12th Part!!
Let's Begin!!!
"Sebentar.. Kenapa kita tertawa?? Tak ada yang lucu kan?" Selena menghentikan tawanya dan mengucapkan pertanyaan tadi
"Iya juga ya.. Apa yang lucu ya?? Hahaha bodohnya aku"
"Ada-ada saja" Selena mengalihkan pandangannya ke luar jendela, suasana mendadak hening saat itu karna tak ada yang memulai percakapan baru. Hanya terdengar suara deru mesin mobil, dan gesekan ban mobil ke jalanan yang sepi saat itu.
"Oh ya, kenapa kamu tak mengepos naskah di blog saja?? Nanti akan kuberikan linknya pada Ayah, jadi kau tak harus ke Atlanta jika ingin menyetor naskah" usul Chase di tengah makan malamnya denganmu
"Itu ide yang bagus tapi bukan hanya ayahmu yang akan membacanya" katamu meminta tanggapan
"Iya juga ya?? Oh ya,via e-mail.. Bisa kan?"
"Boleh dicoba... Tapi kukirim pada e-mail penerbit saja" ucapmu
"Ya sudah.. Nanti kuberitaukan pada Ayah.. Oh ya, boleh tidak aku ikut denganmu mengelilingi Dunia?" Ucap Chase lagi, kamu mengangkat sebelah alismu
"Kau yakin?? Kita harus mandiri lo.. Benar-benar mandiri oh ya, dan hemat!" Tegasmu
"Hei Rachel Laurencia Amanda.. Kau pikir aku anak kecil?? Aku sudah 16 tahun dan aku terbilang cukup dewasa" Chase menyipitkan matanya memandangmu yang tersenyum jail di depannya
"Oh ya?" Katamu menggoda
"Tentu saja!" Ungkapnya
"Okee... Kebetulan lusa aku akan ke daerah Philadelphia.. Kudengar disana ada banyak pemandangan indah" ucapmu sesaat setelah kamu menyelesaikan makanmu, Chase menganggukan kepalanya
"Pakai kereta?" Tanyanya
"Ya, begitulah.. Ada apa?" Tanyamu balik
"Tidak ada.. Kelihatannya aku tak bisa kesana.. Mungkin kita bertemu saja di Whasington.. Saat keberangkatanmu ke luar Amerika" jawabnya, kamu sebenarnya agak penasaran dengan sikap Chase kali ini tapi kamu mengabaikannya karna ini bukan urusanmu
"Oh ya, nama tengahku bukan Laurencia.. Lagipula, aku tidak punya nama tengah" ungkapmu, Chase yang mendengar hal itu hanya menanggapi dengan tersenyum lalu meminum jus jeruknya.
-----------------------
23 februari 2011 (tanggal tak sesuai dengan aslinya maaf :p) ini keberangkatanmu ke kota Phiadelphia kota yang hanya berjarak 3 km - Author rasa - dari laut lepas bernama Lautan Atlantik yang dikabarkan disana terdapat apa yang orang sebut segitiga setan atau segitiga bermuda, kamu berangkat kesana menggunakan kereta, perjalanan yang ditempuh hanya sekitar 1 jam setengah saat sampai, kota itu hampir mirip dengan sepinya kota Napanee di Kanada tempat dimana Avril Lavigne dilahirkan sejujurnya kamu belum pernah ke Napanee tapi dari fotonya saja sudah terlihat bahwa Napanee termasuk kota yang sepi.
