Justin duduk di barisan rak buku tentang musik orchestra dan memengang sebuah sketch book. Dia memang sedang menggambar sesuatu, karena tangan kirinya bergerak mengikuti alunan lagu yang ia gumamkan perlahan.
"Tumben di perpus" ucap seseorang, Justin melihat ke atas, ada Chaz disana, dia terlihat seperti sedang memilih-milih buku.
"Ah kau.. Memangnya aku dilarang ada disini?"
"Tidak si.. Sedang apa kau?" Tanya Chaz dia duduk disamping Justin dan mencoba mengintip apa yang Justin gambar di sketch book ukuran A2 itu
"Eeiiit.. Rahasia negara" ucap Justin dia menutup buku itu cepat
"Ish! Pasti gambar Selena jadi ditutupin, dan pasti gambarnya jelek" ujar Chaz asal
"Enak saja" protes Justin dia memukul kepala Chaz pelan
"Chaz" panggil seseorang, Justin dan Chaz menoleh ada Rachel disana.
"Chaz, aku ke lapang basket ya?" Ucap Justin dia bersiap pergi
"Tunggu, aku ikut" Ucap Chaz dia menahan Justin yang akan bangkit dari posisi duduknya itu
"Aku mau mengembalikan catatan ini, thanks ya, oh ya, salam dari Maggie. Aku pulang dulu ya, Bye Chaz.." Diam sesaat, Rachel memandang Justin "bye Justin"
"Cieeeeee...." Chaz menyikut badan Justin, dia memasang tampang menggoda "percuma Just, dia ga akan mau kamu jadiin selingkuhan" ceplos Chaz dia segera bangkit dan berlari kecil meninggalkan Justin yang menatapnya dengan pandangan kesal
"Sial!" Bisiknya ia membereskan barang-barang yang tadi ia keluarkan. Tak sengaja dia melihat sebuah kertas tergeletak di tempat Chaz duduk tadi.
"Apa ini?" Justin memungutnya lalu membaca tulisan yang ada diatas kertas itu
------------------
"Oi!" Sapa Justin, dia ada janji dengan Ryan dan Caitlin di Myung Dong
"Hei.." Jawab Caitlin, gadis ini semakin hari semakin cantik saja
"Lama sekali kau" protes Ryan dia memakai topi hitam "oh ya, sekarang dia bukan pangeran culun lagi Cait, kacamatanya tak ia pakai"
"Ooh.. Kacamata... Biasa laah, kalo di jalanan umum tak kupakai takut ada yang ngira aku Harry Potter yang lagi liburan di Korea" jawab Justin dengan nada seperti menyombongkan diri
"Huuu!!!"
"Apaan nih??" Rachel memicingkan matanya dia membaca sebuah tulisan yang muncul sesaat dia log-in Twitter di kawasan Myung Dong "ko Offline si.. Payah!" Lanjutnya
"Kenapa Chel?" Tanya Maggie yang memainkan hpnya di kursi sebrang Rachel duduk
"Jaringan offline, plus twitter over capacity" gerutu Rachel "sial kali hari ini"
"Sabar-sabar"
Ponsel Rachel berdering e-mail dari Chase. Orang yang tak pernah menguhubunginya lagi semenjak Rachel pindah ke Korea
From : Chase Mark Landon
Hey, Pretty ;)
To : Chase Mark Landon
Hey, Handsome :p
From : Chase Mark Landon
it was just yesterday, we are pretending to be a pair of lovers in front of dad
To : Chase Mark Landon
don't leverage the past to be ashamed of it
From : Chase Mark Landon
It's not shameful .. but fun
To : Chase Mark Landon
It's so shameful for me.. So, how's life? I miss you so :*
From : Chase Mark Landon
I'm good, ah! Dad is comin' I'm busy now, Bye beauty (;
Rachel tersenyum ketika membaca balasan dari Chase itu.
"Kenapa Chel?" Tanya Maggie lagi
"Tidaak.." Jawab Rachel, senyuman itu tetap melekat di wajah manisnya. Dia mematikan mac-nya lalu menutup tas laptopnya itu
---------------------
Sepulang dari pertemuan singkat itu, Justin masuk ke kamarnya dan merebahkan dirinya di atas kasur. Dia menerawang ke langit-langit kamarnya.
"Bosaaaaan... Lapaaaar" lirihnya, dia ingat tadi tidak memesan makanan saat mampir di restoran McDonald.
"Seandainya aku punya istri, atau kekasih pasti dia akan memasakannya untukku.. Tunggu, aku punya kekasih, si Selena itu.. Tapi jauuuh... Bisa mati kelaparan aku jika menunggu sampai dia datang, ah! Percuma menunggunyaa datang, toh, meneleponku saja tak pernah" ujar Justin panjang lebar, kebiasaan baru Justin kini adalah mengomel ketika lapar, dia menatap iPhone yang tergeletak di samping kepalanya. Tak lama ponsel itu berdering, Justin membalikan iPhon itu menjadi ke arah wajahnya dan melihat nama yang tertera di layarnya tertulis
'Incoming Call
Selena'
Bukan diangkat, Justin diam melamun menatap layar iPhonenya. Deringan berhenti, Justin tersadar dari lamunanya lalu duduk di atas kasur dan menelpon balik Selena gadis yang selama ini tak pernah menghubunginya lagi.
