Saturday, April 30, 2011

Packed for Love (16)

Oxygenus dipenuhi puluhan orang, tepatnya di rak New Release sebuah buku bersampul biru muda bergambar jalan putih bersih yang dipinggirnya terdapat beberapa pohon Sakura yang menggugurkan kelopak-kelopak bunga berwarna merah mudanya itu. Di samping rak yang dipenuhi manusia-manusia tidak sabar itu terdapat sebuah tulisan

New Release!

Title : Pack this for your love!
Author : Rachel Amanda

Yap! Buku Rachel rilis hari ini, tak terasa perjalanannya juga sebagai Back Packer harus rehat sebentar karena dia diharuskan kuliah oleh ayahnya. Bukan hanya Rachel, Justin juga begitu dia rehat dari kegiatan keartisannya dan menjadi pelajar biasa di sebuah sekolah musik bernama KYUNGHEE. Letaknya di Seoul, Korea. Justin tak sendiri disana ada Ryan,Chaz dan Caitlin yang kebetulan kuliah di negara yang sama bedanya Ryan,Chaz dan Caitlin mendapatkan Beasiswa untuk kuliah disana. Sedangkah Justin? Dia harus testing untuk masuk ke Kyunghee. Oh ya, Ryan, dan Caitlin tidak memasuki kampus yang sama dengan Justin mereka berkuliah di Hakwoon jurusan Psikologi. Sedangkan Justin dan Chaz mengambil jurusan Music Modern.

"Baca apa kau? Serius sekali" sapa Chaz saat melihat sahabatnya serius sekali membaca sebuah buku di halaman perpustakaan. Justin tak menyahut.
"OI!" Ucap Chaz di dekat telinga Justin, siapa yang tidak kaget jika dibegitukan? Justin kelabakan, dan memukul Chaz menggunakan buku yang lumayan tebal itu.
"Sial kau!"

Justin berbeda, dia sudah dewasa 19 tahun usianya. Rambutnya kembali ke asal -- ga kaya aslinya, disini rambut Justin persis kaya di VC One Time -- dia juga memakai kacamata minus -- iih jangan ampe kejadian, ya ga? -- warna hitam.

"Mana pacarmu? tumben tidak sama-sama.." Tanya Justin dia menelisik ke belakang Chaz tak ada kekasih Chaz disana.
"Dia sudah masuk kelasnya duluan.. Oh ya, baca apa kau? Serius sekali.." Chaz membenarkan posisi tas sandangnya
"Pack this for your love! Bukunya Achel" jawab Justin, dia mengalihkan pandangannya ke arah buku sambil tersenyum
"Masih saja kau mengharapkan gadis yang bahkan tak kau tau bagaimana kabarnya sekarang" Chaz duduk di sebelah Justin dan menatap sahabat sejak kecilnya itu
"Yang jelas aku pasti akan bertemu dengannya lagi nanti.. Pasti" ucap Justin pasti
"Oi, Justin! Dipanggil Mrs. Shin Kyo" panggil seseorang dari arah belakang, Justin menoleh. Dia salah satu teman sekelas Justin, cowo korea berambut sama seperti Justin. Hobinya bermain basket. Kim Sung Hyo namanya.

"Oke" Justin menepuk pundak Chaz lalu tersenyum sebentar lalu berlari menuju ruangan dosennya Shin Kyo.

---------------

Justin keluar dari ruangan Mrs. Shin Kyo dengan ajah kusut, dia mendapat bimbingan sepulang sekolah nanti karena memililki nilai jelek di Ujian kemarin, tapi Justin lebih memilih membuat Makalah daripada mengikuti bimbingan, mau ditaruh dimana mukanya jika Chaz tau Justin mendapat nilai jelek setelah ber-PD ria akan mendapatkan nilai sempurna saat itu

"Kapan aku bisa mengubah sifatku yang satu itu" ucap Justin pelan, dia menatap buku Rachel sebentar, lalu memasukannya ke dalam tas agar tidak hilang, lalu melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya di lantai 2.

----------------

"Jutsy!!!" Sapa Jazzy, sekarang Jazzy juga sudah berusia 6 - 7 tahun, dan tumbuh menjadi gadis cilik yang sangat cantik, rambut coklatnya sekarang sudah panjang, dia kelihatannya sudah siap menuju tempatnya les piano. Karena dia memakai dress ungu kesukaannya, Justin memangkunya di ruang tengah sementara ibu tirinya menyiapkan apa-apa saja yang harus Jazzy bawa kedalam tas pink bergambar Barbie itu.

