Saturday, April 30, 2011

Love In Bakery (5)


Diza yang kebetulan sedang meminum teh hangat, menyemburkan apa yang diminumnya,

Diza : HAH!! GA SALAH DENGER??????
Justin : kenapa?? Waktu itu kamu juga menungkapkan perasaanmu kan?
Diza : tu..tunggu..tunggu sebentar, kamu sakit?
Justin : tidak.. Kenapa si?
Diza : enggak.. Masalahnya, ini masalah perasaan.. Kamu serius?
Justin : iya lah.. Masa enggak?
Diza : JAWAB YANG BENER
Justin : iya aku serius Shawty *dalam hatinya terpaksa*
Diza : mmm... Aku mau kita ketemu dulu untuk bicarain hal ini, Ok? Aku ga mau main terima kaya gini.. Kita harus bicarain semuanya dulu, ngerti?
Justin : emm....ok, kapan?
Diza : nanti sore, bisa?
Justin : dimana?
Diza : di.... (Alamat disamarkan)

Justin mengangguk, dan mencatat alamatnya, lalu memutuskan teleponnya.

"Maaf, aku memanfaatkanmu Diza.. Aku harus katakan yang sesungguhnya pada Diza nanti, Harus!" Katanya dalam hati.

Justin ikut bergabung dengan yang lainnya di halaman belakang, kalian semua memutuskan untuk main kartu (ga tau bahasa inggirsnya apa.. Yang jelas namanya itu Main 'Geprakan' tau kan?). Caitlin yang menjadi jurinya, baru kartu pertama tapi tanganmu dan Justin saling bersentuhan..

Justin : aku duluan!
Kamu : cih...

Kamu mengangkat tanganmu dari atas tangan Justin, selama permainan posisi tanganmu dan tangan Justin selalu sama.. Kamu di atasnya atau kamu di bawahnya (hahay! Jodoh!).

Kamu : I'm Out!
Cody : kenapa??
Kamu : bosen... Main yang lain aja ya?
Justin : kesel ya kalah terus :p
Kamu : iih.... Aku tadi menang 5 kali, kamu cuma 3 kali :p
Cody : sssttt... Berantem aja, main apa nih jadinya?
Chaz : aku si terserah, asalkan rame-rame mainnya
Ryan : ya, aku juga
Chris : aku setuju dengan mereka berdua
Caitlin : gimana kalau kita jalan-jalan keluar?? Kan bisa main, perginya juga sama-sama.. Iya kan?
Cody : ide bagus, gimana Ri?
Kamu : boleh juga
Justin : *melirik jamnya* ok, kemana?
Caitlin : nah, itu dia masalahnya.... Kemana?

Semuanya berpikir, hampir semuanya tak ada yang memiliki ide.

Caitlin : ada yang punya ide?
Kamu : *menggeleng* tidak...
Justin : aku tau, kita ke lenox square mall, saja.. Nanti sore aku juga ada janji disana
Cody : bukan ide yang buruk
Caitlin : setuju?
All : setuju!! Brangkat!!!

Kamu dan Cody pamit untuk pulang lebih dulu,

Cailtin : boleh, nanti ke sini lagi... Aku dan Chris juga akan pulang dulu :)

Semuanya pulang ke rumah masing-masing, kamu diantarkan pulang oleh Cody, kamu langsung berlari masuk ke kamarmu.. Dan memilih baju, kakamu masih di Bakery, kamu memilih baju yang sederhana saja, T-Shirt warna biru muda dengan tulisan "Holidays In The Sun", Jaket warna merah jambu,Jeans 3/4, dan sepatu putih.. Rambutmu kamu gerai begitu saja.. Model segimu terlihat sangat jelas.. Singkat kata, Cantik sekali. Kamu membawa tas selendang warna putih yang berisi ponsel,Buku tulis kecil,Earphone,dan pulpen kecil

"Kenapa aku membawa buku dan pulpen ya? Ah! Sudahlah nanti pasti perlu" katamu dalam hati. Kamu tidak berdandan sama sekali.

"Maaf Cody, aku malas berdandan. Begini saja sudah bagus" katamu sambil berkaca di cermin yang tergantung di dekat jendela.. Terdengar suara klakson mobil, kamupun turun ke bawah.

Sementara itu, Justin masih bingung mau memakai pakaian yang seperti apa..

Justin : apa yaaa??? Ah! Ini saja!!

Hari itu, Justin memakai kaus putih, jaket abu,jeans warna gelap, dan sneakers warna hitam.. Dia tak lupa membawa topi berwarna hitam, dan kacamata ala Jason..

"Semuanya sudah terbongkar, jadi tak ada masalah lagi jika aku memakai kacamata ini" katanya dalam hati. Dia memasukan iPhonenya, lalu menuju ruang tengah dengan menjinjing sneakers.. Ryan dan Chaz sudah siap disana

Justin : kalian sudah sampai toh
Chaz : cepat kan?
Ryan : wah,wah pakaian itu... Jadi nostalgia
Justin : hah?
Ryan : apa? Aku hanya ingat kamu memakai pakaian seperti itu di VC One Time :p
Justin : ooh... *duduk di sofa dan mulai memasang kaus kaki

Mom Pattie : mau kemana kalian? Berpenampilan rapi begitu
Justin : jalan-jalan ma.
Mom Pattie : kemana? Tumben, biasanya liburan begini kamu tidur di kamarmu
Justin : ke tempat biasa... Lagipula aku bosan di kamar saja, Ya! Selesai!!
Mom Pattie : hati-hati di jalan... Kalian hanya bertiga?
Chaz : tidak tante, ada Cody,Caity,dan Chris, oh! Arin juga ikut
Mom Pattie : ya sudah... Having Fun!
All : siip!