"Hallo, Sel"
--------------------------
"I Can't Believe it!!!" Ucapmu dan Justin disaat yang bersamaan,
"Ternyata.. Ternyata... Kyaaaaa!!! Tunggu sampai Maggie tau hal ini!!!" Ucap Rachel dia tampak histeris saat dia membuka web officialnya yang dirancang oleh Chase, web itu Chase buatkan sebagai hadiah ulang tahun untuk Rachel. Dan ada satu kejutan lagi yang membuatnya histeris, bagian pesan masuk. Datang sebuah pesan yang berisi
"From : Badde Billgual
To : You
Subject : Hello, Mrs. Amanda
*pake B.Indo aja ya? Males mikir ana* hallo, Nona Rachel Amanda, saya dari pihak Columbia Pictures. Berniat untuk memfilmkan bukumu yang berjudul 'Pack this for your love!' Bisa kita bertemu di kantor saya tanggal 26 Mei 2011. Saya tunggu jam 14:00 waktu LA"
"You're a LIAR!!" Justin melempar iPhonenya ke pojokan kamar saking kesalnya
*Justin POV*
Aku tak percaya! Sungguh tak percaya!!! Betapa busuknya wanita itu!!! Ternyata, selama aku disini, selama aku menghilang dari dunia entertaiment untuk menimba ilmu dia!! Dia!!!! Aku benar-benar membecinya!! Kukira ini akhir perjalanan cintaku, kukira dia bisa dipercaya untuk memiliki hatiku. Nyatanya??? Kenyataannya???? Dia bermain dengan laki-laki lain!! Ini bukan salah paham!! Aku dengar suaranya, dia terdengar seperti orang mabuk! Dan ada laki-laki yang merebut telfonnya. Aku tak tau dia siapa! Yang jelas!! Kau!!!!
Tenang Justin, tenang.. Jangan sampai perbuatan busuknya ini membuat kesehatanmu memburuk lagi!!! Cukup!! Sekarang, hadapi kehidupanmu disini Justin, ya! Jangan sampai kau merasa dunia berhenti berputar dan tidak adil padamu karena hal ini!! Ya!!
*Justin POV End*
Kesehatan memburuk lagi? Ya, Justin terkena penyakit PNEUMOTHORAX (Pneumothorax adalah penumpukan dari udara yang bebas dalam dada diluar paru yang menyebabkan paru mengempis.) -- ngeri banget ni penyakit jangan ampe kejadian beneran ya Tin -- semenjak perbuatan konyolnya untuk keluar hotel menemui Selena di tengah udara dingin dan turun salju, kenapa Justin sampai senekat itu? Entah apa yang terjadi, yang jelas saat itu Justin benar-benar tak ingin Selena meninggalkannya, sang dokter menganjurkan untuk tidak berdiam di suhu tinggi -- dingin --, istirahat teratur, dan jangan banyak pikiran.
--------------------------
Maggie kembali ke apartement tak sendiri, ada Chaz di sampingnya. Tentu saja, Rachel membagi pengalaman menakjubkan yang ia dapatkan tadi pada Chaz juga.
Senyum di wajah mereka juga mengembang
"Kebetulan, kami membawa daging panggang, bagaimana jika kita merayakannya??" Tawar Chaz dia mengacungkan sekantung plastik berisi daging panggang yang masih panas itu. Maggie dan Rachel pun mengangguk
Chaz membuka bungkusan tadi, dan menumpahkan isinya ke atas piring di ruang makan, asap yang menunjukkan masakan masih panas mengepul ke udara dan memberikan aroma yang khas.
"Marii makaaaaan...." Sahut Chaz, Maggie menahan lengan kekasihnya itu dan menatapnya tajam
"Berdoa dulu" katanya
-----------------------------
"Justiiin" panggil Caitlin dari pintu depan rumah Justin, dia tak sendiri, ada Ryan menemani. Tadi mereka dan Chaz juga Maggie membeli daging panggang.
"Ini kunci cadangan" Ryan mengeluarkan kunci cadangan, Caitlin membuka pintunya, dan melangkah masuk. Bagian dalam rumah Justin benar-benar hangat dan nyaman. Terlihat Justin yang baru keluar dari kamarnya
"Ada apa dengan iPhonemu?" Tanya Ryan seraya membuka mantel tebalnya
"Terbanting" jawab Justin, dia duduk di kursi ruang tengah dan membenarkan posisi casing iPhonenya yang agak terbuka itu "nah" katanya saat terdengar bunyi 'trak!' Tanda posisi casing sudah kembali benar
"Dasar kau.. Ini kami bawakan makan malam, aku bawa piring dulu yaa?" Ujar Caitlin dia melangkah menuju dapur
"Koper ituu" Justin menelisik ke belakang Ryan, ada koper kecil berwarna merah Maroon. Justin tau benar itu milik Caitlin
"Caitlin menginap?" Tanya Justin dia sengaja mengeraskan suaranya agar Caitlin juga mendengarnya
"Begitulah" jawab Ryan dan Caitlin bersamaan.