"Jutsy.. Antar aku ke tempat Les ya?" Pinta Jazzy dia memainkan kacamata Justin di tangannya
"Memangnya kenapa dengan ayah?" Tanya Justin
"Dia kembali ke Atlanta, besok juga aku dan Jazzy akan kembali ke Atlanta" jelas wanita yang datang membawa tas Jazzy dia ibu tiri Justin,Erin.
"Begitu.. Jazzy?" Justin menatap Jazzy "dia ikut? Di tengah-tengah kursusnya ini?"
"iya Jutsy. Kasian Jaxon dia sendirian di rumah sama Papa, dia pasti kesepian" ucap Jazzy dengan suara anak-anaknya yang masih terdengar lucu itu. Justin tersenyum lalu membelai lembut kepala Justin.

"Ayo berangkat" ajak Justin, Jazzy mengangguk

------------------

"Kau mau kemana Gie?" Tanya seorang gadis berambut panjang sepinggang, dia membalikkan badannya begitu menyadari temannya akan melangkah pergi meninggalkannya
"Ke toilet! Aku akan segera kembali" sahut temannya itu

----------------

"Jazzy, kita sudah melewati jalan ini 3 kali.. Apa kau yakin ini jalannya?" Tanya Justin, ini memang kali pertamanya mengantarkan Jazzy ke tempat kursusunya
"Iya Jutsy! Aku ingat" jawab Jazzy
"Kalau nyasar awas ya" ancam Justin

Tak lama Jazzy menunjuk sebuah bangunan yang dicat warna hijau muda yang agak sedikit mencolok di depannya tertulis 'Music, Melody'. Itu tempat Jazzy kursus piano, Justin melepaskan sabuk pengamannya dan keluar dari mobilnya menyusul Jazzy yang sudah lebih dulu keluar.

"Hati-hati" teriak Justin saat melihat adik perempuannya berlarian melewati lorong bangunan itu. Dari kejauhan Justin melihat Jazzy mengetuk pintu sebuah ruangan, lalu keluar seorang gadis sebaya dengan Justin. Dia mulai melangkah maju mendekati Jazzy

"Darimana saja kamu anjel?" Tanya Gadis itu, dia membungkukkan badannya
"Kakakku tak bakat mengantarkanku jadi tadi kami tersesat" jelas Jazzy, gadis itu tersenyum. Sungguh senyum yang sangat menawan dia mengajak Jazzy masuk ke dalam ruangan dimana terdapat piano berwarna coklat kayu dan memainkannya. Justin memperhatikan dari luar ruangan.

Ponsel Justin bergetar ada telepon dari Sari, Justin berjalan menjauh lalu mengangkatnya

Sari : apa kabar Jutsy!
Justin : Jutsy, Jutsy.. Memangnya kau Jazzy?? Apa Sari??
Sari : tak ada, hanya memanggilmu.. Bagaimana di Korea? Betah?
Justin : sangat betah... Tak ada paparazzi disini
Sari : ya iyalah! Oh ya, sudah ketemu Achelmu itu?
Justin : belum, aku tak tau dimana dia... Mungkinkah dia ada di Korea dalam perjalanannya mengelilingi dunia.. Yah, entahlah
Sari : sabar ya Just, oh ya, eem.. Salam dari Alex dia sangat merindukan lawakanmu
Justin : haha katakan padanya aku juga merindukannya.. Kelihatannya Jazzy sudah selesai.. Sampai jumpa Sar

Justin memutuskan telepon dari Sari, gadis yang selalu membantunya untuk mendengar suara Rachel lewat telepon, menanyakan tentang kabar. Dll. Karena sampai sekarangpun, Justin tak berani menanyakan segala tentang Rachel langsung ke orangnya.