Disana terdapat sebuah ballroom dimana sering diadakan pesta dansa begitu juga malam ini, kamu yang seorang Visitor sekalipun diundang ke acara itu. Tapi dengan berat hati kamu menolaknya selain kamu tidak bisa berdansa kamu juga tidak mengenal siapapun disini. Pasti tidak enak rasanya berdansa dengan orang yang tak dikenal. Tapi menjelang 2 minggu sebelum pesta Dansa itu dimulai kamu mendapatkan kenalan baru di kota itu dia bernama Alexandria Ginafa gadis cantik berdarah Rusia itu memiliki mata biru yang sangat mencolok, rambut pirang yang lurus, dia berpostur tinggi seperti model dan ya, dia pernah menjadi model di negaranya. Dia memiliki seorang teman dari kawasan Asia dan berasal dari negara yang sama denganmu betul! Indonesia, namanya Sari. Kamu dan Sari langsung akrab sejak pertama bertemu, mungkin karena asal yang sama dan mudah berkomunikasi menggunakan bahasa yang sama membuatmu mudah untuk akrab dengannya.
"Kenapa kau tak ikut pesta dansa itu Chel?? Sayang sekali lo" ujar Sari saat dia dan Alex berkunjung ke rumahmu -- sebenarnya semacam rumah sewa -- untuk ke sekian kalinya.
"Aku tak punya kenalan siapapun disini kecuali kalian, lagipula aku tidak bisa berdansa sama sekali.. Percuma saja aku ikut" jelasmu seraya menyajikan 2 gelas limun dan biskuit lemon sebagai temannya
"Disini banyak pemuda yang tampan lo.. Kamu akan sangat menyesal jika tak datang ke pesta itu!" Ucap Alex dia mengambil satu potong biskuit limun lalu melahapnya
"Tapi.. Seperti yang kubilang tadi.. Berdansa pun aku tak bisa" ucapmu
"Belajar dong!" Seru Sari menggunakan bahasa Indonesia, Alex menatapnya bingung karna dia tak mengerti apa yang dikatakan Sari
Sebelum keberangkatannya ke Whasington untuk mengikutimu mengelilingi dunia dia tentu harus mengantungi paling tidak izin dari kedua orang tuanya. Karena Ibu Chase sibuk dengan urusannya di Mexico City ibukota negara Mexico dia hanya meminta izin melalui jejaring sosial twitter dan dia mendapatkannya, meski harus memohon terlebih dulu, sedangkan untuk sang ayah dia harus berusaha untuk meyakinkan ayahnya dia baik-baik saja entah sampai kapan, padahal kamu hanya memiliki 5 hari di Phiadelphia sebelum berangkat ke Whasington dan menyebrangi benua Asia untuk sampai di Zwolle, Belanda kota dimana pemandangan bunga tulip, padang rumput serta berbagai bangunan kincir angin yang kamu lihat di poster saat pasar malam beberapa waktu yang lali bersama Chase.
"Kudengar kau hanya disini untuk 5 hari.. Kenapa begitu cepat??" Tanya Alex di saat kamu menemaninya memilih baju untuk pesta dansa yang akan berlangsung malam itu. Kamu yang sedang duduk di sofa empuk warna biru dan sibuk mengetik di notebookmu menjawab
"Karena aku memang kesini untuk menikmati bukitnya dan pantai curamnya.. Semuanya menakjubkan! Aku rasa aku sudah cukup tinggal disini.. Aku juga senang bisa mengenalmu Lex" jelasmu untuk kalimat terakhir kamu mengangkat kepalamu dan menatap wajah sedih Alex
"Apa kau akan kembali kemari?" Tanya Sari dia baru saja mengganti pakaiannya dan duduk disampingmu, kamu menanggapinya hanya dengan mengangguk
"Apa itu sebuah janji yang akan kamu ingkari?" Tanya Alex dia duduk di samping kirimu
"Selama umurku masih panjang dan Tuhan mengizinkanku aku akan kembali kemari.. Aku janji" katamu seraya menjulurkan kelingking kiri dan kananmu ke arah dua teman dekatmu yang mengamitmu sejak tadi, mereka menyambut kelingkingmu sambil tersenyum, kamu membalas senyuman mereka dengan senyuman terbaik dan termanis yang kamu punya.