Kamu dan Cody datang bertepatan dengan datangnya Caity dan Chris. Kalian bertemu di halaman depan.

Kamu : Caity :D
Caitlin : Arin :) seperti biasa kamu tidak berdandan sama sekali --"
Kamu : sudah pernah kubilang kan? Itu seperti bukan aku :D
Caitlin : aku heran kenapa Cody bisa suka padamu --"
Cody : hahaha... Itu rahasia dapur xD

Chris masuk dan mengajak semuanya untuk berangkat, semuanya keluar.. Kamu terpaku melihat Justin, dia benar-benar persis seperti Jason.. Ya, kamu memang seorang pengagum dari Jason Deeps, bukan Justin Bieber.

Justin : apa?
Kamu : eh?? Tidak...

Cody menatapmu dengan perasaan heran, dia melihat ke arah Justin. Dia mengerti kenapa kamu seperti itu tadi.

Justin mengajak semuanya untuk naik mobil yang biasa dia gunakan untuk bepergian. Semua menurut, dan naik ke mobil itu. Kamu duduk di sebelah Caitlin, Cody di sebelah kursi supir, Chaz yang menyupir karena Justin masih agak trauma dengan kejadian waktu itu.. Ryan dan Chris duduk di kursi paling belakang, Justin jadi duduk di sebelahmu.. Dia memandang keluar.

Di perjalanan, Chaz iseng menyalakan radio.. Diputar lagu Rihanna.. Justin tersenyum dan mengencangkan volume.. Begitu lagu selesai, dan diganti menjadi lagunya.. Justin memindahkan salurannya

Caitlin : kebiasaan deh -_-
Justin : aku malas mendengar suaraku
Kamu : lagipula suaramu aneh *dengan mudahnya
Justin : a..apa?!
Caitlin : ssssstttttt...... Jangan bertengkar disini, bisa ga si kalian damai 1 hari saja?! Ga di sekolah, kelas, bahkan di mobil sekalipun
Chris : aku rasa itu mustahil ka, mereka kan musuh bebuyutan
Chaz : seperti kucing dan anjing
Cody : Tom and Jerry sekalian
Ryan : tapi kalau jauh, saling kesepian hihihi
Kamu dan Justin : FITNAH ITU, MANA MUNGKIN ITU TERJADI!!!
All : alaaah!! Bohongnya keliatan deh

Wajah kalian memerah, kamu meminta Caitlin untuk tukar tempat, Tapi Caitlin tidak mau. Cody tersenyum melihatmu.. Kamu menatap ke jalanan.. Tanpa kamu sadari Justin memperhatikanmu.. Dan Cody cemburu melihat itu

Singkat cerita, kalian sampai di Lenox Square. Kalian berkeliling disana sambil bercanda.. Kamu bergandengan dengan Cody, Justin kesal dan menjauhimu dengan berjalan di depan seperti Chaz dan Ryan. Kamu mengobrol dengan Cody.. Kamu melihat ada poster Justin yang seluruh tubuh, kamu melepaskan gandenganmu dan mendekatinya, Cody mengikutimu.. Caitlin juga

Kamu : ko, kalo di poster tinggi ya?? Ga kaya aslinya
Justin : enak saja!! Itu karena poster ini tidak menyentuh lantai... Kalau iya pasti sama
Kamu : aku tak yakin, karena ukuran poster ini melebihi tinggi badanmu :p
Justin : oh ya? Tau darimana kau Nona Sok tau
Kamu : ukur saja kalau tidak percaya.. Dasar tuan pemalas
Justin : apa? pemalas??? Asal kau tau, aku hanya akan malas kalau bertemu denganmu!
Kamu : haha.. Itu lucu Tuan Pemalas, karena kau membawa dan menyalahkanku untuk kemalasanmu

Justin rasanya ingin menjitak kepalamu, tapi dia menahannya karena ini temopat umum dan Ryan juga sudah melerai kalian berdua, sisanya hanya menahan tawa melihat tingkah kalian berdua termasuk Cody,

Kamu melangkah pergi, Cody mengejarmu.. Justin menghela nafas lalu melangkah pergi meninggalkan poster itu bersama yang lainnya,

Chaz mengajak ke bioskop untuk beli bensin (enggak ding becanda buat nonton Film). Kalian kesana dan melihat jadwal film.. Kamu,Cody,dan Justin serempak menunjuk film yang sama benar, film horror. Kamu memang penggemar berat film horror, sedangka niat Cody dan Justin sama duduk disebelahmu dan ketika kamu ketakutan kamu memeluk mereka.

Sesudah membeli tiket, Caitlin membagikannya secara acak tanpa melihat nomornya, selesai dibagikan kalian melihat nomornya.. Berjauhan semua.