Justin melangkah mendekati ruangan tadi

"Ka Achel ini dia Jutsy ku, tampan kan" terlihat Jazzy menarik-narik tangan seorang gadis saat melihat Justin mendekat, Justin tentu kaget, dia menghentikan langkahnya karena gadis yang ditarik Jazzy adalah Rachel.
"Jazzy" ucap Rachel pelan
"Apa ka? Tampan kan? Tampan kan? Ayo! Kalian berdua pacaran saja!!!" Ucap Jazzy dengan mudahnya, dia mengamit tangan Justin dan meletakan tangannya di atas tangan Rachel. Rachel tersenyum sambil menatap Justin,

"Bahaya, pipiku terasa hangat, jangan bilang aku memerah!! Jangan sampai!!!" Jerit Justin dalam hati, wajahnya memang memerah, dia menundukkan wajahnya lalu menarik tangannya

"Ko Jutsy gitu?" Ucap Jazzy dengan suara sedih
"Ayo kita pulang.. Terima kasih sudah mengajari adikku" Justin menggendong Jazzy dan berjalan pergi, dia panik

"Muka Jutsy seperti tomat" ujar Jazzy sambil menusuk-nusuk pipi Justin, pria itu hanya tesenyum

Di dalam mobil,

"Jazzy!! Terima kasih!!!" Seru Justin
"Untuk apa?" Tanya Jazzy dia kebingungan
"Kau sudah mempertemukanku dengan Achel!" Justin bersiap memeluk Jazzy yang duduk di kursi disamping kursi supir
"Diakah Achel itu?" Mata Jazzy terbelalak, Justin mengangguk lalu memeluk Jazzy yang tak percaya
"Dia bidadari kita berdua" lirih Justin

-----------------

*Justin POV*

Aku ingat, malam 2 tahun yang lalu Selena datang ke dalam kamarku disaat aku sedang membaca segala tentang Rachel dari laptopku. Kami bertengkar hebat saat itu, dia menuduhku yang macam-macam yang bahkan tak pernah kulakukan sebelumnya. Dan sampai detik ini, aku tak pernah menghubunginya, dan diapun tak pernah menghubungiku lagi.

Aku tak menyesal atas kejadian malam itu, sekarang terserah padanya, dia mau melanjutkan hubungan ini tak masalah untukku, toh tak ada salahnya menerima gadis itu lagi dalam hidupku, tapi jika dia meminta untuk Break Up maka beruntunglah aku, bisa mendekati Achelku yang ada di Korea ini dan menjadikannya milikku. Tapi, yah.. Tak tau lah, aku sendiri belum yakin dengan yang kurasakan, sepertinya obat penenang si Playboy cap kaleng itu harus kuminum lagi seperti saran Caitlin.

*Justin POV End*

Besok Justin akan sendirian di rumah yang lumayan luas itu, dan selama sebulan sekali Mom Pattie akan mengunjunginya, Mom Pattie ternyata menjadi wanita karir di Amerika agar dia bisa membiyayai Justin kuliah dan jika mepet maka uang Justin yang dia pakai untuk membayar. Sebenarnya Justin sudah menolak uang dari ibunya itu tapi, Mom Pattie malah berkata

"Seberapapun kamu memiliki uang, mama tetap orang yang bertanggung jawab untukmu, mama memiliki tanggung jawab untuk membiyayaimu!"

-------------------

Rachel melangkah masuk ke kamarnya, dia tak tinggal di rumahnya melainkan di sebuah apartemen dia sekamar dengan seorang gadis cantik asal Indonesia tapi dia menetap di Canada dulu. Namanya Maggie, dia mengaku sebagai kekasih dari Chaz, ya memang itu kenyataannya. Saat ini Maggie berkencan dengan kekasihnya sedaangkan Rachel duduk di atas kursi empuknya dan membuka notebook birunya tapi kini sudah berubah bentuk menjadi Mac berwarna hitam. Mac itu ia dapatkan saat mendapat predikat Best Seller di Indonesia dan Tante Oki satu-satunya wanita yang belum menikah dari keluarga ibunya membelikan Mac ini sebagai hadiah.

"Ada apakah di twitter?" Ucap Rachel lembut, dia meklik tombol Sign in setelah memasukan username dan password.

Followersnya yang dulu hanya 600 orang kini sudah bertambah menjadi 500,000 lebih, dan terdapat tanda Veriefed Account, karena sekarang Rachel menjadi penulis Best Seller hampir di seluruh belahan dunia.

"Woow, banyaknya mention ini" ujarnya, dia mencoba membalasnya satu per satu, lalu menulis Tweet terakhis sebelum dia off

Rachell gotta go now, needed some rest for tomorrow my very first day at college! I'm college girl now haha :D bye!

Beberapa detik kemudian muncul tweet dari beberapa orang yang mengambil tema yang hampir sama.

justinbieber did you know? Can't wait for tomorrow I heard from my friend that tomorrow can be a very first day for the new College girl #leggo

Greysonchance woow! New college girl! @Rachell

TheCodySimpson @Rachell tomorrow is your very first day!! Get ready for that!!!

