mencoba untuk mengintip.. Karena tak terlihat apapun kamu mengetuk jendelanya,
Kamu : heei.. Kamu baik-baik saja?? *mengetuk jendela mobil
Justin menoleh.. Dia memberi tanda dari dalam untukmu menjauh, kamu menurut, dia memakai topi dan tudungnya lalu keluar
Kamu : kamu?!
Justin : apa?
Cody : kamu tak luka kan Justin?
Justin : aku tak apa-apa..
Cody : baguslah.. Mau kuhubungi kerabatmu untuk menjeputmu, mobilmu rusak kan?
Justin : makasih atas tawaranmu, tapi tidak usah.. Aku bisa pulang sendiri
Kamu : baguslah, hidup mandiri sana!
Justin : apa si??
Kamu : Cody, ayo kita pulang, aku muak melihat wajahnya *menarik tangan Cody
Cody : Justin, aku duluan..
Justin mengangguk, setelah kalian cukup jauh dia menendang ban mobilnya.. Lalu terduduk di samping mobil.. Dia menelepon Kenny, untuk di jemput.
Setengah jam kemudian Kenny datang
Kenny : ada apa dengan mobilmu?? Kenapa bisa begini?
Justin : terserempet truk..
Kenny : ko bisa?? Kamu kurang hati-hati?
Justin : bukan, sudahlah.. Nanti saja ceritanya, kepalaku pusing aku juga lelah. Kita pulang saja
Kenny : ok, biar nanti kru yang mengurus mobilmu.. Untung cuma lecet, kamu tak terluka kan?
Justin : tidak, tidak sedikitpun
Kenny : baguslah.. Ayo
Justin masuk ke mobil Kenny, dan pulang menuju rumah.. Sementara itu
Cody : selamat malam Ri, semoga kamu mimpi indah :)
Kamu : kamu juga :D.. Senang bisa melewatkan malam bersamamu
Cody : aku juga :)..aku pulang ya?
Kamu : tunggu
Cody : ya?
Kamu : hati-hati di jalan, aku tak mau kamu bernasib seperti Justin tadi
Cody : pasti Ri tenang saja *mencium keningmu
Codypun pulang,kamu langsung masuk ke kamar dan tidur, Justin baru saja sampai ke rumahnya.. Dia memegangi kepalanya yang pusing.. Mom Pattie memintanya duduk di ruang tengah dulu, Justin menurut.. Tak lama Mom Pattie kembali dengan sebuah kompresan
Mom Pattie : kamu kurang berhati-hati ya? Lain kali Mom takkan izinkan kamu berkendara malam hari *sambil mengompres kepala Justin
Justin : aku kan tidak apa-apa Mom.. Hanya mobilnya yang rusak
Mom Pattie : bukan masalah mobil, tapi kamu.. Seandainya itu membuatmu masuk RS bagaimana?
Justin : sudahlah, jangan ingatkan aku lagi tentang ini, aku cape mendengarnya.. Mom?
Mom Pattie : apa sayang?
Justin : tidak ada... Lagipula aku lupa mau menanyakan apa.. Aku mau istirahat saja
Mom Pattie : baiklah istirahatlah, Mom tau kamu masih shock karena tadi
Justin : :).. Sampai jumpa besok
Mom Pattie : mimpi indah *mencium kening Justin
Justin masuk ke kamarnya, dan merebahkan diri di kasurnya.. Dia tak bisa tidur karena kepalanya masih sakit
"Mungkin kepalaku terbentur sesuatu.. Sampai sesakit ini" ucapnya dalam hati
Justin membayangkan wajahmu yang sedang tersenyum, lalu mencoba untuk tertidur.
Esok paginya, kamu bangun dan bersiap untuk ke Bakery.. Ini hari kedua musim semi! 2 minggu dari sekarang kamu masih liburan, daripada bengong di rumah kamu memutuskan untuk ke Bakery,
Di Bakery kamu tak melihat Jason, terang saja kemarin kamu memecatnya, kakamu dan semua pegawai sudah tau kenapa kamu memecatnya. Kamu merasa agak sepi karena yang menemanimu di meja kasir bukan Jason.. Tak ada lagi candanya yang membuatmu tersenyum setiap hari.. Kamu mengakui kalau kamu rindu padanya.
Cody : kesepian yaa??
Kamu : Cody?? Kapan kau datang?
Cody : hehe.. Kejutan dong, kamu kesepian ya tak ada Justin?
Kamu : tidak juga, aku hanya merindukanmu
Cody : jujur saja, aku takkan cemburu ko ;)
Kamu : bohong...
Cody : haha.. Benar! Aku tidak bohong
Kamu : kamu juga jujur saja Cody
Cody : iya deh iya.. Aku cemburu kalau kamu bersamanya, tapi aku juga sedih melihatmu kesepian karena dia tak disini lagi *melihat ke sekeliling Bakery lagi
Kamu : :)..
Cody : mau ke rumah Justin?
Kamu : HAH!!! Kau gila!! Tidak, untuk apa?