Cody : kamu nomor berapa?
Kamu : 7 kamu??
Cody : jauhnya... Aku 17, ada yang duduk di nomor 18??
*Ryan mengangkat tangannya*
Semua dapat pasangan, kamu berpasangan dengan orang yang tak kamu harapkan.. Ya ... Justin,

Kalian masuk ke teater 3 tempat film akan di putar, Cody tidak tau kamu akan duduk di sebelah Justin, singkat cerita film sudah dimulai, kamu tidak takut sama sekali.. Ada sebuah bagian dimana si tokoh utama mengandarai mobilnya di tengah hujan badai, karena hujan yang sangat lebat dan si tokoh itu sedang dalam keadaan panik, dia tak melihat ada sebuah truk di depannya.. Kamu menggigit jari, karena tegang.. Justin terdiam, dia teringat kejadian itu lagi.. Sebenarnya dia takut tapi dia menahannya karena malu padamu. Kamu yang anti dengan kejadian macam itu, memegang tangan Justin dan menutup matamu.. Kamu heran karena tangan Justin sangat dingin, kamu melihat ke arahnya kalian bertemu pandang, dia tersenyum.. Memang tak terlihat jelas tapi wajah Justin terlihat agak pucat dan berkeringat.

Kamu : Justin?? Kamu kenapa?
Justin : aku tidak apa-apa.. Kamu takut?
Kamu : tidak... Apa kamu sakit??
Justin : tidak ko.. Aku baik-baik saja, aku mau ke toilet dulu.. Tak apakan kutinggal
Kamu : --" sudah kubilang aku tidak takut.
Justin : haha

Justin melangkah keluar teater.. Kamu diam-diam mengikutinya dari belakang, begitu sampai di luar Justin duduk di sebuah kursi yang ada disana.. Dan tertunduk.

Justin : ahh!! Sial!! Jadi teringat terus... Bagaimana cara melupakannya si? *sambil memukul-mukul kepalanya

Kamu melihat Justin dari kejauhan, kamu mendekatinya

Kamu : ada apa? Apa yang sulit dilupakan? *duduk di samping Justin
Justin : Arin, tidak.. Tidak ada apa-apa..
Kamu : ooh.. Aku tau pasti kejadian..
Justin : ssttt.. *meltakan telunjuknya di bibirmu* jangan di bahas
Kamu : ternyata memang itu.. Pasti kamu masih trauma
Justin : ti..tidak..
Kamu : jangan bohongi dirimu sendiri.. Kita refreshing saja, cari tempat yang menarik, bagaimana? Siapa tau perasaanmu bisa lebih baik :)
Justin : lalu yang lainnya??
Kamu : mereka bisa menyusul, ayo *menarik tangan Justin
Justin : tapi..
Kamu : ayo!!

Akhirnya Justin berdiri.. Kamu terus menariknya

Kamu : ayo dong!! Semangat!! Ga keren kamu :p
Justin : a..apa?!
Kamu : masa harus aku ejek dulu baru suara lantangnya keluar??
Justin : e..enak saja kamu!!
Kamu : ah!! Itu ada gulali... Beli yu!
Justin : hah!!

Justin tak bisa mengelak, karena tanganmu terus memgang tangannya dan menariknya kemana-mana.. Kamu memesan gulali, satu untukmu dan satu lagi untuk Justin

Justin : aku tidak usah..
Kamu : gulalinya kecil ini, takkan merusak suaramu ko, iya kan pak?

Yang membuat gulali hanya tersenyum.. Kamu menatap Justin dan ikut tersenyum.. Justin masih agak takut tapi dia mencoba untuk tersenyum, kamu yang melihatnya seperti itu, mengambil gulali yang sudah jadi dan memberikannya pada Justin dengan kasar

Justin : niat ga si ngasihnya?? *membersihkan mukanya yang kotor karena gulali
Kamu : abis kamunya ga semangat gitu.. Yang kemarin,ya kemarin!! Jangan diingat-ingat!! *kesal
Justin : kamu...

Justin menarik tanganmu, dan mengarahkan wajahmu ke arah wajahnya lalu memeperkan bekas gulali ke pipimu..

Kamu : JUSTIN!!!! GA LUCU!!!! Pa, ada tisu ga?

Kamu mengambil selembar tisu yang diberikan penjaga stand dan membersihkan pipimu yang berwarna ungu sebelah.. Karena Justin,

Justin : ya maraah... Ga lucu ah, ga bisa diajak becanda *menggodamu
Kamu : apa si! *mengambil gulalimu yang sudah jadi
Justin : yaah.. Marah.. Kutinggal ah! *pura-pura melangkah pergi

Kamu langsung mengejar Justin, dan menariknya ke suatu tempat, setelah sampai kalian duduk di sebuah kursi kayu dan mengobrol dengan Justin, kalian juga bercanda, dan main sebuah game dan yang kalah pemenang akan memakan gulali yang kalah.. Ponselmu berdering telepon dari Cody, kamu mengangkatnya

Kamu : ya?
Cody : kamu dimana? Kami mencarimu kemana-mana tau! Apa Justin ada bersamamu?
Kamu : maaf... Tadi Justin *menatap Justin, dia memberi sinyal agar kamu mengarang cerita, kamu mengangguk*
Cody : kenapa?
Kamu : ga enak badan... Jadi aku temani dia mencari udara segar di tempat permainan
Cody : oh, kami menyusul ke sana ok? Kalian jangan kemana-mana,