---------------
"Sel! Bisa cepat sedikit?? Aku bisa telat!" Seru Justin yang sejak tadi sudah selesai mengganti bajunya dengan baju baru.. Mereka berdua mengalami peristiwa yang tidak mengenakan secara tidak sengaja dan tanpa di ketahui siapa pelakunya, ada yang menyiram mereka 3 kali berturut-turut dan membuat mereka berdua basah kuyup.
"Iya sebentar! Bajumu terlalu besar tau!" Sahut Selena dari dalam kamar mandi hotel
"Cepatlah!! Sebelum ada fikiran aneh-aneh dari paparazzi dan fansku di luar" ujar Justin, dia mengintip keluar
"Oke aku selesai!" Selena keluar dari kamar mandi, sebenarnya itu baju baru Scooter bukan Justin, tapi Justin mengakui itu sebagai bajunya karna dia sangat menyukai kaus warna putih dengan tulisan "I'm Georgeus" diatasnya
"Cepat!" Justin menarik tangan Selena tanpa ragu-ragu setelah mereka berdua melakukan penyamaran yang bisa dibilang sempurna.
Paparazzi yang melihat Justin dan Selena yang menyamar keluar dari hotel langsung menyadarinya dan memfoto mereka, Selena menutupi wajahnya, sementara Justin menundukkan kepalanya dengan tangan kiri yang terus menggenggam tangan Selena kuat. Mereka berhasil masuk ke dalam mobil, dan Justin segera tancap gas meninggalkan hotel itu
"Kau menggenggam tanganku kuat sekali! Itu sakit" omel Selena, dia memijat tangannya yang terasa sakit itu
"Maaf Sel, aku hanya khawatir terjadi sesuatu lagi padamu" Justin menatap Selena dalam sekali, gadis berdarah latin itu tersenyum manis tapi tiba-tiba bayangan Selena yang terpantul di mata Justin berubah menjadi bayanganmu. Justin merenyitkan matanya, lalu kembali konsentrasi menyetir.
"Ada apa Justin?" Tanya Selena yang bingung dengan tingkah Justin
"Nothing" jawab Justin singkat
Kamu terdiam di dalam rumahmu, tak ada yang bisa kamu lakukan selain duduk di depan televisi dan memainkan game dari notebookmu dan melihat foto-fotomu dengan Cody,Chase, dan satu foto yang kamu yakin tak pernah mengabadikannya di notebookmu atau di ponselmu tapi kamu ingat kapan dan dengan siapa kamu mengambil foto ini. Itu fotomu dan Justin di danau kecil di kota Sheffield, Inggris. Kamu tersenyum tipis melihat foto itu mengingat saat-saat pengambilan foto yang termasuk 'gagal' ini.
"Justin! Jangan disitu!! Nanti kecebur tau rasa kamu!" Ancammu
"Bodo! Kalo aku kecebur yang kutarik kamu ini" komentar Justin
Justin menarikmu kedekatnya, diapun menyalakan kamera ponselnya lalu mengarahkannya ke arah kalian berdua
"Wait a minute! Kau baca tulisan itu? Dilarang bersandar ke pagar! Jadi jangan bersandar bodoh" omelmu pada Justin
"Banyak omong kucium juga nih!" Justin mendadak mencium pipimu dan memfoto adegan itu di saat yang sama, karena kamu yang menyenggol tangan Justin saat itu, membuat gambarnya agak memudar tapi saat Alex melihatnya dia bilang fotonya bagus.