Cody : aku disuruh produserku untuk menemuinya --" kamu temani aku ok?
Kamu : aku malas melihat wajah orang itu Cody
Cody : hanya temani aku Riri... Aku juga takkan lama ko,
Kamu : benar?
Cody : iya..
kebetulan kamu shift mu sudah selesai.. Kakamu memberikan uang untukmu jajan, kamu tersenyum menerimanya, dan menggandeng tangan Cody menuju ke mobil. Di perjalanan kalian saling bertukar pengalaman.
Begitu sampai di depan rumah Justin, kamu malas untuk turun tapi apa boleh buat. Kamu kemari untuk menemani Cody, Cody mengetuk pintu rumahnya.. Dan Justin membukanya, keningnya di perban karena kemarin
Cody : ada apa dengan keningmu?
Justin : entah.. Kata dokter lebam..
Cody : ko bisa?
Justin : jangan di bahas, pasti kamu kesini untuk membicarakan itu kan?
Cody : yep!
Justin : tapi kenapa kau mengajaknya! *menunjuk ke arahmu
Cody : wajar dong, lagipula di Bakery dia kesepian karena tak ada Jason hihi
Kamu : apaan si Cody?! Ga lucu!!!
Justin tersenyum tipis lalu mempersilahkan kalian masuk. Kalian di sambut oleh Mom Pattie, kamu bersalaman dengannya.. Lalu duduk di ruang tengah tepat di samping Cody.. Cody dan Justin membicarakan soal proyek mereka di musim semi ini.. Kamu tak begitu tertarik, di halaman belakang kelihatannya sangat ramai kamu mengintip ternyata ada teman-teman Justin disana
Cody : mau kesana?
Kamu : eh? Apa?? Tidak..
Cody : kesana saja.. Aku tau kamu bosan disini :)
Kamu : bo..boleh??
Cody : boleh.. Mereka teman sekelasmu juga kan?
Kamu : ya, makasih Cody *mencium pipi Cody
Kamu pergi menuju halaman belakang untuk bergabung dengan yang lainnya.. Justin menatap Cody tajam. Cody menanggapinya dengan santai
Cody : kamu juga menyukainya kan Justin?
Justin : apa?? Siapa yang kau maksud??
Cody : tak usah pura-pura bodoh.. Aku tau kamu menyukai Riri
Justin : siapa Riri? aku tak kenal *boong
Cody : Arini Rianzi. Iya kan?
Justin : tentu saja tidak, masih banyak cewe cantik di luar sana..
Cody : apa kamu sedang membohongi perasaanmu?
Justin : tidak! Aku sudah punya orang lain yang kucintai!!! *dengan nada agak kasar
Cody : boleh aku tau siapa dia?
Justin terdiam, dia berpikir siapa sebaiknya, tak bisa asal nama karena pasti ujung-ujungnya Cody ingin bertemu dengannya.
Sementara itu, kamu mengobrol dengan Caitlin di halaman belakang, sambil menonton Ryan,Chaz, dan Chris main catur *main catur tapi betiga ckckck*.
Caitlin : kamu tau kemarin Justin...
Kamu : tau, aku tau.. Itu terjadi di depan mataku, sebenarnya aku tak melihatnya, karena takut :p
Caitlin : ooh.. Kukira kau belum tau, bagaimana hubunganmu dengan Cody?? Lancar??
Kamu : ya.. Kami selalu berkomunikasi dan sering bertemu.. Ada apa?
Caitlin : hanya bertanya
Cody : siapa namanya? Apa itu pertanyaan yang sulit?
Justin masih terdiam..
Justin : Diza! Ya, dia.. Namanya Diza!
Cody : Diza??
Justin : kau pernah bertemu dengannya di taman semalam
Cody : oh dia.. Manis juga,
Justin : kenapa kamu menanyakan hal itu
Cody : jujur saja, aku tak mau kamu mengganggu hubunganku dengan Riri
Justin : aku takkan mengganggu.. Aku sudah punya Diza kan?
Cody : baguslah.. Aku harap dia yang terakhir untukmu
Justin : ya, kamu juga
Cody : baiklah... Lupakan yang tadi, aku mau bergabung dengan yang lain, kau ikut?
Justin : tidak.. Kepalaku tiba-tiba pusing.. Aku mau istirahat saja di kamar *boong
Justin melangkah menuju kamarnya, Cody berlari kecil menuju halaman belakang.. Di kamar Justin mondar-mandir panik, bagaimana caranya agar Cody tidak curiga padanya..
Justin : dia curiga padaku.. Bagaimana ini.. Eh? Kenapa aku panik?? Memangnya aku suka pada Arin, eem... Tidak!! Tidak boleh!!
Justin mengambil iPhonenya dan menelepon Diza
Justin : Diza?
Diza : ya? Ada apa?
Justin : langsung saja.. Aku punya permintaan.
Diza : apa itu?
Justin : kamu mau mengabulkannya?
Diza : ya.. Asal jangan yang aneh-aneh
Justin : jadilah kekasihku!!
No comments:
Post a Comment