Kamu mematikan ponselmu,

Justin : Cody ya?
Kamu : *mengangguk* semua mencari kita
Justin : kamu si ada-ada saja *memakan gulalinya
Kamu : kamu juga si.. Aku paling ga suka liat cowo yang down kaya tadi.. Harusnya cowo itu semangat!
Justin : banyak hal yang terjadi.. Jadi cowo tak selamanya bisa semangat dan terlihat kuat
Kamu : seperti?
Justin : ditolak cintanya oleh seseorang yang dicintainya
Kamu terdiam, entah kenapa kamu merasa kalau kata-kata itu mengarah padamu.. Kamu berusaha untuk tidak memikirkannya.. Ada yang menepuk pundakmu, kamu menoleh.. Ternyata itu Cody

Cody : ketemu juga...
Ryan : untung ga salah orang lagi :p
Cody : sssttt...
Kamu : salah orang??
Ryan : yep! Tadi Cody salah uummpp *mulutnya di bekam Cody

Kamu dan Justin tertawa kecil, tanpa kamu sadari Chris dan Chaz mencomoti gulalimu dan gulali Justin

Kamu : yaaah... Chris.... Gulaliku ko dimakan
Chris : apaan?! Chaz tuh!!!
Justin : yaelah!! Gulaliku!!!! Warna ungu lagi, aah! Kamu *mengacak-acak rambut Chaz*

Chaz hanya tersenyum dan tangannya membentuk simbol Peace.. Kamu mencubit pipi Chris karena gemas. Justin melihat jam tangannya

Justin : Wah!! Sudah jam segini... Guys! Aku pergi dulu ya, ada yang menungguku

Justin melambaikan tangannya, dan berlari meninggalkan kalian semua, Cody tiba-tiba menerima telepon, dia terlihat panik dan berpamitan dengan kalian semua lalu pergi

Caitlin : yaah... Dasar artis,
Chaz : kita pulang saja, tak ada Justin dan tak ada Cody..
Chris : benar tak ada yang ribut lagi

Kamu penasaran siapa yang di temui Justin, kamu pura-pura menerima telepon dari kakamu.. Dan pamit ke yang lain lalu mencari Justin.

"Maaf teman-teman, ini pertama kalinya aku merasakan perasaan ini" katamu dalam hati.

Kamu mencari Justin kemana-mana tapi tak kunjung menemukannya, saat kamu berjalan mundur, kamu tak sengaja menabrak tembok.. Dan berbalik, dan meneruskan mencari. Tapi nihil, kamu tak melihat Justin, kamu menyerah dan memutuskan untuk pulang, saat akan pulang kamu melihat Justin duduk berdua dengan Diza di sebuah restoran, mereka sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang penting.. Karena penasaran kamu masuk ke restoran itu dan duduk tak jauh dimana mereka duduk.. Kamu tak bisa mendengarkan pembicaraan mereka dengan jelas karena restoran sedang ramai.. Tak lama kamu melihat Justin tersenyum, dan terlihat seperti sedang berterima kasih pada Diza. Justin memegang tangan Diza dan menciumnya. Entah kenapa, seperti ada sesuatu yang sakit di hatimu.. Kamu memutuskan untuk ke luar dari restoran, tapi saat akan pergi ada pelayan yang menabrakmu..

Pelayan : maaf, mba
Kamu : ga..ga apa-apa lain kali hati-hati ya?
Pelayan : baju anda basah mba, maafkan saya sekali lagi

Kejadian itu menarik perhatian Justin, dia menatap Diza, Dizapun memberi tanda agar Justin mendekatinya.. Justin tersenyum

Justin : makasih sekali lagi Diza :)

Justin melepaskan jaket yang di kenakannya, dia mendekatimu lalu memakaikan jaket itu padamu. Kamu tentu terkejut, dia tersenyum pada pelayan itu, lalu membawamu keluar.. Di luar cuaca sedang jelek, turun hujan dengan derasnya

Kamu : pakai saja jaketmu... Aku tidak apa-apa ko :)
Justin : tidak usah kamu yang pakai saja, aku akan telepon Kenny, kamu tunggu disini
Kamu : ok

Justin agak menjauh dan menelepon Kenny, kamu memegang dadamu dan merasakan jantungmu yang berdetak sangat kencang

"Ada apa ini?? Tidak biasanya begini.. Saat bersama Cody juga tidak sampai separah ini..." Katamu dalam hati.

Kamu terus menatap Justin, selesai menelepon dia mendatangimu

Justin : kamu sudah hubungi Cody?
Kamu : untuk apa?
Justin : menjemputmu bodoh!
Kamu : tidak usah, aku bisa pulang sendiri
Justin : heeei... Nona Sok tau, hujan sedang lebat-lebatnya kamu bilang mau pulang sendiri???
Kamu : aku bisa pulang naik taksi :p
Justin : tidak usah, aku antarkan saja
Kamu : heeee!!!! Tidak,tidak...
Justin : anggap saja yang mengantarmu bukan Aku, tapi Jason Deeps, Ok?
Kamu : tidak bisa!! Kamu itu Jason Deeps!!!
Justin : sudahlah, terserah padamu, yang jelas aku akan mengantarmu
Kamu : ka....
Justin : *membekam mulutmu* menolak, kucium kau di sini, dan di detik ini
Kamu : *melepaskan tangan Justin* Hah!!! Apa kau bilang???? Apa kau punya otak??
Justin : makanya, menurut saja..
Kamu : dasar Tuan Pemalas! Bisanya cuma bicara
Justin : a...apa?!
Kamu : diam!!! Diliatin banyak orang tau, ga usah pake teriak-teriak napa?
Justin : kamu ya...