Tanganmu bergerak sendiri, dia menjadikan foto tadi menjadi wallpapper notebookmu, saat akan membuka aplikasi Notepad kamu baru menyadari semuanya, lalu tertawa kecil
"You know what Justin? I guess I fallin love with you and I know that's a big mistake!" Ujarmu lalu membuka aplikasi Notepad dan menuangkan semua yang kamu alami dari kemarin sampai detik tadi, ohya, dibuku ini kamu menyamarkan nama Justin menjadi Rio. Karena jika kamu terang-terangan menyebutkan pasangan Couple Datingmu saat itu Justin bisa kacau dunia persilatan -- lo? Maaf, itu kesalahan yang tak mau Author perbaiki --
"Aku harap kisah cinta ini bisa di terima di khayalak umum" ucapmu sambil tersenyum
"But I know, Justin will realise who is Rio on the whole person" lanjutmu kamu terdiam sesaat, lalu mensave apa yang kamu ketik tadi, dan mematikan notebook
"3 hari lagi aku akan ke Belanda dengan Chase.... Hmm, apa ya hal menyenangkan yang akan kudapatkan disana?" Kamu bertanya-tanya pada dirimu sendiri, dan perlahan menutup matamu bermaksud membayangkan, namun kamu tenggelam dalam bayangan itu dan tertidur.
-----------
♪ what,what,what did you said huh? You breaking up on me. Sorry I cannot hear you I'm kinda busy,k-k-kinda busy, k-k-kinda busy, sorry I cannot hear you I'm kinda busy ♪
Lagu Lady GaGa mengalun di dalam kamar Greyson, dia berbaring dengan posisi kepala menjulur kebawah -- jangan bingung! Karna Author juga bingung (?) --. Dia bernyanyi pelan, tak lama ponselnya berdering telepon dari Cika
"Stop Callin' Stop Callin' I don't wanna talk anymore" bukannya menyahut Greyson malah bernyanyi saat mengangkat telepon dari Cika
"Ooh,,, bagus, ga mau bicara sama ku?? Bagus...." Omel Cika, Greyson tersadar, dia terbangun dan duduk di atas kasurnya lalu meminta maaf pada Cika
"Sengefans-ngefans aku sama Taylor Swift juga aku ga ngangkat telepon sambil nyanyi lagu dia" ujar Cika
"Aaah... Maaf... Hehehe, habis aku suka lagu ini" ucap Greyson dia tersenyum saat mengucapkan kalimat barusan
"Ya,ya,ya, kumaafkan! Ooh ya, hari ini aku mau bertemu dengan Nadya, sahabatku! Kita double date!" Serunya
"Wah! Kelihatannya seru! Oke, aku bersiap, bye" Greyson meneriakan kata 'Yes' berulang kali karna ini pertama kalinya dia kembali berkencan dengan Cika setelah 3 bulan jarang bertemu
"Yair! Kamu telat!" Omel Nadya, disaat Cika, dia, dan Greyson sudah berdiri di depan bianglala selama 30 menit.
"Sorry Nad, tadi aku bantu ayah dulu membereskan gudang" ucap Yair dengan nafas yang tidak teratur
"Ya sudah... Sekarang semua sudah kumpul kan? Kita menjelajah sekarang" ajak Cika, Greyson segera menggandeng tangan Cika, sedangkan Yair mengrangkul Nadya sambil tersenyum jail ke arah gadis cantik itu
"Mau ngapain kamu?" Nadya menyipitkan matanya
"Mau begini" Yair tiba-tiba mencium kepala Nadya, sontak gadis asia itu kaget bukan main, tapi Greyson dan Cika terus melangkah tanpa mempedulikan pasangan baru itu.