Ya, Rachel akrab dengan beberapa artis karena mereka juga merupakan pembacanya.dia dengar juga Joe Jonas, Selena Gomez, Taylor Swift, bahkan Rihanna juga pembaca bukunya. Sungguh membanggakan!

---------------------

Esok paginya

From : Selly 'Selena'

Hey, Achel.. This your very first day at college right?

E-mail dari Selena.. Salah satu sahabat dekat Rachel dari dunia Hollywood

To : Selly 'Selena'

Yeah! Wish me luck Sel, I'm really nervous!! >.<

From : Selly 'Selena'

That's not like you! C'mon you can do it!!

E-mail terakhir dari Selena membuatmu merasa lebih baik, dia memang bisa diandalkan.



Kelas musik modern sungguh sangat ribut, bukan karena alat musik yang dimainkan, tapi karena ada yang mengobrol, memukuli meja layaknya menggebuk drum, bercanda dan tertawa dan lain-lain. Justin sibuk menulis di kertas, dia menulis garis besar makalah yang akan dia buat. Tak lama Hye Chun gadis cantik yang kesemsem terhadap Justin mendekatinya.

"Selamat pagi Justin" sapanya
"Pagi" Justin menoleh sebentar lalu tersenyum
"Sedang apa kamu?" Tanya gadis berambut lurus itu dia duduk di samping Justin
"Menulis garis besar makalah" jawab Justin singkat, pandangannya tertuju pada buku tulisnya
"Ooh.. Kudengar hari ini kita kedatangan pindahan" sahut Hye
"Oh ya?"
"Ya, begitulah, eh, dosen datang!"

Justin mendongkakan kepalanya,Lexi dosen killer itu datang, hari ini memang ada kelas dimana dia mengajar, tapi bukan di kelas Justin, harusnya itu di kelas sebelah

"Hari ini aku akan mengenalkan kalian pada siswa pindahan, seharusnya dia mengikuti semester 1 tapi kemampuannya sudah sama seperti kalian di semester 3 ini, jadi pihak sekolah memasukannya ke kelas ini! Baiklah silahkan masuk"

Justin tidak mempedulikan siapa yang masuk, dia tetap serius mencatat catatannya, sementara itu masuk seorang gadis berambut coklat bergelombang panjang sepinggang, menggunakan dress selutut warna biru muda, cardigan putih dia membawa tas selendang warna putih,cantik sekali seisi kelas saling berbisik, kagum melihat gadis yang masuk itu.

"Jangan berisik!!!!" Dosen killer itu memukul meja di depannya, kemudian mempersilahkan gadis itu mengenalkan diri

"Namaku Rachel Amanda"

Mendengar kalimat menggunakan bahasa Korea itu, Justin langsung mendongkakan kepalanya apalagi saat mendengar nama gadis itu.

"Achel" lirihnya

"Aku berasal dari Indonesia, tapi aku sudah pernah mengelilingi hampir seluruh Dunia.. Yah, kali ini aku berniat mengelilingi dunia musik modern, mohon bantuannya" di akhir perkenalan Rachel membungkukkan badannya, Justin terpaku melihat bidadari impiannya kini ada di dekatnya, Lexi memerintahkan Rachel untuk duduk di kursi kosong, dia memilih duduk di sebelah Kyu Han gadis jenius yang selalu serius itu. Kelihatannya mereka langsung membuka percakapan.

Justin berbalik, dan menatap Chaz yang duduk di belakangnya

"That's Yeoja is Mine" katanya, dia mencampurkan bahasa korea dan Inggris menjadi satu
Chaz mengangkat sebelah alisnya bermaksud menangkap apa yang diucapkan sahabatnya yang sedikir error ini.
"What do you mean?" Tanyanya

Duakk! Kapur mendarat dengan sukses ke kepala Justin, dia segera membalikkan badannya ke depan dan membetulkan posisi kacamatanya.

"Bieber! Jangan banyak mengobrol dan perhatikan!!" Ucap Lexi

Sungguh malu Justin, begitu tau seisi kelas mentertawakannya, termasuk Rachel.

"Matilah kau!" Bisik Chaz
"Diam kau!" Balas Justin wajahnya memerah karena malu

No comments:

Post a Comment