Terdengar suara klakson mobil, Justin menoleh itu mobil Kenny, Justin tersenyum, dan menarikmu.. Menuju mobil itu, mobilnya berada di sebrang jalan, jadi kalian harus menyebrang jalan.. Justin memayungimu dengan jaketnya, sementara dia hujan-hujanan. Setelah sampai, kalian buru-buru masuk ke mobil.. Kamu dan Justin duduk di belakang, kamu yang melihat Justin basah kuyup melepaskan jaketmu lalu memakaikannya pada Justin

Justin : Arin?? Ga usah nanti jaketmu basah lagi
Kamu : ga.. Ga apa-apa, jaketmu juga basah kalau sakit aku yang disalahin kaya tadi lagi *memandang ke arah lain

Justin tersenyum,

Kenny : waah, kelihatannya macet, Justin.. Aku bawa baju ganti ada di kursi paling belakang. Kau ganti bajumu disana. Nanti kamu sakit lagi!
Justin : ok,ok

Justin memanjat kursi untuk sampai ke kursi paling belakang,dia mengganti pakaiannya yang basah dengan pakaian itu.
Kamu yang duduk dan menatap jalanan yang penuh dengan mobil..Justin kembali duduk disampingmu, dia membawa sebuah bantal kecil, dia meletakannya di pangkuanmu.. Kamu tentu kaget

Kamu : u..untuk apa ini?

Justin membawa selimut juga

Kamu : kamu mau apa??
Justin : yang ini untukmu, pakailah dulu
Kamu : haah??
Justin : sudah, lakukan atau kucium!
Kamu : iya,iya.. *memakai selimut itu

Kamu masih melihat ke arah Justin, dia tersenyum, dia membenarkan letak bantal yang tadi, lalu berbaring di pangkuanmu.

Kamu : he....hei?!
Justin : diamlah, aku lelah.. Aku mau tidur

Kamu terdiam, karena melihat mata Justin yang merah.. Lalu membiarkannya tertidur di pangkuanmu.

Kenny : apa Justin sudah tidur?
Kamu : sepertinya..
Kenny : kamu juga sebaiknya tidur.. Ini akan sangat lama
Kamu : tidak, aku belum mengantuk
Kenny : ya sudah,

Kamu memandangi wajah Justin yang sudah terlelap.. Kamu memainkan rambutnya yang basah dan dingin sambil tersenyum, tak lama kamu juga ikut tertidur

Malam sudah terlewati, kamu terbangun di sebuah tempat yang sangat asing bagimu.. Kamu terbangun, dan melihat sekeliling.. Ini benar-benar tempat yang sangat asing bagimu.

Kamu melangkah keluar, dan berpapasan dengan Caitlin.

Kamu : Caity, ini dimana ya?
Caitlin : ini di rumah Justin
Kamu : ooh.. Ya, aku ingat..
Caitlin : aku harap kamu rahasiakan ini dari Cody nanti
Kamu : pasti, kalau begitu aku pulang saja ya? Takut Cody mencariku ke rumah
Caitlin : ok, ku antar ya? Kebetulan aku mau keluar
Kamu : makasih Caity

Kamu mengambil jaketmu di kamar tadi, dan berjalan keluar.singkat cerita, kamu sudah sampai di rumahmu, Kakamu seperti biasa berangkat menuju Bakery, kamu masuk kamar, mengambil handuk, lalu mandi. Hari itu kamu memakai Dress panjang warna kuning, dan legging warna abu.. Kamu menuju ruang tengah baru saja akan duduk. Ada yang mengetuk pintu rumahmu, kamu buka ternyata itu Cody..

Cody : hei cantik ;)
Kamu : iihh... Genit
Cody : hehe sekali-kali.. Oh ya, ada acara?
Kamu : tidak.. Ada apa?
Cody : seperti biasa temani aku ke rumah Justin ya?
Kamu : seperti biasa?? Rasanya baru kemarin kita kerumah si Tuan Pemalas itu
Cody : hahaha... Ayo!
Kamu : eh, aku ganti baju dulu
Cody : tidak usah begitu saja sudah manis ko.. Pakai sepatumu kita berangkat
Kamu : sebentar,

Kamu masuk, dan mengambil jaket yang kemarin kamu pakai, dan sepatu.. Kamu melihat sebuah jaket abu-abu milik Justin yang tergantung di samping tempat tidurmu..

Kamu : kapan aku membawa ini? Sudahlah, akan kukembalikan padanya hari ini

Kamu membawanya, dan kembali ke ruang tengah, dan mengambil ponselmu.. Lalu menuju halaman dan bertemu Cody yang sudah menunggu.

Cody : jaket siapa itu?
Kamu : eemmmm.... Ini..

*flash back*

Caitlin : aku harap kamu rahasiakan ini dari Cody nanti

*back to story*

Kamu : punya Caity, kudengar Caity ada disana jadi aku mau mengembalikannya
Cody : oh.. Ayo! Sebelum Caitlin pulang kita harus sudah tiba disana :) *menarik tanganmu

Kalian sampai di rumah Justin, kamu langsung bergabung dengan yang lainnya sedangkan Cody berbincang-bincang dengan Mom Pattie

Cody : mana Justin?
Mom Pattie : dia ada di kamarnya, sedang bersiap
Cody : hari ini dia kembali berkegiatan seperti biasa toh
Mom Pattie : begitulah

Sementara,

Caitlin : Cody tanyakan masalah jaket itu?
Kamu : iya, tapi aku bilang ini punyamu :p
Caitlin : dasar, baguslah.. Hubunganmu dan Cody sedang bagus-bagusnya jangan sampai berakhir karena salah paham
Kamu : ya, aku juga berharap hal yang sama. Ngomong-ngomong mana Justin, tak enak aku memegang jaket ini terus
Ryan : dia ada dikamarnya
Kamu : oh

Justin keluar dari kamarnya, dia terlihat lesu.. Sebenarnya dia malas bangun sepagi ini tapi apa boleh buat. Dia menemui Cody dan langsung mengobrol tentang proyek itu.