"Eh! Bonekanya lucu Grey... Sayang cuma pajangan" ucap Cika saat melihat boneka teddy bear warna biru yang tergantung di pintu masuk sebuah toko pernak-pernik
"Kau yakin itu cuma pajangan?" Tanya Grey mencoba meyakinkan
"Iya.. Grey," ucap Cika dengan nada kecewa
"Kamu kesana ya.. Tunggu disana, aku mau beli es krim ok? Tunggu ya! Sekalian tunggu sahabatmu itu" ujar Grey dia melangkah pergi, Cika menuju ke arah bangku kayu yang dicat putih dia melihat sekeliling karna sudah 10 menit Greyson tak kunjung kembali
"Yair! Kamu mau kemana lagi... Cape tau ngejar kamu" keluh Nadya
"Kemana saja boleh" sahut Yair, dia berlari mendekati Nadya
"Oh ya, Nad, aku bisa sulap!" Katanya
"Coba buktikan" seru Nadya seperti menantang
"Perhatikan yaaa... Tanganku kosongkan??" Ucap Yair dia menunjukan kedua tangannya yang kosong, dia menggerak-gerakan tangannya di samping telinga Nadya
"Taraaa!" Dengan cepat Yair memetik bunga yang seharusnya tak boleh dipetik dari pot di belakang Nadya
"Waaah hebaat!" Puji Nadya dia menepuk-nepukan kedua tangannya
"Hehee" Yair memakaikan bunga itu di kepala Nadya
"Eheem" terdengar suara berdehem dari belakang Yair. Pemuda itu menoleh ada bapak memakai seragam biru tua lengkap dengan topinya
"A.. Ada apa?" Tanya Yair
"Kamu memang pandai sulap.. Taaapi, bunga itu tidak boleh dipetik kau tau?!" Ucapnya dengan nada Marah
"Nad, itungan ketiga kita kabur ok?" Bisik Yair Nadya mengangguk
"Sekarang kalian harus...." 1 "mengisi kertas tanda" 2 "bahwa kalian sudah melanggar" 3
"Kabuuurrrrrrrr!" Seru Yair, dia menarik Nadya untuk kabur, mereka berlari sambil tertawa
"Kamu ada-ada aja Yair!" Ucap Nadya
"Ahahahahaha Yair dilawan" katanya membanggakan diri
" Grey mana si?? Jangan-jangan nyasar lagi" Cika bangkit dari tempatnya duduk lalu mengedarkan pandangannya bermaksud mencari Greyson
"Cikaa" terdengar suara yang mirip dengan suara perempuan, Cika merasakan firasat buruk
"A...apa?" Sahutnya dengan perasaan kurang yakin
"Tengok kebelakang" perintah suara itu, Cika membalikkan badannya dan melihat boneka biru yang dia lihat tadi, di balik boneka itu ada Greyson yang sedang tersenyum, dia tampan sekali
"Aaaaaaaaahhh~ Greeey!!!" Cika mengomel, wajahnya memerah
"Ke...kenapa??? Aku salah??" Tanya Grey "kamu ga mau boneka ini"
"Bukaaan... Aku beruntung banget punya pacar kaya kamu tau!! Kamu ngeselin!!" Ungkap Cika, ucapannya tidak beraturan atau tidak jelas.. Katanya beruntung tapi sebal
"Hahaha.. Kau ada-ada saja" Greyson membuat suaranya seperti perempuan, lalu menggerakan boneka itu seperti boneka yang berbicara.
------------
Tak terasa 3 hari berlalu, kamu melakukan Video Chat dengan Cody melalui Notebookmu. Kalian bercanda dan mengobrol tentang bayak hal. Sampai akhirnya kalian membuat janji bertemu di Whasington
"Oke yah, aku berangkat ya.." Chase berpamitan
"Ma, aku mau ke bandara Whasington dulu.. Memperpanjang passport" ujar Justin
"Ya sudah.. Hati-hati dijalan" wanita itu membelai rambut Justin, lalu Justin mencium keningnya
"Kita bertemu dimana Cody?" Tanyamu saat sudah tiba di Whasington "di bandara?? Iya, aku juga ada perlu disana.. Oke?"
"Chel, kita ketemu dimana? Di bandar oke.. Aku dalam perjalanan ke sana, tunggu ya" ucap Chase beberapa detik kemudian telepon diputuskan
"Sepertinya mampir ke Dunkin Donuts akan seru" kalimat yang kamu ucapkan sama persis seperti yang Justin,Chase, dan Cody katakan saat mereka tiba di Bandara.
No comments:
Post a Comment