Justin mulai mencium wangi daging yang memenuhi seluruh rumah dengan cepat
"Waah, sudah siap!" Seru Ryan dia bangkit dari tempatnya duduk dan berjalan menuju dapur, Justin mengikuti dari belakang. Benar saja, di ruang makan, Caitlin selesai menyiapkan daging panggang yang masih berasap itu di atas piring saji.
"Taraaaaa.. Daging panggang ala Chef Caitlin" ujarnya sambil menyiapkan 3 buah gelas air putih hangat. Karena udara di luar memang dingin.
"Waah.. Kelihatannya enak" seru Justin dia duduk di kursinya
"Memang enak" sahut Ryan, seraya membenarkan posisi kursinya
----------------------------
Justin menyusuri jalanan kota Seoul, hari ini tidak ada kelas kuliah jadi dia memutuskan untuk berkeliling. Dia melihat sekeliling jalanan dari balik kacamata minus 0,75-nya itu.
"Aku benar-benar berbeda disini, tak ada Paparazzi, dan kehidupanku damai layaknya remaja biasa" ucap Justin dalam hati, saat akan menyebrang dia melihat ada seseorang yang tak asing dimatanya. Dia ragu untuk mendekat, tapi.. Akhirnya dia mendekati yang berada di sebrang jalanan sepi dan becek itu.
"Justin?" Gadis itu berbalik, yep, itu Rachel dia tampak manis, dengan mantel warna hitam, rok panjang warna coklat tua, dan sepatunya, oh itu uggs, dia memakai tas selendang warna merah tua. Dia menatap pria yang memakai kacamata itu sambil tersenyum manis
"Hei" sapa Justin dia tampak malu-malu
Kini Justin dan Rachel berjalan beriringan, Rachel sibuk mengabadikan sesuatu dengan handy cam nya. Sesekali dia menyorot Justin
"Hei!!" Protes Justin, dia menutupi lensa handy cam itu
"Kudengar kau mengidap Pneumothorax apa tidak masalah kau berkeliaran di suhu seperti ini?" Tanya Rachel, dia menutup handy cam-nya
"Memang akan jadi masalah besar, tapi paling tidak mantelku lumayan tebal" jawab Justin
"Kudoakan agar kau cepat sembuh" ujar Rachel dia menepuk pundak Justin
"Thanks"
Kembali hening, Justin dan Rachel berdiri menunggu bis di haltenya.
"Eh,eh, aku baru saja mau makan siang, bagaimana jika sama-sama??" Tawar Rachel senyuman yang membuat Justin memerah itu muncul lagi
"Boleh" jawab Justin
------------------------------
"Lihat,lihat itu Justin kan?? Haha! Lihat dia mengajak si Rachel itu kencan!" Seru Eunhyuk dari kejauhan,
"Mana?mana?"
Bodohnya 5 tutor Justin yang harusnya membantu Justin untuk mendapatkan hati Achel malah menonton Rachel dan Justin menikmati Shabu-Shabu (bukan narkoba ya --" Shabu-shabu itu makanan Jepang, kaya sup lagi deh, enak loh :3).
"Kalian ini malah nonton orang kencan, katanya mau makan!" Kyu memukul kepala 4 temannya itu dengan wadah sumpit
"Kyu, lihat mereka!! Manis sekali" komentar Yesung, dia mengarahkan wajah Kyu ke meja Justin dan Rachel
"Sudahlah! Kita besok minta ceritakan kesan pertama datenya Justin dengan Achel baru berikan advice ala SuJu" lanjut Donghae, Shabu-shabu pesanan 5 orang tutor Justin itu akhirnya datang juga.
"Selamat makaan"
------------------------
"Haah? Kencan kapan?" Justin memasang wajah bingung begitu mendengar cerita Eunhyuk
"Jangan bohong Just, kami saksinya" sahut Donghae, Yesung, dan Heechul bersamaan "Kyu juga" mereka bertiga melanjutkan kalimat tadi sambil menunjuk Kyu yang sibuk memainkan PSPnya
"Itu bukan kencan.. Cuma makan siang biasa.." Sanggah Justin
"Yang benaaar" sahut ke10 tutor Justin yang rata-rata berkelakuan tak jauh dengan kelakuan Justin padahal usia mereka rata-rata 24 tahun
"Sumpah!" Justin membentuk lambang V
"Waah... Donghae urusanmu tuh" sahut Heechul dari kejauhan
"Oke, Justin, sekarang aku akan mengajarkanmu cara menarik perhatian para gadis dengan cara normal oke, tidak pakai cara berteriak 'Aku Bugil'"
"Tak usah meledek"
No comments:
Post a Comment