Mom Pattie : Justin, ini telepon dari Scot

Justin meraih telepon itu dan berbincang dengan Scot. Cody juga sibuk smsan dengan managernya.

Cody dan Justin : aku ada urusan lain kali saja kita lanjutkan

Hening,

Cody : hahaha... Kalau begitu aku pulang ya,
Justin : Nona Pemalas ikut bersamamu?
Cody : ya, dia dengan Caity sekarang.. Ada apa?
Justin : tidak ada... Hanya bertanya
Cody : oh, baiklah.. Aku pergi
Justin : ya,

Cody menutup pintu rumah Justin, begitu mendengar deru mesin mobil Cody di nyalakan dan semakin jauh... Justin langsung menghampirimu dan Caitlin di halaman belakang. Tapi begitu melihatmu dia merubah sikapnya, menjadi seseorang yang tak mengharapkan kehadiranmu

Justin : kenapa kamu ada disini Nona Sok tau?
Kamu : Cody, meninggalkanku disini.. Dia ada urusan
Justin : kau betah di rumahku ?
Kamu : karena ada Caity disini :p
Justin : ooh
Kamu : oh ya

Kamu mendekati Justin, dan mengacungkan jaketnya

Kamu : punyamu kan? Terbawa tadi
Justin : oh, ternyata ada padamu.. *mengambilnya dari genggamanmu
Kamu : dasar Tuan Pemalas, Caity aku pulang ya?
Justin : tunggu, mau kemana?
Kamu : kamu tak dengar tadi?? Aku mau pulang!
Justin : aku punya permintaan, dan kamu mau mengabulkannya?
Kamu : apa?
Justin : sebuah majalah, memintaku membawa seorang gadis yang bisa diajak photoshooting denganku.. Dan aku mau kau yang menemaniku
Kamu : Hah??!!!! Tidak, ada Caity tuh, dia kan model, dengannya saja
Caitlin : maaf, Rin aku ada urusan hari ini
Justin : kau dengar?
Kamu : ok,ok.... Tapi aku hanya TERPAKSA ok?? Tidak lebih
Justin : iya,iya

Kamupun berangkat dengan Justin menuju tempat photoshooting, disana kamu di make over.. Kamu diberikan pakaian yang sangat cantik, dan di dandani secantik mungkin.

Kamu memakai dress diatas lutut warna ungu agak kemerahan,dan sepatu hack dengan warna yang sesuai, rambutmu di buat agak bergelombang.. Kamu hanya menggunakan bedak tipis dan lip gloss

Penata rias : sempurna, kamu cantik sekali ;)
Kamu : makasih :)... Kalau bukan kamu yang mendandaniku mungkin aku takkan secantik ini
Penata rias : kamu memang secara alami sudah cantik ko.. Jadi tanpa dirian secara berlebihan pun kecantikanmu sudah terpancar dengan sangat jelas :D
Kamu : aku tak bisa menjawab apa-apa lagi, sekali lagi terima kasih

Penata rias itu mengantarmu ke Justin, Justin yang sibuk memainkan iPhonennya langsung terpesona melihatmu.

"Seperti bidadari... Cody memang sangat beruntung" katanya dalam hati

Kamu tersenyum ke arahnya, Justin hanya bisa menelan ludah.

Kamu : tak usah sampai seperti itu, aku tidak secantik Caity, dan mantanmu yang ada 100 itu *asal sangadh
Justin : enak saja mantanku ada 100 :p
Kamu : memang benar kan? Cowo playboy
Justin : cewe bawel

Kalian melewati photo shooting dengan bagus, kalian melihat hasilnya sambil senyum-senyum sendiri

Kamu : haah... Bisa juga aku tersenyum manis seperti ini disamping cowo playboy sepertimu :p
Justin : dasar bawel
Kamu : euuh.. Playboy!
Justin : bawel!!
Kamu : playboy!!!

kamu kembali ke ruang rias untuk mengganti pakaianmu dengan pakaian biasa. Justin iseng mengambili hasil foto itu dan memasukannya ke iPhone miliknya. Lalu meng-upload salah satu foto yang menurutnya paling bagus ke akun twitternya. Cody yang kebetulan sedang ON di Twitter melihat hasil postingan Justin itu.. Langsung cemburu dan meneleponmu untuk minta penjelasan karena keterangan dalam fotonya tertulis

"Me and my GF xD"

Ponselmu kamu taruh dalam tas jadi kamu tak bisa mendengar deringnya. Kamu mengambil tasmu, lalu kembali ke tempat Justin, Cody memprin foto itu sebagai bukti, dia menyalin keterangan yang ditulis Justin beserta linknya untuk jadi bukti. Lalu berangkat menuju rumahmu.

Kamu diantarkan pulang oleh Justin, begitu sampai di depan rumah. Justin tidak turun dia diam di dalam mobil, karena ada Cody disana

Cody : Arin, apa maksudnya ini? *mengacungkan foto yang tadi di prin
Kamu : eh?? Ini.. Ini hasil photo shootingku dengan Justin ada apa?
Cody : baca di belakangnya

Kamu membalikan foto itu dan membaca tulisan tangan Cody

Kamu : Cody, ini pasti kerjaannya Justin,ini bukan mauku.. Aku hanya ingin membantunya aku...

Belum selesai menceritakan semuanya, tanganmu di tarik Cody, kedalam mobilnya.

Kamu : ma...mau kemana kita?
Cody : kamu pasti tau kita akan kemana..

Cody mengendarai mobilnya menuju rumah seseorang yang sangat kamu kenal ya, itu rumah Justin Bieber
Singkat cerita kalian sudah sampai di depan rumah Justin, terlihat Justin juga yang baru sampai dan baru saja keluar dari mobilnya. Cody buru-buru keluar dan menghampirinya, kamu juga menyusul Cody dan menggenggam tangannya dengan wajah kuatir.

Cody : apa maumu sobat?
Justin : apa maksudmu?
Cody : ini apa maksudnya?! *melemparkan foto tadi ke muka Justin

Justin memungutnya, dan tersenyum tipis

Cody : kalau kau memang menyukai Riri, bilang saja padaku. Tidak usah sepeti ini, aku merasa diremehkan kau tau?

Tak lama Diza muncul dari dalam mobil Justin, dengan wajah cemas

Diza : ada keributan apa ini? Cody,Arin? Ada apa?
Cody : kau sudah punya dia kan?! *menunjuk Diza* jadi jangan ambil Riri!!! *mendekapmu
Justin : heh, apa kamu tidak bisa diajak bercanda?? Ini hanya lelucon!
Cody : itu bukan lelucon yang lucu!!! Kau kira fansmu diluar sana akan menganggap ini cuma rekaan hah?!
Justin : jangan bawa-bawa fans ku Ok?
Cody : aku hanya bertanya! Jadi jawab pertanyaanku.. Aaah, atau jangan-jangan kalian tidak ada hubungan sama sekali?
Kamu : Cody, sssttt.. Sudah, kita pulang ya? Aku tidak enak melihat kalian bertengkar, karena masalah sepele seperti ini
Cody : jujur aku cemburu sekaligus kecewa dengan tingkah anak ini Ri, tolong mengertilah
Kamu : tapi tidak usah saling membentak seperti ini kan? Kita bisa bicarakan baik-baik kan?
Justin : aku mana mau bicara baik-baik pada orang ini *menatap Cody sinis
Diza : Justin!!! *mencubit lengan Justin
Justin : diam Diza
Kamu : Cody, kita pulang..
Cody : aku harus selesaikan ini dulu Ri,
Kamu : aku mau pulang! Kalau kamu masih mau disini, silahkan... Aku pulang sendiri! *melangkah pergi

Melihatmu yang melangkah pergi, Cody langsung mengejarmu dan menggenggam tanganmu erat sekali.

Cody : ok,kita pulang..
Kamu : :) makasih Cody
Cody : sama-sama.. Ayo, masuk

Kamu masuk kedalam mobil Cody, sementara Cody berbincang dulu dengan Justin

Cody : jangan bersikap rakus seperti itu ok? Atau aku takkan memaafkanmu Selamanya!
Justin : haha itu lucu.. Selamanya katamu?
Cody : kau mengajakku berkelahi??

Melihat suasana yang semakin memanas, kamu membunyikan klakson mobil Cody dan memberi sinyal agar cepat pergi.

Cody : *menoleh* ingat! Jangan ambil Riri... Sudah cukupkan 1 kekasih saja?

Justin menatap Cody sinis, Codypun begitu lalu masuk mobilnya dan pulang.

Diza : aku sudah bilang padamu.. Kalau kau suka pada ka Arin katakan saja, tak usah mengarang cerita
Justin : aku tak bisa Diza.. Rasanya ada yang mengganjalku untuk melakukan hal itu *tertunduk lesu
Diza : sabar Justin, mungkin itu hanya perasaanmu saja
Justin : ya semoga saja.. Thanks sudah menghiburku
Diza : tak masalah.. Itu gunanya teman :)
Justin : eeiiit, bukan teman tapi kekasih ;)
Diza : haha, apa-apaan itu?
Justin : sudahlah kamu senang kan?
Diza : tidak terima kasih :p

Justin merangkul Diza dan mengantarnya ke suatu tempat untuk "kencan". Sementara itu, kamu dan Cody dalam perjalanan pulang hanya saling diam.

Kamu : jangan ulang lagi yang tadi Cody, aku tak mau kau berkelahi dengan Justin
Cody : ok.. Apapun untukmu Ri, tapi kenapa?
Kamu : itu hanya akan membuang-buang waktumu untuk sesuatu yang tak berarti :)
Cody : haha..
Kamu : kenapa tertawa?? Aku tak sedang melucu?
Cody : kamu itu benar-benar gadis yang unik aku suka ;)
Kamu : genit ahh.. Nyetir aja yang bener, jangan suka yang aneh-aneh
Cody : dasar kamu *membelai rambutmu

Sementara itu, Justin sedang berbaring di kamarnya dan menatap langit-langit kamarnya yang kosong..

Justin : Justin, apa pelajaran yang kau terima hari ini? Jangan berbuat tanpa memikirkan akibtanya. Itu pelajaran yang penting, jangan kau ulangi lagi!

Justin terbangun, dia melihat iPhonenya, ada sebuah pesan dia membukanya ternyata itu darimu.

From : Arin Rianzi

Jangan buat masalah lagi! Aku sudah punya Cody!!

Justin yang tadinya tersenyum melihat namamu tertera di layar iPhonennya berubah menjadi cemberut membaca isi pesan darimu. Dia membalasnya dengan perasaan yang kacau balau

To : Arin Rianzi

Maaf, aku hanya iseng Rin :(

From : Arin Rianzi

Aku maafkan, tapi kalau kau ulangi kamu akan tertimpa masalah yang sangat berat, mengerti?

To : Arin Rianzi

Kamu marah padaku? Iya kan?

From : Arin Rianzi

Tentu saja! Kelakuanmu sungguh tidak masuk akal!

Justin malas membalas pesanmu lagi, dia melempar iPhonenya ke tengah kasur dan berbaring lagi.dia melihat iPhonenya yang tergeletak di sebelah kepalanya, lalu membuka galeri dan melihat foto yang tadi dia ambil.. Dia kembali tersenyum melihat senyumanmu di foto itu, dia mengeditnya dengan memotong hingga tersisa fotomu lalu menjadikannya menjadi wallpapper

Justin : aku bisa melihat wajahmu setiap hari walau hanya lewat iPhone ini..

Sementara itu kamu juga berbaring di kamarmu..kamu memperhatikan foto yang ditinggalkan Cody di ruang tengah.

Kamu : kelihatannya Justin sangat bahagia... Tapi kenapa? Kenapa dia harus bahagia?? Bukannya aku tak mau dia bahagia, tapi dia bahagia di tempat dan saat yang salah.. Aku harus bagaimana?

Kamu menunduk, entah kenapa kamu merasa sangat menyesal.. Kamu menyimpan foto itu di mejab belajar lalu pergi tidur.

Justin : I wish we had another time, I wish we had another place cause we did, and everything we have is stuck in the moment... Arrgghhh!!!! Lupakan Arin!! Dia ada yang punya Justin!!!!

Justin meraih gulingnya, dan pergi tidur.

Singkat cerita, ini hari pertama sekolah di musim semi, sekarang kamu bukan lagi murid kelas 12-C.. Kamu sudah menjadi murid kelas 13..kamu melihat daftar nama di sebuah papan untuk memastikan kamu akan sekelas degan siapa.

Kamu : Caity,Caity,Caity

Kamu mencari nama Caitlin Victoria Beadles di 3 daftar kelas 13.. Kamu menemukannya di kelas 13-B sama sepertimu! Tapi kamu juga tak sengaja melihat nama Justin Drew Bieber di kelas itu.

Kamu : sekelas juga dengan dia... Apa ada Cody ya?

Kamu mencari nama Cody Simpson, dia di kelas C dengan Ryan,dan Chris. Kamu meninggalkan papan pengumuman dan menuju kelasmu. Di depan kelas kamu tak sengaja menabrak seorang gadis yang sangat cantik. Kelihatannya dia juga orang Asia sepertimu.

Kamu : ma...maaf
Dia : kamu!?
Kamu : eh?

Kamu melihat wajahnya, kamu sangat mengenalinya!! Itu teman SMPmu Maggie (Nama temanku xD)

Kamu : Maggie!!!
Maggie : Arin kan???
Kamu : iya! Kamu Maggie kan??
Maggie : iya.. Ahh! Kangennya diriku

Kalian saling berpelukan, tak lama kamu melihat sosok anak laki-laki yang mendekatimu yep! Dia Justin.

Justin : kamu juga di kelas B?
Kamu : ya, ada apa?

Justin tersenyum, kamu dan Maggie memandangnya dengan penuh rasa penasaran.

Dia masuk ke dalam kelas, hari itu tak ada pelajaran karena hari pertama sekolah, tapi ketua kelas menempelkan sebuah kertas..

Kamu : apa itu?
KM : ini daftar tempat duduk
Kamu : lo? Ga bebas??
KM : enggak, wali kelas kita kan guru Killer --"
Kamu : ga ada hubungannya

Justin mendekati KM dan melihat dimana dia duduk, dia terlihat sangat senang.. Dia mengambil tasnya. Kamu dan yang lainnya mengerumuni kertas itu.. Kamu sangat terkejut karena kamu akan sebangku dengan Justin lagi.

Tapi kamu hanya bisa pasrah dengan semua itu, kamu duduk dengannya di sebelah jendela

Kamu : aku diujung! Dekat jendela titik!!
Justin : terserah *mengangkat bahu

Kamu merasa tidak nyaman karena terus kepikiran dengan Cody,kamu terus melihat keluar sementara Justin memainkan iPhonenya..

Selepas sekolah, kamu melihat Cody yang sudah magang di depan kelasmu.kamu menghampirinya.. Kalian pun pulang sama-sama. Oh ya, karena sekarang kamu kelas 13 jadi kakamu tak mengizinkan kamu kerja di Bakery lagi..tapi kamu terus memohon pada kakamu, akhirnya kamu diizinkan lagi bekerja.

Hari ini seperti biasa kamu ke Bakery, tapi kamu melihat anak laki-laki yang sangat kamu kenal dia bekerja meja kasir dia tersenyum padamu.. Dia adalah

No comments:

Post a Comment